webnovel

Stay: 'Berjanjilah Untuk Selalu Menetap'

Susah ya kalo jadi pacar kakak kelas yang banyak penggemarnya. Itu lah yang tengah di rasakan oleh seorang gadis cantik bernama Lauren Mackenzie Chloe. Belum selesai ia di bully habis habisan, ia harus mendengar kabar buruk yang keluar dari mulut ayahnya. Ia harus berusaha keras untuk semuanya, ia harus meluruskan semua yang terjadi disini. "Kak aku capek sama semua penggemar kakak" "Terus lo maunya gimana?" "Kita putus aja ya kak?!"

Tasyavabicia · Teen
Not enough ratings
19 Chs

6. Curhat

Lauren menangis tersedu sedu di pelukan Nayra. Sesekali ia mengusap air matanya yang turun begitu saja.

"Udah Lau jangan nangis mulu" ujar Bella menenangkan Lauren.

"Lo udah nangis dua jam loh. Gak capek apa?!" Tanya Nayra sedikit kesal.

Lauren menatap ketiga temannya dan melepas pelukannya pada Nayra. Ia meraih tissue yang berada di depannya.

"Kalian gak tau seberapa malunya gue!" Seru Lauren kembali menangis.

Ia membuang tissue itu ke sembarang tempat. Sudah banyak sekali tissue yang berserakan di kamarnya.

"Semua udah terlambat Lau. Harusnya dari awal lo gak ladenin kak Daren" ujar Freya yang membuat Lauren menatapnya dan mengencangkan tangisnya.

Melihat hal itu Bella membelalakkan matanya dan menatap Freya dengan tajam. Ia kembali menatap kasihan Lauren.

"Udah Lau mending lo makan deh! Dari tadi lo belom makan" ujar Bella yang di hadiahkan gelengan oleh Lauren.

Lauren sedikit melirik ke arah Nayra yang sedang menelfon seseorang. Tapi sedetik kemudian ia menangis lagi dan beralih memeluk Bella.

"Fre lo ambilin makanannya Lauren deh" suruh Bella yang diangguki olrh Freya.

Bella menatap Nayra yang kembali duduk dan memainkan ponselnya.

"Lo nelfon siapa?" Tanya Bella yang membuat Nayra menatapnya.

"Kak Alvin nelfon gue, dia minta ketemuan" ujar Nayra.

"Oh"

"Tapi kalo kalian mau gue bakal batalin janjiannya kok" lanjut Nayra dengan perasaan cemas.

Mendengar hal itu Bella terkekeh pelan, "Santai kali! Lagian lo udah suka lama kan sama kak Alvin. Sikat lah"

"Tapi gak papa gue disini aja" ujar Nayra menatap Lauren yang sudah tak menangis.

Mendengar penuturan dari Nayra pun membuat Lauren menatapnya dan terkekeh pelan.

"Gak papa! Kebahagian lo itu kebahagian kita juga Nay. Gue gak papa kok lagian ada Bella sama Freya, mereka bakal jaga gue" ujar Lauren yang membuat Nayra tersenyum tipis.

Ia memeluk Lauren dengan erat. Matanya berkaca kaca saat menatap Lauren.

"Makasih! Gue pergi ya" pamit Nayra dan langsung meninggalkan kamar Lauren.

Setelah Nayra pergi, Freya baru saja datang dengan nampan yang berisi makanan dan minuman untuk Lauren. Ia meletakkan nampan itu di nakas kemudian mengambil makanan dan minuman itu dan memberikannya pada Lauren.

"Makan! Lo butuh tenaga buat nangis lagi" cibir Freya yang di hadiahkan delikan oleh Lauren.

Lauren menyantap makanannya dengan perlahan. Sesekali ia menyuapi Freya dan Bella.

"Gimana? Udah tenang?" Tanya Freya yang diangguki ragu oleh Lauren.

"Kenapa lo bisa ngomong gitu ke banyak orang Lau?" Tanya Bella yang membuat Lauren menghela.

"Gue gak tau. Itu semua spontan pas gue denger suara berat kak Daren dan kata kata itu keluar dari mulut gue" kesal Lauren.

"Lo suka sama kak Daren?" Tanya Freya dengan nada kaget.

Mendegar hal itu Lauren menggeleng kuat sembari menatap Freya kesal.

"Mana mungkin gue suka sama kakak kelas nyebelin itu" elak Lauren yang membuat keduanya terkekeh.

"Oh iya, Nayra mana kok gak keliatan dari tadi?" Tanya Freya penasaran.

"Lagi ketemuan dia" jawab Bella seadanya.

"Kemana? Kok gak pamit dulu sih?!" Kesal Freya.

"Harus pamit sama lo? Lagian dia mau ketemuan sama Kak Alvin kok" ujar Lauren yang membuat Freya menatapnya tajam.

Sedangkan Bella masih menatap Lauren dengan intens. Ia menatap Lauren dengan tatapan sendu.

Lauren yang menyadari tatapan Bella pun menatapnya aneh. Ia menjentikkan jarinya di depan wajah Bella yang membuat Bella mengerjap pelan dan menatap Lauren dengan penuh tanya.

"Kenapa?" Tanya Bella.

Mendengar hal itu Lauren berdecak pelan.

"Lo yang kenapa? Ngeliatinnya kayak mau makan gue" ejek Lauren yang membuat Bella tersenyum tipis.

Ia menggeleng, "Gak papa!"

Melihat reaksi yang di tunjukkan Bella pun membuat keduanya terdiam.

"Lo kenapa Bel? Gak kayak biasanya" ujar Freya yang lagi lagi membuat Bella menggeleng.

"Gak papa"

Ketiganya tampak terdiam satu sama lain. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing sampai ketukan dari luar kamar membuat ketiganya menoleh.

"Ini kak Allan" ujar Allan dari luar kamar.

Dengan cepat Lauren berlari ke arah pintu dan membuka pintu kamarnya.

"Ayo turun! Ini udah malem, kalian harus makan" ujar Allan.

"Emang kak Allan bisa masak?" Tanya Lauren.

"Kak Allan udah pesen makanan dari luar. Udah ada di meja makan" jelas Allan yang membuat ketiganya sumringah.

Dengan cepat ketiganya berlari menuruni anak tangga dan menuju ke arah dapur. Manik mereka berbinar saat mendapati banyak sekali makanan yang berada di meja makan.

Lauren menatap Allan dengan senyum lebar. Ia memeluk Allan sekilas dan kembali menatap makanan itu.

"Makasih kak! Kak Allan emang the best deh" ujar Lauren yang membuat Allan terkekeh.

"Iya. Yaudah kak Allan ke atas dulu ya" pamit Allan.

"Kak Allan gak ikut makan sama kita?" Tanya Freya yang di hadiahkan gelengan oleh Allan.

"Kakak udah makan tadi. Kalian makan aja" tolak Allan.

"Makasih ya kak" ujar Bella dengan senyum lebarnya.

Sedangkan Allan mengangguk pelan, " Sama sama"

Setelah mengatakan hal itu Allan pergi meninggalkan ketiganya di dapur.

Setealah Allan pergi mereka makan dengan tenang. Sesekali bercerita dan tertawa bersama. Sampai akhirnya terdengar suara langkah kaki berlari ke arah mereka.

Ketiganya menoleh ke arah Nayra yang tengah tersenyum bahagia. Nayra mendudukkan tubuhnya di samping Freya.

"Kenapa tuh muka bahagia bener" ledek Bella

"Kalian mau tau gak?" Goda Nayra yang membuat ketiganya memutar bola mata malas.

"Kalo gak penting gak usah" cibir Freya yang membuat Nayra mempoutkan bibirnya.

"Ih gue lagi bahagia malah gini. Giliran gue sedih di tanyain mulu" kesal Nayra yang membuat ketiganya menoleh dan tertawa bersama.

"Bercanda Nayra! Lo mau ngomong apa?" Tanya Lauren yang membuat Nayra mengembangkan senyumnya.

Ia menatap satu persatu temannya dengan wajah sumringah. Ia berdiri dari duduknya dan melompat kegirangan.

"Gue jadian sama kak Alvin! Aaaa senenggg" teriak tertahan dari Nayra sembari melompat bahagia.

Mendengar hal itu ketiganya ikut berdiri dan ikut melompat seperti yang dilakukan oleh Nayra.

Mereka berpelukan dan saling merangkul.

"Ciee penantian lama lo kesampean juga" goda Bella yang membuat Nayra tersenyum malu.

"Dua tahun loh Nay! Wow setia juga ya" ejek Freya.

"Ish nyebelin lo" desis Nayra.

"Tinggal Bella sama Lauren doang yang belom laku" ledek Freya dengab tawa kerasnya.

"Bodo ah Frey" kesal Lauren.

"Udah udah. Karena Nayra udah jadian sama kak Alvin kita harus rayain" ujar Bella.

"Kebetulan banget kak Allan banyak pesen makanan, kita rayain dengan makan aja gimana?" Usul Lauren yang di angguki oleh ketiganya.

"Ide bagus tuh. Lagian gue juga gak bisa nolak kalo soal makanan" ujar Nayra dengan cengirannya.

"Makanan aja lo cepet!" Sinis Freya.