webnovel

Alasan

Waktu berlalu dengan cepat, Daniel susah keluar dari rumah sakit karena hasil pemeriksaan dirinya baik - baik saja. dirinya hanya syok hingga trauma, itu yang dikatakan dokter.

Dani tidak lagi tinggal dirumah dirinya ingin hidup bersama dengan ibu kandungnya, sebenarnya berat bagi mama papa, tapi apa mau dikata, Dani punya hak untuk bersama orang tua kandungnya.

"Mira...ayok siap - siap nak" kata mama pada Mirella yang sedang bermanja - manja dengan Daniel. "memangnya mau kemana ma?" Tanya Mirella. "kami akan mengajakmu periksa kandungan ke dokter yang banyak direkomendasikan teman mamamu" kata papa dibelakang mama. Mirella memandang Daniel , dirinya tidak tahu mesti bagaimana. "aduh ma...pa...Mira belum hamil, waktu itu mereka salah paham saja"kata Daniel santai. "jadi...kalian bohongi kami!" kata mama kesal. " bukan...kami tidak pernah bilang kalau Mira hamil, kalian saja yang menyimpulkan sendiri" kata Daniel.

mama Papa mengingat - ingat. "ternyata memang iya pa" kata mama lirih.

akhirnya mereka duduk - duduk santai ditaman rumah. dengan obrolan - obrolan ringan, hingga mama mengatakan sesuatu. "mama tidak habis pikir, kenapa papa melebihkan segalanya terhadap Dani" kata mama dengan intonasi yang menyudutkan.

"maksud papa bukan seperti itu,,untuk mainan - mainan juga segala macamnya, itu papa beli karena Daniel Kan memang menyukainya, papa memang kurang peka saat itu sampai papa tidak menyadari kalau anak papa tidak menyukainya lagi, papa juga kurang peka, kalau anak papa tidak ingin sesuatu yang sama dengan orang lain" kata papa sambil menatap Daniel sayang.

"lalu...perusahaan?" Tanya mama lagi. "huft...papa Kira hanya Daniel yang lupa ternyata mama juga lupa,, apa mama tidak ingat, saat Kita menjalani pengobatan untuk Daniel,, papa Kan memindahkan pusat perusaan Kita di Jepang,,jadi maksud papa.... yang disini biar Dani yang kelola, sedang yang pusat sana biar Daniel yang kelola" kata papa menjelaskan. "lalu maksud papa,,,,papa ingin mama jauh dari putra sama menantu mama terus" kata mama kesal. "pantesan Daniel pandai bahasa Jepang " kata Mirella membuat ketiganya menoleh kearahnya. "iyakah??kok aku tidak merasa" kata Daniel. "ih....kamu..." kata Mirella sambil memukul lengan Daniel manja.

"jadi...Daniel...kamu mau Kan meneruskan perusahaan Kita" kata papanya lagi. "gini pa...Daniel tidak keberatan untuk meneruskannya, gimana sayang?" Tanya Daniel pada Mirella. "bisa tidak pa...kalau pusatnya dikembalikan kesini saja, biar Daniel tidak jauh - jauh dari Mira" kata Mirella yang mendapat dukungan penuh dari mama mertuanya. "papa terserah Daniel, Kan sudah papa kasih ke Daniel" kata papa lagi.

"lalu...kenapa papa tidak serahkan Dani pada paman lagi, malah naruh Dani di kota M yang jauh" kata Daniel lagi. " waktu itu papa ingin membawa Dani juga ke Jepang, tapi...Dani merasa tidak sanggup melihatmu dan juga mama, dia masih sangat takut saat terakhir mama memarahinya, saat hendak papa antar ke rumah Anwar, dia juga menolak karena disana mungkin akan ada ibunya. jadi ya...papa bawa dia ke Sana, bersama dengan bi Sari dan keluarganya yang menemaninya" kata papa.

"lalu...kapan kalian kasih kami cucu" kata papa mengoda Daniel juga mirella. "iya , Daniel kamu harus lebih rajin dong" kata mama membuat Mirella merona malu. "Tenang saja,,kami masih ingin bulan madu dulu lah pa ma,,kalian Tenang saja, Daniel juga rencananya mau Punya anak banyak" kata daniel yang mendapat cubitan dari Mirella. "memangnya kalian rencana Punya anak berapa?" Tanya mama penasaran.

"ya...sebanyak yang bisa didapat,,biar rame" kata Daniel lagi yang mendapat tawa dari mama papanya.