27 Kuil Tersembunyi

Suasana hening berhiaskan cahaya lentera menambah diriku lebih leluasa memahami tiap kata-katanya. Aroma semerbak debu mineral gua terus menyeruak hidungku dari segala arah meski berada di dalam tenda. Pikirku penyebab suasana ini menjadi hening ialah waktu mungkin sudah menunjukkan waktu malam. Seorang berambut jingga di sampingku menyimak sambil menuangkan air dari teko ke dalam kantung air lalu meneguk habis air tersebut, namun pikiranku tersadar bahwa kantung air tersebut adalah punyaku. Awalnya aku ingin mengingatkannya namun daripada diriku memotong pembicaraan ini dengan hal yang tidak terlalu penting, aku menghiraukannya dan kembali mendengarkan remaja berambut kadru melanjutkan ceritanya.

“Fortuno, dia langsung menyerang dan menangkap banyak penduduk termasuk aku, Rania, dan ibuku. Di sana beberapa orang penduduk ditangkap untuk dijadikan bahan eksperimen, sementara penduduk lainnya diperintah kerja paksa mengais semua logam bersama dengan sumber daya lainnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter