4- ngambek sama hantu

Bee kenapa diam aja kamu ngambek ya sama aku

Udah tau aku lagi ngambek pake ditanya lagi, aku masih ingat kejadian semalam yang membuat aku malas berbicara dengan dirinya.

Deg, aku terkejut karna ada yang menepuk pundakku padahal aku yakin di belakang rumahku ini tidak ada siapa siapa hanya ada aku sendiri, bukan sendiri tapi di temani dengan suara suara yang membuat aku risih, tapi bagaimana lagi, kemana pun aku pergi bahkan telingaku juga sudah ku jejel pakai apapun tetap saja aku mendengar suara "mereka"

Ada sebuah tulisan dari keretas didepan wajahku.

Kenapa ngelamun aja dibelakang rumah sendirian gini

Dibalik keretas itu ada wajah seorang yang aku kenal.

Ia dia evan, lagi pula siapa lagi kalo bukan dia, selain hantu.

Tanpa menjawab pertanyaan nya, aku langsung berdiri dan memeluknya.

Dan tak lama aku langsung menangis dipelukannya.

Aku tau pasti dia sekarang sedang berbicara tapi aku tidak bisa mendengarnya, bahkan tangisanku pun tidak terdengar sama sekali, aku yakin tangisan ku ini sangat keras, mungkin tetanggaku pun pasti mendengarkan tangisanku ini.

***

"Makasih ya evan, atas telaktiran es crimnya hehehe"ucapku sambil cengengesan.

Evan memperhatikanku sambil tersenyum dan mengusap rambutku

dengan lembut.

Dan setelah itu ia menulis sesuatu dikeretas yang selalu ia bawa banyak, padahal lebih baik pakai buku saja daripada harus pakai kertas selembar selembar lalu dibuat gulungan dan ikat pakai karet.

Jangan nangis lagi ya, kan ada evan ganteng ini yang selalu menemanimu.

Aku terharu membaca Tulisan keretas darinya sampai air mataku menetes ke pipi ia pun langsung menghampusnya.

Aku langsung berhenti menangis dan menujukan senyumanku dan menganguk mengiyakan tulisan di keretasnya.

Aku harap kamu selalu menemaniku selamanya evan.

Bee maaf

Seketika senyumku luntur mendengar suara yang tidak ingin aku dengar sama sekali, oh tuhan kenapa dia masih ada, aku kira dia sudah pergi jauh,menghilang saja sekalian.

Bersambung...