32 CH 32

Yu Zhao ketika dia terbangun, pesawatnya sudah mendarat dibandara Hawaii. Semua orang bersiap untuk turun dari pesawat. Yu Zhao mengambil barang yang ada diatas, dan turun dari pesawat.

Dia melihat ada taksi yang sedang menunggu pelanggan, Yu Zhao pergi ke sana dan meminta taksi itu untuk mengantarkannya ke hotel dimana dia akan menginap selama satu minggu.

Yu Zhao naik taksi dan mereka mulai meninggalkan halaman bandara. Tidak jauh dari bandara. Sebuah hotel berbintang lima dimana Yu Zhao sudah memesan kamar selama ssatu minggu. Setelah taksi memasuki halaman hotel, Yu Zhao mengeluarkan uang biaya dan segera masuk ke dalam.

Disana dia melihat tempat resepsioner, Yu Zhao pergi dan memperlihatkan kartu miliknya. Wanita itu tersenyum lembut dan mengatakan bahwa kamarnya berada dilantai paling atas.

Memang kenyataan Yu Zhao menyewa kamar Suiteroom, pelayan laki-laki membantu Yu Zhao membawakan kopernya sampai menuju kamar miliknya. Yu Zhao memberikan uang pada pelayan itu dan masuk ke dalam kamar miliknya.

Ujung bibirnya tersenyum. Dia sangat puas dengan kamar hotel ini. Yu Zhao berjalan menuju jendela kaca yang menghadap ke pantai. Matahari mulai tenggelam, Yu Zhao melihat matahari itu tenggelam perlahan dilaut.

Dia membuka jendela kaca kamarnya dan membiarkan hidungnya mencium angin laut rasa asin yang dibawa oleh angin. Mata merahnya memandang tanpa berkedip sedikitpun. Pemandangan ini seperti menyirih seseorang.

Yu Zhao terus menatap kearah matahari yang tenggelam, dia mendengar bahwa ponselnya bordering. Yu Zhao menjawab panggilan tersebut. "Raine ada apa?"

[Kamu dimana sekarang?]

"Aku sedang dalam perjalanan bisnis di Hawaii. Ada beberapa masalah disini. Jadi aku dikirim untuk mengurusinya."

[Berapa lama kamu berada disana? Mengapa kamu tidak membicarakannya padaku?]

Yu Zhao tertawa kecil. "Aku hanya seminggu berada disini. Lagipula kamu juga sibuk kan? Aku hanya pergi perjalanan bisnis tidak ada yang perlu kamu khawatirkan."

[Jika urusanku selesai disini. Aku akan menyusulmu nanti]

"Baiklah aku akan menunggumu."

Yu Zhao mematikan panggilannya. Dia menutup kembali jendela kaca kamarnya. Yu Zhao pergi ke lantai bawah untuk makan malam. Disana restorannya sangat berkelas, tentu saja karena ini hotel mewah.

Yu Zhao duduk disalah satu meja pelanggan. Pelayan membawakan dia menu makanan restoran. Yu Zhao hanya memilih tiga jenis dan menyerahkan menu tersebut kembali ke pelayan itu.

Pelayan segera kembali ke belakang. Yu Zhao tidak tahu bahwa dia cukup menarik perhatian meskipun di Negara lain. Ada banyak pasang mata yang menatap kearahnya, tentu saja dia terlalu eye-catching.

Warna rambut merah terang dan juga matanya yang memiliki warna yang sama dengan rambutnya. Bibir merah sempurna, warna kulit yang pucat. Meskipun sedikit pucat, namun dia mengerluarkan aura yang menyegarkan dan menyenangkan mata untuk dilihat.

Tidak hanya wanita yang menatapnya, bahkan lelaki juga tidak bisa melepaskan pandangannya dari Yu Zhao. Yu Zhao yang tidak terlalu peduli, ketika makanannya sudah sampai, dia mulai memakannya.

Yu Zhao paling tidak menyukai kalau makan malamnya digangu oleh orang lain. Seorang pria yang tinggi dan tampan. Dia mengenakan setelah jas yang menutupi otot-ototnya yang kuat dan besar.

Yu Zhao melirik kearah orang yang didepannya. Dia tampan namun memiliki kulit yang terbakar matahari. Meskipun begitu, itu tidak bisa menahan seorang wanita untuk datang ke dalam pelukannya.

"Boleh aku duduk disini?" Dia memberikan senyum tulus pada Yu Zhao. Mata merahnya Yu Zhao melirik kearah pria yang ada didepannya. Yu Zhao menatap tajam kearah orang itu. Namun ujung bibirnya tersenyum. "Aku tidak suka makan malamku diganggu orang lain. Masih ada banyak meja makan yang kosong jadi silakan pergi!"

Mata pria itu bersinar ketika Yu Zhao menyipitkan matanya. Penampilannya yang luar biasa seperti dia adalah boneka yang rapuh. Penampilan luarnya ternyata hanya untuk menyembunyikan serigala didalamnya.

Pria itu bersemangat dan duduk didepan Yu Zhao. "Aku memilih duduk disini." Pria itu mengangkat tangannya ke udara, pelayan terburu-buru pergi mendekati pria yang mengangkat tangannya. "Berikan aku menu pasangan, dan bawa kembali menu makanan ini!"

Pelayan itu segera menganggukkan kepalanya. Dia menyuruh pelayan yang lain untuk membawakan troli makanan dan membawa kembali makanan tersebut dari meja pelanggannya.

Yu Zhao marah. Dia memukul meja makan. "Apa kamu tidak mengerti bahasaku? Jika kamu tidak, maka jangan mengangguku. Aku akan pergi sekarang!"

Namun sebelum Yu Zhao pergi, sebuah tangan kuat menahannya. "Jangan terlalu terburu-buru. Aku hanya ingin kamu mencoba menu pasangan direstoran ini." Yu Zhao menatap kearah orang sialan yang menganggu makan malamnya.

Yu Zhao terpaksa kembali duduk di mejanya. Pria ini hanya menatap kearahnya dengan wajah yang tersenyum, meskipun Yu Zhao tidak merasakan apapun namun dilihat bagaimana orang yang ada didepannya. Dia mungkin cukup berbahaya.

Setelah makanannya datang ke meja mereka. pelayan menatanya dengan rapi dan segera mengundurkan dirinya. Yu Zhao mengambil sendok dan memulai makannya. Dia merasa bahwa orang ini selalu memandangnya. Yu Zhao melirik kearahnya.

Pria ini sama sekali tidak menyentuh makanannya hanya ada anggur ditangannya dan dia menggoyangkannya. "Ada apa?" pria itu sadar bahwa Yu Zhao menatap kearahnya. Ujung bibirnya tersenyum.

"Tidak. Bukankah aku memesan makan malam, mengapa hanya menggoyangkan anggurmu saja?"

"Aku sudah kenyang. Jadi kamu bisa memakan semuanya. Melihatmu makan dengan gaya seperti itu sangat imut." Yu Zhao menatap kearahnya, matanya menjadi setajam pisau. Pria itu membalas tatapan Yu Zhao dan matanya terlihat senang. "Terima kasih atas pujianmu. Karena aku sudah selesai, aku akan kembali ke kamarku."

"Tidak ingin minum bersama?"

Yu Zhao mengelengkan kepalanya. "Terima kasih atas tawarannya dan makan malamnya. Semua makanannya enak." Pria itu tersenyum lalu kembali menggoyangkan anggurnya. Dia melihat cairan merah itu dan mengingatkan pada lelaki yang baru saja makan malam dengannya.

Dia mengambil cairan tersebut dan menelannya sampai habis. Dia kembali mengangkat kembali tangannya. Kali ini pelayan itu terlihat sangat ketakutan. mata pria itu berubah menjadi dingin seperti binatang buas yang siap menerkam mangsanya.

"Cari tahu kamar mana dia tinggal!"

"B-baik Tuan Edward."

Pria itu langsung meninggalkan ruang restoran, dia sepertinya menemukan sesuatu yang sangat menarik sekarang. Sebelum dia meninggalkan hotel, dia menerima sebuah panggilan. "Ada apa?" nada dingin jelas terdengar.

"Tuan Edward, ada pertemuan malam ini."

"Aku akan segera ke sana."

Pria itu menatap kearah mobil hitam yang sedang menunggunya didalam hotel. Ada beberapa orang lelaki yang mengenakan pakaian serba hitam dan juga kaca mata hitam, dia membukakan pintu untuk Pria itu. Setelah dia masuk, mobil itu meninggalkan halaman hotel.

avataravatar
Next chapter