webnovel

2

Sari tidur dengan nyenyak malam itu, seakan tidak mendengar teriakan- teriakan kami. Kami datang dihadapannya dalam kondisi luka-luka, tetapi seakan tidak melihat, ia hanya bernyanyi kepada "kakak". Ia semakin lama semakin tidak menghiraukan kami.Ia bahkan mulai lupa eksistensi kami. Ia bahkan melupakan bahwa ia sebenarnya hanya berbicara pada boneka, dan boneka itulah yang akan menghancurkan kehidupannya.

Ia sekarang mulai berhalusinasi. Ia mulai bersenyum dan tertawa sendiri bahkan saat tidak ada orang. Ia mulai mengatakan hal-hal yang aneh.Pada malam hari, ia sering bernyanyi " Kakak aku kangen, kakak ayolah main,bukalah pintu. Aku hanya ingin darahmu , tolong untuk kakakku, ia memerluhkan darahmu". Setelah itu ia tertawa seperti kesurupan, dan tiba- tiba ia menangis tersedu-sedu dan ia berteriak " Kakak ".dan pagi hari, ia tidak ingat lagi.

Hari berikutnya ia pergi ke sekolah, sesampainya ia tidak memberi Salam ke guru, melainkan ia berdiri di tengah lapangan dan ia bernyanyi lagi," Kakak aku kangen, kakak ayolah main,bukalah pintu. Aku hanya ingin darahmu , tolong untuk kakakku, ia memerluhkan darahmu". Ia bernyanyi berkali-kali dan suaranya semakin lama semakin merdu, orang orang yang mendengarnya mulai merinding, Semakin bayak siswa yang merinding suaranyapun semakin merdu seakan akan malaikat yang datang untuk menjemput kematian.

Keanehannya belum berhenti. Setelah lima kali bernyanyi ia mulai tertawa dan tersenyum, senyumannya itu membuat siapapun yang melihatnya merinding ketakutan, berlali-kali ia terus bernyanyi. Sekarang matanya mulai menitikkan air mata,dan perlahan bola matanya menghilang, matanya berubah menjadi warna hitam. Akhirnya pada ke-limabelas kalinya akhinya suaranya retak dan seluruh siswa yang mendengarnya lebih dari sepuluh kali semuanya jatuh ke lantai, berteriak kesakitan dan mereka tiba-tiba terkena luka-luka goresan seakan diiris-iris pisau dan anehya semua darah yang keluar tiba-tiba hilang, bahkan tidak setitikpun jatuh.

Semua memori orang yang mengalami itu hilang dan luka itu sembuh dengan sendirinya. Sari juga kembali normal. Semuanya seakan-akan hayalah sebuah mimpi buruk yang mengerikan, tetapi siswa-siswa tersebut telah kehilangan bayak darah dan tiba-tiba puluhan siswa-siswi SD As6 tiba-tiba jatuh pingsandan wajah mereka semua pucat. Tidak ada yang tau apa yang terjadi, karena saat ia bernyanyi waktu pun berhenti.

Sari melakukan ini setiap hari, ia datang ke sekolah dan melakukan ini setiap hari. Kini sudah seminggu terjadi, semua darah itu dibawa oleh sari ke boneka itu. Setiap malam boneka itu pergi mengambil darah orang tua Sari , dengan seperti ini orangtua sari tersiksa setiap hari. Kita sudah pernah mencoba untuk menbuang boneka itu dengan banyak cara, kami pernah menjualnya, membakarnya, dll. Tapi ia selalu kembali dengan tubuh dilumuri darah dengan bau terbakar. Ia langsung menyerang dan mengambil darah kami. Ia adalah mimpi buruk kami.