4 第3章

𝗩𝗿𝗼𝗼𝗼𝗼𝗺𝗺

Terdengar suara mobil yang memasuki halaman Mansion mewah milik Zhu's Family. Zhimin yang tengah sibuk berperang dengan kertas-kertasnya, seketika mendongakkan kepala dan menatap lurus ke arah pintu balkon nya.

Zhimin pun beranjak dari duduknya kemudian berlari kecil ke arah pintu balkon kamarnya.

𝗚𝗿𝗲𝗲𝗲𝗸

Pintu balkon pun di geser. Zhimin pun melongok kan tubuhnya ke balkon kamarnya sambil menatap ke bawah. Senyum manis pun terluas di bibir plum nya.

"Yi feng Gege!" Pekik Zhimin membuat ketiga orang yang baru saja keluar pun menolehkan pandangannya mencari asal suara.

"Di atas Gege!" Pekiknya sekali lagi setelah mengetahui jika yang ia panggil tengah bingung mencarinya.

Sontak ketiga pria itu mengalihkan pandangannya ke atas di mana terdapat Zhimin yang tengah tersenyum manis.

"Nihao Zhimin!" Ucap salah satu pria itu.

"Nihao Zanzan Gege! Eh ada Jackson Gege?!"

"Anyeong jimin!" Sapa Jackson dengan semangat. Yi feng yang melihat itu memutar bola matanya jengah.

𝗦𝗿𝗲𝗲𝘁

"Eh?.." Yi feng menarik kerah belakang baju Jackson sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"Jangan menggoda adik ku atau ku congkel kedua matamu." Ucap Yi feng dingin.

"Aku tak tahan dengan kemanisan adik mu itu. Ah.. Jadi ingin menjadikannya kekasih."

"Coba saja lakukan sebelum kepalamu terpisah dari tubuhmu."

"Astaga.. Kau tega sekali melihat temanmu terus menjomblo."

"Salahkan dirimu yang tak laku."

"Yak!"

***

"Eh.. Kenapa jimin tidak turun?" Tanya Jackson pada kedua orang yang ada di depannya.

Kini mereka bertiga berada di ruang tamu menikmati waktu santai mereka. Namun di sisi lain Jackson penasaran dengan keadaan mood dari temannya Yi feng sedangkan ia sudah bertanya pada Xiao zan, ia tak mendapat jawaban yang pasti.

"Yak! Aku bicara padamu Yi feng-ah." Yi feng pun akhir melirik Jackson dengan malas.

"Zhimin sedang di hukum papa. Dia di kurung di dalam kamar."

"Mwo? Wae?"

"Kau tahu bukan Zhimin mudah jatuh cinta dan sayang nya ia jatuh cinta pada orang yang salah." Jackson menaikkan sebelah alisnya.

"Maksud dengan orang yang salah?"

"Dia menjalin hubungan dengan cucu dari musuh zufu."

"Eh? Kebetulan yang tak terduga." Jackson menggelengkan kepalanya dramatis.

"Sudah berkali-kali Zhimin di peringatkan papa dan mama untuk tak berhubungan dengan mereka tapi, entah bagaimana Zhimin bisa menjalin hubungan itu hingga satu tahun."

"Mwo?! Satu tahun? Yang benar saja."

"Ah.. Entahlah.." Ucapan Yi feng terhenti saat seorang pelayan datang.

"Tuan tuan, makan malam sudah siap. Mari keruang makan." Ucap pelayan pria yang menghampiri mereka.

"Shi pelayan Wei. Ah ya.. Apa Zhimin sudah makan?" Tanya Yi feng pada pelayan itu.

"Masih di siapkan, Shaoye."

"Hao ba, biar aku yang mengantarnya."

"Shi Shaoye."

Setelah sampai di ruang makan mereka bertiga pun duduk di ruang makan sambil menunggu para pelayan menghidangkan makanan di piring mereka.

"Xiexie pelayan Wei. Milikku nanti saja aku akan mengantar makan malam didi terlebih dulu." Ucap Yi feng.

"Shi Shaoye."

Tak berapa lama pelayan Wei di bantu pelayan lain membawakan makanan milik Zhimin.

"Shaoye, makan malam Zhimin Shaoye sudah siap."

"Hao. Jack, Xiao aku ke kamar Zhimin dulu."

"Shi." Ucap Xiao Zan dan kembali melanjutkan makannya. Sedangkan Jackson hampir saja tersedak makanannya.

"Yak! Uhuk.. A-aku ikut!" Kemudian Jackson meminum minumannya kemudian mengejar Yi feng yang berjalan menuju kamar Zhimin di lantai dua.

"Weishema?"

"Mwo? Aku ingin melihat you're sweet didi. Wae?" Ucap Jackson sambil melotot kan matanya seolah menantang. Yi feng hanya menatap Jackson datar.

Akhirnya mereka berdua pun sampai di depan kamar Zhimin.

𝗧𝗼𝗸 𝗧𝗼𝗸 𝗧𝗼𝗸

"Yah... Untuk apa kau mengetuk, bukankah jimin tak bisa membukanya dari dalam." Protes Jackson.

"Kau mengerti adab kesopanan? Mana tahu di dalam Zhimin sedang melakukan sesuatu." Entah kenapa Jackson seketika memasang wajah mesumnya.

"Seperti telanjang?" Ucap Jackson enteng.

𝗕𝘂𝗴𝗵

"𝘔𝘢𝘴𝘶𝘬𝘭𝘢𝘩!" Terdengar suara Zhimin dari dalam.

𝗞𝗹𝗶𝗸

𝗖𝗲𝗸𝗹𝗲𝗸

"Gege? Eh.. Jackson Gege? Weishema?" Ucap Zhimin yang kini menghampiri Jackson yang sedang meringis sambil memegang hidungnya yang mengeluarkan darah.

"Hehehe.. Tidak apa-apa jimin." Terlihat Jackson memaksakan tawanya akibat rasa sakit yang terasa di hidungnya.

"Sialan! Astaga.. Wajah tampan ku!" Keluh Jackson dalam hati.

***

Saat ini Zhimin sedang menikmati makan malamnya dengan di temani kakak dan temannya. Zhimin yang sedang asik makan tiba-tiba merasakan rasa sakit yang hebat pada perutnya.

"Akh!" Zhimin memekik sakit hingga limbung dan jatuh ke lantai. Ia meringkuk dengan tangan yang meremat kain kemeja di depan perutnya.

"Didi?! Weishema? Zhimin? Kau kenapa?" Ucap Yi feng yang panik sambil membawa tubuh Adiknya ke dalam pelukannya. Ia dapat melihat Zhimin yang tampak tersiksa kesakitan yang entah karena apa?

"Gege.. S-sakit.. Sshh..." Zhimin terus mengeluh. Sedang Jackson yang tadinya menikmati makanannya, ikut panik kemudian ia mengalihkan pandangannya ke arah meja di mana makanan Zhimin berada.

"Yi feng-ah, apa isi dari Won ton ini?"

"Kau tak melihat aku sedang panik! Kau malah menanyakan isi dari Won ton itu?!" Ujar Yi feng yang tampak emosi.

"Jawab saja!" Jackson pun ikut tersulut emosi dan meninggikan suaranya.

"Seperti biasa hanya berisi ayam."

"Bukan ayam tapi, udang." Ucap Jackson sambil memperlihatkan potongan Won ton yang ada di piring.

"Shénme?! Jackson bawa Zhimin ke rumah sakit aku akan buat perhitungan pada mereka." Ujar Yi feng dingin dengan mengangkat tubuh Zhimin yang masih mengerang sakit.

"Nde, tolong jangan terbawa emosi. Kau cari kebenarannya jangan gegabah." Ucap Jackson memberitahu karena ia sangat tahu bagaimana tabiat dari temannya itu.

Jackson pun mengambil alih tubuh Zhimin dengan segera ia membawa turun dan bergegas untuk pergi ke rumah sakit.

Xiao Zan yang sedang santai di sofa setelah makan malam kini di buat terkejut saat ia melihat Jackson tampak berjalan cepat tergesa-gesa dengan Zhimin di kedua tangannya.

Xiao Zan pun mengikuti Jackson dan menanyakannya, "Jackson ada apa? Apa yang terjadi?" Xiao Zan mengulurkan tangannya menyentuh kepala Zhimin dan ia begitu terkejut saat merasa kepala Zhimin yang ia sentuh terasa sangat panas.

"Jackson katakan ada apa? Kenapa dengan Zhimin?"

"Berhenti bertanya! Sekarang nyalakan mesin mobilnya kita ke rumah sakit segera!" Ucap Jackson membentak Xiao zan. Ia tampak kalut perasaannya begitu khawatir dengan keadaan Zhimin saat ini.

"S-shi. Kita pergi sekarang."

Kembali pada Yi feng, saat ini ia bersama beberapa bodyguard berada di ruang tengah dengan seluruh pelayan yang sudah di kumpulkan di sana.

"Pelayan Wei, bagaimana bisa makanan adik ku terdapat udang di dalam Won ton nya ." Ucap Yi feng penuh penekanan dengan perasaan yang sudah diselubungi oleh amarah karena seseorang telah mencelakai adiknya.

"Diubuqui shaoye, saya sudah memeriksanya jika di dalam Won ton hanya di isi dengan ayam."

𝗣𝗿𝗮𝗻𝗴

Piring berisi won ton pun pecah berhamburan.

"KAU LIHAT ITU! LIHAT! ADA UDANG DI DALAM SANA! kau tahu bukan adik ku punya alergi pada udang." Yi feng berteriak marah meluapkan emosinya. Semua pelayan pun menunduk takut setelah mendengar amarah dari tuannya.

"Kau periksa CCTV." Perintah Yi feng pada salah satu bodyguard di rumah itu.

"Shi shaoye." Orang itu pun segera melangkah cepat ke arah ruang pengawasan.

***

"Dokter! Dokter! Tolong kami!" Teriak Xiao Zan yang berlari masuk ke dalam rumah sakit terlebih dulu. Setelah itu tampak seorang dokter bersama beberapa perawat datang menghampirinya.

"Weishema Xiansheng?" Ucap dokter itu.

"Tolong adik ku dok!"

"Cepat bawa brankarnya!" Ucap dokter itu panik saat melihat seseorang membawa pemuda mungil yang sangat ia kenal.

"Ada apa dengan nya?" Tanya dokter itu mendekat ke arah Zhimin.

"Astaga suhu tubuhnya tinggi sekali! Lekas baringkan." Ucap dokter setelah sebuah brankar datang dengan di dorong dua orang perawat.

"Aku akan memeriksa keadaannya."

"Shi dokter." Setelah itu dokter pun berlari mengikuti brankar Zhimin yang menuju ke ruangan UGD.

"Semoga Zhimin baik-baik saja. Tapi, jika terjadi sesuatu padanya aku khawatir nasib dari pelayan-pelayan itu." Ucap Xiao zan. Jackson menoleh ke arah Xiao zan dengan menaikan kedua alisnya.

"Maksudmu?" Xiao zan menggendikkan bahunya.

"Mungkin saja mereka akan di pecat?" Ucapnya tak yakin.

"Ralat, bukan di pecat tapi menjadi mayat."

𝙏𝘽𝘾

avataravatar
Next chapter