webnovel

Days 06

Mentari menunjukkan sinar paginya yang mempesona setelah selama tiga hari penuh telah di tutupi oleh gumpulan awan hitam, hal ini jelas merupakan pertanda baik untuk para penghuni pulau jiwa terutamanya teruntuk rombongan Leo beserta teman-temannya.

Sebab Leo kini telah memancarkan energy penuh kegembiraan semenjak pagi tadi, "Hm akhirnya setelah tiga hari penuh berdiam diri di gubuk ini, aku berhasil melihat mentari pagi lagi!!! Terlihat sangat mempesona bukan begitu Zing'er??" Ucap Leo sembari bersenandung ria menjalani pagi hari tersebut

Zing'er yang memang secara kebetulan mendapat giliran untuk jaga malam pun hanya bisa tersenyum kecil mendengarkan ucapan serta tingkah Leo tersebut, "Kau tahu Leo, melihatmu seperti ini benar-benar sangat langka sekali... Kau bertingkah layaknya anak kecil" Timpal Zing'er yang spontan membuat Leo tersenyum mendengar pernyataan tersebut.

"Lalu tidak masalah bukan?? Lagipula kita semua akan tinggal bersama selama setahun penuh, mau aku bertingkah seperti anak kecil sekalipun kalian pasti akan tetap menerimaku apa adanya bukan begitu Irene??" Ucap Leo dengan senyuman mentari miliknya.

Spontan mendengarkan ucapan dari Leo tersebut jelas membuat Irene yang baru saja selesai dari acara mandi serta sedari tadi berdiam diri menyaksikan interaksi antara kedua sahabat itupun tersentak kaget, terlebih lagi ketika Leo memanggil namanya juga.

"Hehehehe, aku tidak menyangka kau akan sadar kalau aku menguntit kalian berdua"Ujar Irene yang perlahan keluar dari balik sebuah pohon besar dengan sehelai handuk basah yang bertengger pada bahu gadis tersebut.

Zing'er mendengus geli mendengarkan ucapan dari remaja gadis tersebut, lagipula menurut Zing'er tidak ada satupun manusia yang dapat bersembunyi dari pandangan mereka (Para hantu) bahkan tak terkecuali dengan Leo yang telah sekian lama mengenal serta menjadi teman mereka juga.

"Ayo'lah benda ini membuatku dapat dengan mudah mendeteksi keberadaan dari kalian berenam, jangan bilang kau melupakannya Irene??" Ucap Leo sembari memperlihatkan sebuah cincin berwarna perak yang telah bersemayam pada salah satu jari manisnya, lebih tepatnya di tangan kiri.

"Tehehe, aku sedikit melupakan hal itu" Balas Irene menggaruk bagian belakang kepalanya sembari tersenyum kaku mendengarkan perkataan dari sahabatnya itu.

"Terserah saja, ngomong-ngomong dimana Kak Sia dan Mbak Ayu?? Bukannya kalian bertiga mandi bersama??" Tanya Leo sebab ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan dari kedua kakak perempuan hantu tersebut.

"Mereka sedang berbincang ria di tepi sungai, aku tidak tahu apa yang tengah mereka perbincangkan" Jawab Irene sembari menjemur handuk miliknya, mengingat handuk tersebut berada dalam kondisi lembab serta basah.

.

.

.

.

.

[Time-Skip: Malam harinya]

Matahari telah terbenam sedari tadi, smart-watch milik Leo-pun telah menunjukkan pukul (6.00 PM). Yang dimana ini merupakan waktu bagi para perempuan untuk memasak makan malam.

Agak berbeda dengan hari pertama kedatangan mereka dimana hanya Irene sajalah yang mempersiapkan serta memasak makan malam, kini Sia serta Ayu dapat dengan bangga membusungkan dada mereka karena kemampuan belajar kedua makhluk tersebut.

Atau singkat katanya, Mereka berdua telah memiliki kemampuan mumpuni untuk membantu Irene mempersiapkan makan malam.Hal ini jelas membuat Irene merasa sangat senang setelah selama 5 hari berturut-turut memasak makan malam sendirian walaupun Leo terkadang membantu dirinya sih sedikit???

"Jadi apa lagi yang kalian butuhkan?? Katakan kepada-ku, jika kalian perlu sesuatu" Leo bertanya kepada Irene yang saat ini terlihat tengah mengawasi sosok Sia, dimana hantu air tersebut tengah memasak sepanci penuh SOP rempah-rempah.

"Jamur, biarkan Gui mencari jamur yang sekiranya bisa kita konsumsi... Lagipula SOP ini pada dasarnya merupakan SOP jamur yang diiringi dengan kandungan rempah-rempah" Ucap Irene yang langsung dibalas dengan anggukan singkat dari pihak Gui serta Leo.

"Berikan aku waktu sepuluh menit, dan aku akan datang dengan sekantong penuh jamur" Gui berkata dengan penuh keyakinan, yang pada akhirnya di sambut dengan kekehan geli dari Leo serta Irene.

.

.

"Aku akan mempersiapkan air hangat untuk membersihkan jamur-jamur itu, jika perlu sesuatu lagi minta kepada Zing'er ya" Leo berkata sembari menunjuk ke arah Zing'er yang memang berjarak tidak jauh dari mereka berdua, sosok hantu kecil itu terlihat tengah mengawasi area sekitar mereka dengan ekspresi serius-nya.

Jujur Irene merasa agak geli menyaksikan ekspresi serius dari Zing'er tersebut mengingat Zing'er menggunakan tubuh fisik seorang anak kecil berumur 10 tahunan, dimana hal ini membuat segalanya menjadi bertolak belakang bukan??

"Oke, aku akan melakukannya" Irene mengangguk mendengarkan perkataan dari Leo tersebut, lagipula remaja gadis tersebut tidak berpikir akan ada hal yang kurang lagi.

.

.

.

.

Ehem, hallo semuanya mungkin chapter kalian ini terlihat sangat pendek bukan?? Penulis hanya bisa mengatakan minta maaf terhadap hal tersebut, ngomong-ngomong teman-teman mungkin beberapa chapter lagi.

Kita akan memasuki Arc baru yang pada dasarnya di tandai dengan invasi makhluk asing, oleh karena itu tetap ikuti pembaruan ini ya agar kalian tidak ketinggalan !!!

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Arlie_Kongsucreators' thoughts