webnovel

Kamu Adalah Suamiku

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Ternyata Billy Li berdiri di depan Shia Tang, menatapnya sebentar, lalu berbalik dan berjongkok untuk menggendongnya. Bos adalah orang yang berdarah dingin, sekejam apa pun dunia terhadapnya, ia tak akan menangis dan tersentuh dengan apa pun. Tapi ternyata hari ini, bos mau menggendong seorang wanita.

Sungguh aku ingin mengeluarkan ponsel lalu memotret kejadian ini. Batin Steve yang tentu saja akan dilakukannya jika dirinya cukup berani.

"Tidak! Suamiku, selamatkan aku! Tolong aku!" Shia Tang memberontak.

"Nyonya, dia suamimu." Steve menunjuk Billy Li sambil tersenyum garing.

Shia Tang tertegun, ia menghentikan semua perlawanannya lalu melingkarkan kedua tangannya di leher Billy. Shia Tang melihat wajah Billy Li dari samping dan berkata, "Suami…ku?"

Suara lembut Shia Tang, membuat tubuh tinggi Billy Li yang tegap jadi menegang. Seolah-olah ia tidak tau bagaimana cara menyesuaikan diri dengan panggilan itu padanya. Billy Li berhenti melangkah, menoleh, dan menatap Shia Tang.

"Oh, aku ingat, kamu suamiku." Shia Tang berbicara untuk memastikan lalu menoleh ke Steve dan berkata, "Kamu bukan suamiku, dia ini yang suamiku!"

Setelah itu seluruh tubuh Shia bersandar memeluknya lebih erat. Wajah yang kecil itu tampak sangat bahagia dalam gendongan Billy Li. Alis Billy Li yang sedari tadi merengut mulai menghilang, sambil terus berjalan menggendong Shia Tang.

Steve menepuk dadanya sendiri, kemudian menghela nafas lega. Namun, baru saja merasa lega Shia Tang menoleh dan memanggilnya lagi dengan berkata, "Suamiku!"

Seluruh tubuh Steve kembali menegang karena perkataan itu. "Bos, saya akan mengendarai mobilnya dan membawanya kemari." Steve berpikir lebih baik jika dirinya bergegas pergi dari sini.

Sebenarnya seseorang telah mengendarai mobilnya dari tempat parkir bawah tanah menuju ke depan gerbang rumah sakit. Tetapi untuk saat ini, Billy Li merasa lebih baik jika dirinya yang mengemudi.

Dalam perjalanan menuju gerbang rumah sakit, ponsel Billy Li tiba-tiba berdering. Ia menurunkan wanita itu dari punggungnya dan berkata dengan dingin, "Tetap berdiri di sini!"

Setelah melihatnya menganggukkan kepala, Billy Li segera mengangkat telepon. Tidak tahu apa yang dikatakan penelpon sehingga membuat wajahnya tampak muram. Billy Li berbalik lalu berbicara dalam bahasa Inggris dengan fasih.

Ketika Billy Li sampai berbicara pada intinya, tiba-tiba suara yang amat keras datang dari belakang.

Brakkk!

Ketika Billy Li sedang berbicara, lalu saat ia menoleh ke belakang. Kali ini, ia bahkan lupa dengan apa yang akan dikatakan kepada penelponnya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasa hidupnya penuh kejutan. Suara pecahan pot bunga dari tembikar itu terdengar tidak berhenti.

Istrinya Shia Tang, sedang melempari mobil yang diparkir di depan rumah sakit itu dengan pot bunga di taman. Shia Tang seperti orang yang sedang kecanduan. Satu demi satu pot bunga dipecahkan, suara memekikkan telinga terdengar di tempat itu.

Ini adalah rumah sakit swasta 'Bayangan' yang didirikan di kota tertentu. Kali ini karena Shia Tang, Billy Li bahkan telah mengundang dokter paling elit dan paling bagus di dunia. Sehingga, semua masyarakat dari seluruh lapisan yang mendengar berita ini berbondong-bondong untuk datang ke rumah sakit. Tetapi, orang yang bisa datang ke rumah sakit ini pastilah hanya orang-orang yang berdompet tebal. Apalagi mobil mereka, pastilah juga sangat mahal.

Dengan segera kerumunan orang bergegas keluar dari rumah sakit, menyaksikan mobil kesayangan mereka sedang dihancurkan oleh Shia Tang, lalu mereka datang menyerbunya dengan membabi buta. 

Billy Li mengatakan kepada orang yang sedang menelponnya, "Akan aku hubungi lagi nanti" lalu, dengan segera menutup telponnya. Billy Li meletakkan kedua tangannya di dada dan membiarkan semua ini berjalan seperti air mengalir lalu menatap tajam ke wajah cantik itu.

"Orang gila dari mana ini?" Seseorang datang untuk menghentikannya, merebut pot itu terus mendorongnya dengan keras sehingga Shia Tang jatuh ke tanah.

Shia Tang menundukkan kepalanya dan meremas-remas tangannya dengan gugup, seperti anak kecil yang sedang melakukan kesalahan lalu dimarahi. Pemilik mobil memarahinya, Shia Tang mengambil langkah mundur, tiba-tiba berbalik dan mengambil sebuah pot kecil lalu menghantamkan ke orang itu.

Brakk!

Pot kecil itu hancur di kepala pria itu. Bunga dan tanah berjatuhan dari kepalanya.

"Wanita gila sialan!" Pria itu sangat marah, menjulurkan tangannya siap memukul.

"Lapor! Bantu aku melapor ke polisi!" Shia Tang mundur ketakutan dan panik meminta bantuan.

"Maling teriak maling! Lihat saja aku akan membereskan mu!" Pria itu terlihat sudah tidak bisa menahan amarah.

Pada saat itu, tiba-tiba sebuah tangan menarik Shia Tang sampai dirinya terjatuh ke dalam pelukan lengan kokoh itu...