1 Bab 1 = Pendahuluan

Dikisahkan seorang pekerja tinggal di kota yang dikenal sebagai kota pelajar yaitu Yogyakarta, namanya hikma, ia adalah seorang pekerja malam di sebuah bar di kota Jogjakarta.

Wajahnya yang cantik, dengan senyum hampa yang dia miliki membuat kecantikannya semakin terasa sempurna. Kulitnya coklat, dengan gigi kelinci yang sangat rapi, wajahnya bulat dengan daging yang menempel di kiri dan kanannya (pipi), hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis akan membuat siapapun yang melihatnya terlihat seperti bidadari, tubuhnya ideal. Dan selalu pantas untuk memakai pakaian apapun, kakinya tidak begitu tinggi bahkan bisa disebut sangat mungil dan imut. Tubuh kayla merupakan turunan dari ayahnya yang gagah dan sangat tampan, sedang wajahnya merupakan perpaduan dari ibunya.

Hikma tinggal di sebuah desa di Yogyakarta, ia adalah anak ke-3 dari 12 bersaudara, kakak laki-lakinya yang ke-1 telah berhasil memulai sebuah keluarga dan tinggal bersama keluarganya, sedangkan adik-adiknya yang ke-7 dan ke-9 meninggal karena tragedi maut yang menimpa mereka. , sedangkan kakaknya yang pertama berada jauh dari mereka karena ikut dengan istrinya. Adik yang ke- 6 bercerai dari suaminya karena memang belum cukup usia untuk menikah,dan saudara perempuan lainnya masih belajar.

Orang tua Hikma adalah seorang pengusaha yang cukup sukses, namun sebuah kejadian naas menimpanya. Orang tuanya bercerai dan memilih untuk hidup sendiri dengan keluarga baru mereka. Ayahnya memilih untuk menikahi janda pilihannya, sementara keberadaan ibunya tidak diketahui sampai sekarang.

Hikma kini tinggal bersama adiknya di Jogjakarta, ia harus bisa menghidupi dirinya dan adik-adiknya.

Hikma punya banyak teman, tapi yang selalu menemaninya adalah siska. Mereka berteman sejak kecil sampai sekarang mereka sudah besar. Meski Siska sudah menikah, persahabatan mereka selalu dipenuhi dengan kebahagiaan. Tak jarang keduanya saling jalan-jalan entah itu pergi berlibur, berbelanja atau sekedar makan saja.

Di kota Depok, Jakarta

Terlihat sosok keluarga yang sangat bahagia, keluarga ayahnyalah yang memilih untuk tinggal bersama seorang janda dan juga anak dari sang janda.

Di keluarga itu juga ada seorang lelaki tua yang tinggal bersama mereka, yaitu Yusuf. Seorang manajer di sebuah perusahaan yang dia mulai beberapa dekade lalu. Yusuf adalah kakek millenial yang gagah, tidak seperti kalangan lainnya. Meski sudah berusia 50 tahun, ia masih mampu merintis perusahaannya sendiri.

Tubuhnya tinggi dan gagah, dengan wajah yang tidak memiliki kerutan sama sekali, hidung mancung dengan kulit putih membuatnya terlihat seperti seorang pemuda yang baru berusia 30 tahun.

Dengan kekayaan yang dimiliki Yusuf saat itu, banyak wanita yang berusaha ingin bersamanya. Tak kurang dari itu, anak perempuannya yang janda pun selalu menjadi pergumulan laki-laki, karena ayahnya kaya.

Tidak lain adalah ayah Hikmah, yang dicarinya adalah harta pusaka anak manajer.

Di Kota Depok, tidak ada yang tidak mengenal manajer kaya ini. Ia adalah seorang pengusaha yang mampu bersaing dengan perusahaan lain. Tak jarang ia harus pergi ke luar kota hanya untuk urusan bisnis.

Dengan segala kekayaannya, Yusuf sering pergi ke tempat-tempat yang dianggapnya sebagai hiburan, hingga suatu saat ia menginjakkan kaki di kota Yogyakarta, tempat dimana kebijaksanaan nyata bahwa Hikma seharusnya menjadi cucu tirinya.

Sejak pertama kali melihat wajah Hikma, Yusuf sangat mencintainya. Wajah yang terlihat sangat sederhana tanpa riasan apapun, hanya memakai bedak tipis dan bibir yang dimaniskan saja sudah mampu membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajah yang terlihat sangat sederhana tanpa riasan apapun, hanya menggunakan bedak tipis dan pemanis bibir mampu membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Tatapan kakek kaya ini tak lepas dari wajah Hikmah, lesung pipit cucu tirinya mampu memenangkan hatinya. "Sangat manis, sempurna!" begitu kata kakek yang sedang menikmati segelas bir di meja VIP-nya.

Selain kakek Yusuf ini, masih banyak laki-laki yang ingin mendapatkan hati Hikma yang sangat bijaksana tersebut, salah satunya adalah Bondan.

Bondan jauh lebih akrab dengan Hikma, bahkan mereka sering menghabiskan waktu bersama saat bekerja karena kebetulan keduanya bekerja di tempat yang sama. Bondan sudah lama ingin memiliki hati Hikma. Namun hati Hikma sangat kuat dan sering menolak ketika Bondan mengungkapkan isi hatinya kepada Hikma.

Alasan Hikma untuk tidak menerima Bondan tidak lain adalah tentang adik-adiknya, tidak mungkin ketika dia menikah nanti adiknya akan ikut dengannya, atau bahkan Hikma tidak tega meninggalkan adiknya hidup-hidup sendirian, perceraian orang tuanya telah membuat hatinya sangat sakit, tidakkah Hikma akan mewariskannya kepada adiknya dengan meninggalkan mereka.

Kembali ke Hikma

Hikma sangat tidak nyaman setelah mengetahui bahwa seseorang telah mengawasinya, tatapannya sangat tajam dan sangat menakutkan. Kadang-kadang dia harus memalingkan muka untuk tidak tahu apa yang dia pikirkan ketika dia melihatnya.

Hikma pun memutuskan untuk mengambil waktu sebentar untuk pergi ke kamar mandi, dengan langkah kaki yang sangat tergesa-gesa ia berjalan menuju kamar mandi. Sesampainya di dalam, dia memajang tubuhnya di depan cermin yang sangat besar.

"Apakah ada yang salah dengan pakaianku?"

Hikma berpikir dan mulai memeriksa setiap sudut pakaiannya,

"Atau mungkin ada yang aneh denganku? Sehingga membuat orang itu tidak bisa lepas dari memandangku"

Dia memegang wajah Hikma, tapi dia tidak menemukan sesuatu yang aneh, semuanya seperti biasa.

Ketika hikma keluar dari kamar mandi, betapa terkejutnya dia ketika melihat pria yang selama ini memandangnya tepat di depan matanya, bahkan sekarang tubuhnya sudah sangat dekat dengan tubuhnya.

Bentrokan kepala Wisdom juga telah melayang tepat di dada pria ini sebelum akhirnya mata mereka bertemu dalam seribu pertanyaan.

Hikma : Siapa pria ini, sangat tampan dan ideal. Kayaknya juga orang kaya, kenapa sekarang dia ngikutin saya, apa sih sebenarnya yang diinginkan orang ini dari saya. Apakah saya memiliki sesuatu yang salah dengan itu. Tapi aku tidak bisa memungkiri, berdiri di dekatnya adalah sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Sangat nyaman dan tenang, seperti ketika Hikma biasa mendapatkan pelukan dari ayahnya.

Yusuf : Perkenalkan aku Yusuf, aku akan menjagamu sekarang sampai nanti.

Bondan yang sebenarnya mengikuti Hikma, mendengar kata-kata pria yang tidak dikenalnya sebelumnya, yang membuat hidupnya serasa sudah tercekik di tenggorokan. Sangat menyakitkan, karena selama ini hanya Bondan yang selalu menemani setiap perjalanan Hikma, tetapi dengan sangat tiba-tiba dan tidak disangka ada seorang lelaki yang datang dan memberikan tawaran untuk menjaga kayla. Ini sungguh sangat menggelikan.

Lalu akankah hikma menerima kata-kata Yusuf? Atau akankah dia memilih Bondan sebagai kekasihnya? Cinta mana yang lebih abadi tumbuh di hati Hikma?? Dan siapa yang pantas menjadi pangeran bagi bidadari cantik ini hingga akhir hayat.

Penasaran? Baca perlahan dan coba rasakan setiap bab, kritik dan saran selalu saya terima.

Magelang, 12 November 2021

avataravatar
Next chapter