webnovel

Lonely Girl & Her Bodyguard

(Class VII-A)

Ruang kelas 7-A, sebuah kelas yang di gandang-gandang merupakan tempat para jenius menimbang ilmu.

Meskipun hal tersebut pada nyatanya hanyalah sebuah rumor yang di lebih-lebihkan saja, setidaknya itulah tanggapan yang diberikan oleh kedua remaja tertentu.

Kedua remaja tersebut tak lain ialah Silvia Chang (Kekasih masa kecil Leo) serta Seto Erlangga (Adik pertama dari Leo), kedua remaja tersebut menjalin hubungan persahabatan yang cukup baik.

Meski lebih tepat untuk mengatakan kalau Seto lebih condong memandang Silvia sebagai sosok calon kakak ipar mungkin atau justru saudara kakak iparnya nanti?? Lagipula Seto tidak terlalu paham betul dengan pola pikir sang kakak sulung yang tampaknya sampai sekarang masih belum memperjelas situasi mereka bertiga kan (Leo, Irene dan Silvia)??!!!

.

.

.

'Sudah tiga puluh hari berlalu semenjak Irene serta Leo memasuki dunia lain tersebut, hal ini membuatku merasa sangat kesepian sekali bahkan aku sampai memunculkan keinginan untuk lahir empat tahun lebih tua sekarang... Kesepian itu bukanlah hal yang menyenangkan sama sekali!!!' Batin sesosok gadis yang pastinya sudah tidak terlalu asing untuk kita semua, siapa lagi jika bukan Silvia Chang?!!! Sosok yang pernah menjadi teman masa kecil dari Leo (Sang main Character)...

"Membosankan sekali, aku benar-benar ingin cepat-cepat lompat kelas dan mengikuti mereka berdua ke dunia jiwa" Via menggerutu merasa tidak senang dengan usia yang jauh lebih mudah dibandingkan kedua orang tersebut, tingkah laku Via jelas tidak bisa lepas dari pandangan Seto.

Yang saat ini tengah menjaga calon saudara iparnya dari makhluk-makhluk predator yang pastinya memiliki hubungan darah dengan suatu makhluk area rawa bernama [Buaya]...

Meskipun pada dasarnya sang kakak sulung sama sekali tidak mengajukan permintaan seperti itu kepada dirinya, tapi inilah sifat dari Seto. Ia dapat dengan mudah menebak maksud dari saudara-saudaranya entah itu Leo maupun Ella sekalipun, jika tidak maka julukannya sebagai Siscon hanyalah sebuah lelucon semata saja kan????

'Tiga puluh hari, huftt... Dan Leo sialan itu sama sekali tidak pernah menghubungi kami melalui panggilan video, sungguh kakak sulung yang merepotkan sekali' Mengawasi Via jelas mengingatkan Seto dengan sosok sang kakak sulung yang saat ini pastinya tengah bersantai ria di pulau jiwa nya tersebut, lagipula Seto yakin rombongan hantu yang dibawa oleh sang kakak pasti berkali-kali lipat jauh lebih efektif dibandingkan manusia-manusia dengan kemampuan khusus.

Lagipula mereka adalah hantu, hantu melawan manusia.. Meski beredar video dimana para hantu mengalami pembullyan besar-besaran dari pihak manusia, tapi Seto dapat dengan yakin mengatakan kalau para hantu yang saat ini menumpang di kediaman mereka sangat berbeda dengan hantu-hantu yang mengalami pembullyan dalam video itu.

Perbedaan di antara mereka ibaratkan langit dan bumi, sebab hantu-hantu pada kediaman mereka justru bertingkah laku layaknya manusia pada umumnya. Mereka bisa berbicara dengan dia serta adiknya mengundang wujud layaknya manusia awam, meminum secangkir teh, bahkan ada juga yang bisa memakan daging mentah.

Meskipun menurut Seto hal terakhir sebenarnya cukup mengerikan tapi satu-satunya hal yang bagus ialah, mereka (Para hantu) berkelakuan cukup baik dengan menjaga serta memberikan lingkungan hidup yang jauh lebih nyaman dibandingkan sebelumnya.

Seto bahkan tidak perlu menggunakan pendingin ruangan selama sebulan penuh ini karena keberadaan dari rombongan hantu tersebut justru membawa angin yang cukup sejuk serta dingin, sangat praktis bukan??

.

.

.

Via yang saat ini tengah termenung memandangi awan pun tersadar seketika, kalau ada seseorang yang tengah mengawasi dirinya. "Bertindak seperti biasanya, entah kenapa aku justru mulai merasa kalau Seto bertindak mirip dengan body-guard ku saja??"Gumam pelan Via sambil tersenyum ramah kepada Seto.

Hanya sebuah senyuman ramah saja tidak lebih tidak juga kurang, lagipula Via hanya menganggap Seto sebagai sosok adik iparnya di masa mendatang sama seperti bagaimana Seto serta Ella memandang Via sebagai sosok kakak ipar mereka di masa mendatang.

Lagipula hubungan kedua keluarga yakni keluarga Erlangga serta keluarga Chang sendiri termasuk ke dalam kategori [Teman bisnis yang ideal], Jika tidak ada kejadian seperti 'Anda mengigit nenek moyang saya dan mengisap habis kehidupan keluarga'.

Maka dalam kurun waktu tertentu dimasa mendatang, anak-anak dari kedua keluarga tersebut pastinya akan mengikat gaun pengantin satu sama lain. Dan dalam hal ini, Silvia pasti akan menjadi pengantin wanitanya sedangkan pengantin pria??

Kemungkinan besar akan jatuh di tas pot kepala anak sulung keluarga Erlangga mengingat anak kedua keluarga Erlangga tersebut sedikit tidak normal dan kurang bersinar dibandingkan anak sulungnya.

Di dunia mana-pun itu, seorang anak perempuan pada dasarnya hanya akan mengarahkan pandangannya kepada lelaki yang mapan dan dalam kasus ini.

Via mengarahkan pandangannya kepada Leo yang terbukti cukup mapan serta berkali-kali lipat lebih mampu dibandingkan Seto, hal ini sendiri di dukung oleh sebuah fakta berupa peringkat prestasi pengembangan dunia jiwa dimana Leo berhasil mengamankan posisinya sebagai nomor satu.

"Ughh, aku benar-benar tidak sabar untuk berjumpa dengan Leo dan kak Irene" Dengan kening yang berkerut Via hanya bisa menyandarkan dagunya di atas meja sedikit tidak senang dengan suatu aturan tertulis pada game [Dunia jiwa].

.

.

.

.

TBC

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Arlie_Kongsucreators' thoughts