webnovel

Kontrak Para Elf

Aku tersentak, ditarik kembali ke masa sekarang.

Apa yang baru saja kualami?

Memegang kepala, aku mencoba mengingat.

Ah, aku Ingat!

Aku melakukan perjalanan waktu terbatas delapan belas tahun yang lalu. Jiwaku menyatu dengan tubuh spritual dan terjadi fenomena seolah-olah aku menjadi Michael.

Jadi, yang kulihat adalah kenyataan? Apakah itu memang benar? Ada banyak informasi yang perlu kupahami satu persatu.

"Kak Arga!" Dipanggil, aku menoleh, menemukan semua orang menatapku. "Kak Arga enggak kenapa-napa?"

"Eum ... ya." Sejujurnya aku masih pusing, sih.

Sebenarnya ada beberapa pertanyaan yang ingin kutanyakan, tapi aku merasa sangat lelah sekarang.

"Hei, gue mau tanya. Tempat ini ... mimpi atau apa? Cerita lo kek tempat ini benar-benar dunia lain." Secara tidak terduga, Gio mewakili salah satu hal yang ingin kutanyakan.

Aku percaya cerita Cla dan aku juga percaya apa yang terjadi padaku. Sangat nyata! Maksudku, apakah tempat ini bisa menahan orang-orang sampai selama itu? Jangan-jangan ini benar-benar dunia yang berbeda?

"Siapa yang bilang mimpi? Ini alam bawah sadar terdalam. Gue kasih penjelasan singkat. Kesadaran kita terbagi menjadi enam. Gamma, Beta, Alpha, Theta, Delta, dan terakhir Epsilon. Keadaan kita saat ini ada di urutan terbawah yang artinya di tahap Epsilon. Aku tidak pandai jelasin semuanya. Kalian punya HP masing-masing digunain enggak sih? Semua pertanyaan kalian lengkap di sana lho." Cla malah memelototi kami. Eh, padahal kami tidak salah, hanya sekadar bertanya.

"Eh, Cla. Tapi aku juga baru tahu lho." Aku menatap Lola tak percaya. Lola juga lumayan lama di sini, tapi ternyata dia juga tidak tahu, yah?

"Itu karena kamu cuma fokus sihir-sihir aja terus. Ya sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Itu cuma cerita lama dan musuh sudah dikalahkan. Oh ya, bagaimana kalau kalian liat status terbaru? Kalian sudah kalahin musuh-musuh yang lumayan kuat. Harusnya level kalian naik, 'kan?"

Aku masih ingin membicarakannya lebih dalam, tetapi sepertinya Cla maupun Rendy tidak berniat. Seperti mereka mencoba mengalihkan pembicaraan.

Epsilonkah ....

Setelah ini aku pasti mencari tahu lebih banyak.

Seperti yang disarankan Cla, aku mencoba mengecek status. Levelku naik dan sekarang ada di level 40. Naik sepuluh tingkatkah? Dan Lola ada di level 20. Lebih sedikit dari dugaan. Aku tidak tahu Nata dan Gio karena status mereka tidak menumpang denganku seperti Lola, tapi pasti mereka juga naik level.

Ya, angka levelnya terbilang rendah, tapi poinnya ... itu lebih besar dari dugaan.

"Cla, bukannya ini sudah waktunya?"

"Oh ya! Sebagai ucapan terima kasih, kami bakal kasih sesuatu. Mereka pasti bakal berguna."

'Mereka', berarti merujuk pada orang-orangkah?

Tidak lama Cla mengatakan itu, banyak orang melangkah di belakang Cla dan Rendy yang berhadapan dengan kami.

Roh? Peri? Bukan. Ada perbedaan dari mereka dibandingkan Roh atau Peri.

Fisik mereka hampir sama dengan para roh, tetapi tubuhnya tidak transparan mirip dengan manusia. Telinganya runcing seperti Peri, tetapi tidak ada sayap yang menempel di punggungnya.

"Perkenalkan. Mereka dari bangsa Elf. Ada seratus lebih yang bisa dikumpulkan sekarang, selebihnya tidak tahu di mana. Kalian boleh bawa mereka kok."

Bawa? Apa maksudnya? Membawa mereka semuanya? Terlalu banyak.

Bukan itu bagian pentingnya. Mengapa Cla memberi mereka seperti menjual budak?

"Bawa? Maksudnya apaan dah?" Oh, lagi-lagi Gio mewakili pemikiranku.

"Sebenarnya ada masalah di kerajaan Elf. Masalahnya sudah ditangani sih, tapi mereka kehilangan tempat tinggal. Walaupun Elf masih saudara terdekat Roh dan Peri, ada aturan tidak boleh ras lain berdiam di sini lebih dari setahun. Kalian masih bebas, 'kan? Kalau begitu, tolong bawa mereka sekalian, yah."

Permintaan ini ... bagaimana aku harus meresponsnya? Tunggu! Aku butuh berpikir.

Aku tidak tahu dan juga tidak mau tahu aturan apa yang dimaksud Cla, tetapi menyuruh kami membawa orang-orang sebanyak ini ....

Bisakah ditolak? Aku juga boleh menolak, 'kan?

"Arga, kamu punya skill NPC Buyer, 'kan? Kamu tidak terbatas membuat kontrak dengan ras mana pun. Jadi, lebih cocok kalau kamu yang ambil. Kami tidak punya skill itu. Aturannya tetap tidak boleh."

Ah, itu skill yang hampir terlupakan.

Jangan salahkan aku! Karena belum pernah menggunakannya langsung, aku hampir melupakan skill ini. Wajar saja, skill ini tidak berspesialis dalam pertempuran.

Sejujurnya, kupikir tidak berguna dan hampir menyesal.

Rendy bilang mereka tidak punya? Seharusnya ini termasuk skill dasar sih. Namun, ada yang boleh tidak diabaikan. Bukan pekara dia tidak memiliki skill ini, tapi ....

"Bagaimana kamu tahu aku punya skill itu?"

Aku tidak pernah menunjukkan statusku padahal.

Rendy tersenyum dan aku merasa firasat buruk. "Ceroboh. Kamu membiarkan penilaianmu terbuka. Siapa saja yang mau menilaimu bisa tahu."

Eh? Benarkah? Wah, aku tidak tahu. Bukannya ini tidak bagus? Kalau tidak salah, Gio pernah bilang lebih bagus menyembunyikan status atau skill atau semacamnya.

"Bukannya aku menolak, tapi enggak mungkin bawa mereka sebanyak ini." Ini perasaanku sejujurnya.

Bagaimana bisa ke mana-mana membawa orang lebih dari seratus? Itu merepotkan.

"Kenapa enggak bikin kerajaan aja? Semua pahlawan punya lho. Masa kamu enggak? Lagian kamu masih manusia dan punya skill itu, jadi enggak ada batasan ras yang bisa kamu tampung. Kolom permintaan kamu masih ada, 'kan? Minta saja sama dewi. Tenang aja, enggak ada ruginya, kok."

Cla berbicara dengan cepat seolah tak mengizinkanku menyela atau menolak. Jadi, ingat pas menghadap dewi. Dia juga seperti tidak membiarkanku menolak permintaannya untuk menjadi pahlawan.

Aku baru tahu semua pahlawan punya kerajaan masing-masing. Lalu apa maksudnya aku masih manusia? Apa pahlawan lain sama seperti Cla dan Rendy alias bukan manusia? Jadi yang lain bukan pengunjung seperti kami?

Tidak.

Menurut ingatan Michael, keduanya dulu manusia yang menerima perubahan ras sejak kejadian itu. Mungkin yang lain juga sama dengan alasan berbeda.

Kemudian tentang skill itu ... aku masih belum paham. Mungkin skill itu jauh lebih berguna.

Aku melihat ke arah mereka, Elf, yang hanya diam menyaksikan pertukaran kata kami. Tidak ada yang bersuara. Kebanyakkan dari mereka gugup, tetapi ada satu yang menarik mata.

Posisinya paling di depan di antara yang lain lain. Pedang yang tersampir di pinggangnya tampak sangat mewah. Badannya tegap, pandangan matanya lurus, dia pasti orang yang berpegangan teguh dan berani. Pasti dia pemimpinnya, 'kan?

Aku mengalihkan pandangan ke yang lain. Lola hanya mengangguk sambil tersenyum. Kalau Gio dia kayaknya tidak begitu peduli. Kalau Nata ....

"Wah, kerajaan? Ayo kita bikin kerajaan, Kak Arga. Terus Kak Arga yang jadi Raja ... pasti keren. Nata juga pengen ngerasain kek putri kerajaan gitu." Nata menatapku dengan tatapan berbinar. Kalau dia sudah berkata seperti itu, aku tidak bisa menolak, 'kan?

Apa pun keinginan Nata.

Aku mengeluarkan ponsel dan menekan ikon status. Kemudian di kolom permintaan, aku mengetik permintaan baru. Jadi, statusku sekarang seperti ini:

Nama  : Arga Michael

Gelar   : Pahlawan Keadilan

EXP      : 300.000 (-15.000)

Level    : 40

Skill      : Justice Hero (Michael)

Sihir     : -

Senjata: Pistol, Palu

Budak  : Lola Asruwalah

Gelar    : Ahli Sihir

Ras        : Medusa

EXP       : 76.000

Level     : 20

Skill       : Napas Panas, Napas Beracun, Biology, Alchemy, Matematican, Chef, Gourmett

Sihir       : ~

Kutukan: Keadilan

Tiga Permintaan:

1. Tidak terpisahkan dengan Nata

2. Dibuatkan kerajaan

3.

Hm? Ada yang aneh?

Pertama, ada beberapa informasi yang dihilangkan. Memang kupikir ada yang tidak penting, tetapi bagaimana dengan dua skill yang kupilih sejak datang ke sini? Mengapa tidak ada?

"Saran. Buka ikon Pemandu Skill."

Suara Michael bergema di kepalaku.

Aku menurutinya, mencari-cari ada di bagian mana ikon Pemandu Skill. Setelah aku menemukannya, aku mengklik.

Ada banyak nama skill yang terpapar. Menarikulur hanya memperpanjang waktu, jadi aku mengetik di kolom pencarian.

Ketemu!

Lalu ada kalimat pembuka kalau skill ini hanya bisa diakses khusus olehku. Oh, mungkin karena ini skill khusus di mana tidak semua orang memilikinya, jadi cuma aku yang bisa akses.

Setelah itu muncul banyak informasi tentang penjelasan skillku yang ... sejujurnya membuatku terkejut. Karena apa? Karena aku tidak tahu apa saja keterampilan dari skill ini!

Nama Skill: Justice Hero (Michael)

Fungsi        :

-Otomatis. : Ketika diputuskan suatu peristiwa adalah ketidakadilan, maka akan dihancurkan/dilenyapkan. Juga berefek ke diri sendiri.

-Analisis     : Mengenali atau meneliti sesuatu.

-Spasial       : Bisa pergi ke mana saja dengan cepat.

-Batas Waktu: Pemindahan jiwa ke waktu yang berbeda dengan durasi tertentu.

-Mata Teliti : Melihat dengan tajam.

-Alarm          : Pemberitahuan khusus ketika dirasa ada bahaya mendekat.

-Percepatan Pikiran: Berpikir dua kali lebih cepat.

-Resistensi   : Panas, dingin, rasa sakit.

-Regenerasi  : Menyembuhkan luka separah apa pun.

-Penciptaan : Menciptakan apa pun yang pernah dilihatnya.

-Pembeli NPC: Membeli atau membuat kontrak siapa pun dari dunia ini.

-Penyimpanan: Memiliki subruang yang bisa menyimpan apa saja bahkan termasuk ingatan dan bukti kejahatan.

-Napas panas : Bisa mengeluarkan napas panas dari tangannya.

-Napas Beracun: Bisa melelehkan apa saja.

-Pemimpin      : Sebagai pemimpin malaikat, orang kedua yang tidak boleh dibantah.

-Penghalang    : Mengunci atau mengurung target dan melindung diri sendiri.

-Telekinesis: Menggerakkan benda lewat tatapan.

"Oi, Kak Arga. Kak Arga ngelamun, yah?" Nata menyadarkanku dari ekspresi membeku.

Ah, ada begitu banyak keterampilan yang tidak aku tahu. Setelah ini aku harus berlatih dengan benar.

Namun, ada yang lebih penting dari itu sekarang.

"Tadi kamu berbicara tentang kontrak. Bagaimana caranya?" Aku bertanya lagi. Sudah dipastikan aku menerimanya.

Cla berjalan ke arahku. Dia bahkan tanpa sungkan ikut mengutak-atik ponsel yang kupegang. Cla mengklik skill Pembeli NPC lalu ketika dihadapkan opsi Beli atau Kontrak, Cla menekan Kontrak. Lalu setelah itu muncul pemberitahuan.

Sistem: Anda telah mengajukan kontrak ke seluruh ras Elf. Harap tunggu persetujuan dari pemimpin.

Aku melihat ke arah para Elf sekali lagi dan menemukan orang yang terdepan juga mengeluarkan ponselnya. Kemudian tak lama masuk pemberitahuan baru lagi.

Sistem: Selamat! Anda telah berhasil membuat kontrak. Sekarang gelar kepempinan ras Elf telah ditarik.

Ah, ternyata mudah ... atau tidak juga. Karena ini membutuhkan persetujuan, jika membuat kontrak secara sembarangan dengan yang lain, pasti kemungkinan gagal nya tinggi.

"Nah, udah selesai. Sekarang silakan buat permintaan sendiri."

Aku hanya menurut dan mulai mengisi kolom permintaan. Setelah memperbarui status, tiba-tiba muncul seberkas cahaya yang entah datang dari mana menyinari kami masing-masing.

"Bye, bye, semoga kita ketemu lagi."

Detik berikutnya, apa yang kulihat adalah gelap.