webnovel

Perasaan Yang Tak Menentu

Kali ini kucoba lagi menelepon Mas Ridwan, untuk membicarakan tawaran pekerjaan tadi. Semoga dia mau mengangkat panggilanku ini, dan ternyata panggilanku langsung di respon olehnya.

"Apaan lagi sih, Dek? Ya ampun kamu itu ganggu terus sih!" katanya sambil emosi.

"Maaf ya, Mas. Aku cuma mau tanya sesuatu. Bentar saja kok." jawabku.

Tuh kan belum apa apa sudah di sembur saja oleh suamiku. Namun aku harus tetap bicara kepadanya.

"Ya sudah. Cepat, mau ngomong apa?" katanya ketus.

"Bolehkah aku bekerja lagi, Mas?" kataku takut takut.

"Terserah kamu sajalah." jawabnya.

"Berarti boleh kan, Mas? Tapi kalau aku bekerja, bagaimana dengan Gita?" kataku lagi.

"Iya boleh. Gita itu kan sudah besar, nanti pulangnya biar aku jemput dia, lalu biar dia nunggu kamu di rumah, atau main kerumah temannya. Lumayan juga sih kalau kamu kerja, gajimu bisa buat kebutuhan sehari hari. Dan aku bisa fokus untuk setoran ke Bank saja." jawabnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com