Menyentuh Orang Mati

Kegembiraan memenuhi hatiku saat ini. Apakah ini benar-benar kesempatanku untuk bertemu dengan Bei Mingyan seperti yang dikatakan Nian Shou? 

Segera setelah mendengar ucapan Meng Po, aku bergegas meletakkan sikat dan bangkit sembari merapikan rok dan rambut panjangku. Andai saja aku memiliki cermin di tanganku saat ini.

Aku menggosok-gosokkan tanganku untuk membersihkannya dari kotoran sembari mengikuti Meng Po dari belakang. Dari luar aku mencoba terlihat tenang, padahal dalam hati aku sudah sangat bersemangat. 

Meng Po yang berjalan di depanku, sesekali melihat ke arahku dengan senyum menawannya, "Apakah kamu seorang pelayan baru? Sepertinya kamu sedikit asing."

Aku mengangguk. 

Lalu ia mendekat begitu saja sambil meraih tanganku dan membungkuk di dekatku. Wajahnya hampir mengenai dadaku, yang membuatku memerah karena malu.

"Ngomong-ngomong, terima kasih atas bantuanmu barusan."