webnovel

Granpa Come

"kiah.... "teriak ibu dari dapur

"kiahhh....!"teriaknya lagi namun lebih keras

"kiah, ibu panggilan dari tadi kok kamu ngak nyahut sih?! "sekarang ibu ada di depan kamar ku,sambil membuka pintu aku kaget.

"ibu kok disitu?? Ada apa bu?"aku yang kaget bertanya, sambil melepas headphone dari telinga dan menaruh pulpen ku

"ya ampun kiah kan tadi ibu udah panggilin dari tadi, ternyata kamu pake headphone toh"ibu yang baru tahu langsung masuk ke kamar ku

"maaf bu aku tadi dengar kelas kuliah"jelas ku pada ibu yang sekarang duduk di kasur ku

"kelas kuliah, emang ujian SMA kamu belum selesai? Masa udah mau ujian masuk kuliah? "tanya ibu ku yang bingung

"ngak bu, ini materi kelas. Terkadang ada kelas 12 yang emang disuruh bu"jelasku sambil merapikan buku yang ada di atas meja

"oh, gitu. Udah udah, ayo turun bantuin ibu di dapur. Kakek mu mau datang nanti"ibu keluar dari kamar dan meninggalkan ku. Tanpa bicara aku mengikutinya turun. Dirumah sekarang ada aku dan ibu. Ayah lagi kerja dan kakak lagi kuliah dia lebih sering pulang malam karena tugas katanya. Dan malam ini kakekku datang dari keraton, kalo kakekku datang ayahku selalu menghindarinya di karenakan kakekku selalu membicarakan perusahaan ayah yang mulai menurun daya tariknya.

"bu kiah mau bantu apa?? "sampai ku di dapur aku langsung bertanya. Dirumah ini tidak pembantu dikarenakan tidak sanggup dibayar. Ntahlah aku bahkan khawatir aku tak bisa kuliah nantinya

"bantuin ibu siapin meja aja"ibu yang udah dari tadi sampai di depan kompor dan menggoreng ayam

"beneran bu? Ngak mau dibantuin yang lain, potong sayur gitu? "aku yang khawatir sama ibu nanti kecapean, malah nyuruh aku siapin meja makan doang

"udah, kamu kerjain meja aja. Nanti kulitmu ke gores loh"ibu yang gak merhatiin aku dan tetap melanjutkan pekerjaannya

"iya ibu bos"aku langsung pergi ke meja dan menyiapkannya. Tanpa mau mendengarkan lanjutan cerita ibu. Karena aku tahu ujungnya. Pasti bilangnya karena aku ngak bisa masak masakan jawa, memang benar sih.

Kiah sedang mondar mandir mengisi gelas air minum dan Satriya baru saja pulang, saat berpapasan mereka bahkan tak saling menyapa. Satriya hanya langsung ke ibunya dan memberi salam lalu naik ke kamar. Sehari-hari memang seperti itu.

Tanpa Kiah pikirkan dia hanya melanjutkan kerjaannya. Tak berselang berapa lama ayahnya datang.

"Hello dady.... "kiah yang melihatnya langsung loncat dan menghentikan kerjaannya lalu memeluk dan memberi salam. Kiah memang dekat dengan ayahnya. Maxi bisa berbahasa Indonesia, namun tidak fasih. Jadi, Dzakiah menggunakan Dadynya sebagai percobaan berbahasa Inggris sekalian belajar.

"where is your momy?? "Dady menanyakan ibu dimana

"dapur... "kiah yang kembali fokus ke kerjaannya. Namun pecah saat melihat ada bag shop di depan pintu.

"eits... Jangan diambil it's not yours. Taroh!! "belum berapa meter Maxi jalan iya langsung berbalik dan menunjuk bag shop tersebut.

"dady came on. Ini punya ku kan??"Kiah yang kecewa mendengar jawaban ayahnya kembali berdiri dari duduknya dan meletakkan bag shop yang iya pegang

"nanti lah baby. Wait... "Maxi yang gak merhatikan raut wajah anaknya langsung masuk ke dapur dan mendekati istrinya.

Kiah yang kecewa langsung berdiri dan kembali mengerjakan kerjaannya. Dan ia tahu untuk siapa isi tersebut. Namun baru saja dia selesaikan kerjaannya orang yang telah ditunggu telah datang, Kakeknya, Gusti Raden Abimanyu Yudayana Laksamana Pramatya Wajendra Candra Kusuma. Ia Adalah Gusti Raden Di Jogja, Namun telah digantikan oleh anak pertamanya Raden Pangestu. Tentu saja ia kesini memakai baju adat jawa yang lengkap.

Saat aku ingin memberitahu ibu dan dady, dady tiba-tiba memanggilku "Kiah ambilin dady bag shop yang warna coklat yh, taroh di badroom. Dady mau mandi dulu"sahut dady ku

"nje....,bu kakek neng kene" aku memberitahu ibu bahwa kakek udah disini. Dan saat itu aku antar kakek untuk ke ruang tamu. Kakek duduk dan ibu pun keluar dari dapur.

"Pak.... "ibu yang sudah melepas celemeknya dan langsung salim sama kakek. Dan dady yang kaget mendengarnya hanya melihat dari balik pintu dapur.

Kiahpun langsung mengingat kembali bahwa ia tadi diperintahkan oleh ayahnya untuk membawa bag shop nya ke atas. Saat kembali ke meja makan meja makan itu sudah terisi dengan makanan, berbagai makanan jawa. Tentunya karena yang datang kakek. Dady sudah selesai mandi dan memakai baju adat jawa, aku yang agak heran melihat dady dengan pakaian itu pun langsung sedikit tertawa. Dan aku tahu kenapa ia memiliki bag shop yang tadi dan melarang mengambilnya. "Dady wis ganteng.. (hhh...) "aku yang ketawa sambil menutup mulut di ketahui dady. Dady menghampiri ku "kiah panggil your brother. Terus bawakan dia bag shop satunya" kata ayah sambil menunjuk bag shop dari kejauhan. Dan inilah yang agak membuat ku kecewa dari tadi "nje...." tanpa banyak bicara aku mengambilnya dan membawanya keatas.

Sesampainya Kiah diatas ia mengetuk pintu yang ada tanda "don't distrub"nya. Baru saja ia mengetuk satu kali orang didalam telah keluar dengan raut wajah datar dan headphone bergantung di leher.

"mmm... "kiah yang tak tahu mau bilang apa hanya bisa menggumam "mmm.... Mau bilang apa sih, bilang aja gua ngak gigit kok. Lo juga tetap adik gua. Kenapa?? Itu dibelakang megang apa?? Makanan?? Gua udah makan"bicaranya panjang lebar yang membuatku agak kaget. Dan jika dibilang itu adalah kalimat terpanjang yang telah Satriya ucapkan setelah kejadian diantara mereka.

"mmm... "aku yang kaget dan masih memilah kata termenung. Baru aja aku mengatakan"ak...."tiba-tiba

"oi ngomong ngapa, gua sibuk"Tiya mengagetkan ku(*tiya panggilan Kiah ke Satriya) "ih,apaan sih Ya. Kan ngak perlu bentak kayak gitu. Aku kan cuman mau bawain ini disuruh dady. Pakai ini Eyang Raden ada di bawah. "belum sempat ia mengeluarkan kata yang ingin ia keluarkan aku pun pergi meninggalkannya. Namun aku berbalik dan berkata"dan satu lagi gua emang adek lo" aku langsung pergi, yang sebenarnya agak takut mengatakn hal tersebut. Aku belum pernah bilang 'gua lo' ke tiya.

10 menit kemudian mereka semua ngumpul di meja makan. Aku, ibu, dady, tiya, dan eyang. Dan memulai makan malam. Tak berselang beberapa detik eyang telah memulai topiknya sendiri. "Jadi Maxi, bagaimana perusahaanmu?? "dan tentu saja eyang memulainya dengan topik perusahaan dady. "s...s..sing kurang apik Pak... "dady yang berusaha berbahasa jawa dengan baik malah seperti membuat keadaan sedikit memanas"tidak usah berbahasa jawa"kata Eyang

"iya pak"jawab pendek dady

"baiklah aku tidak akan lama disini setelah makan langsung pulang, jadi kalau perusahaan kamu belum membaik juga kamu mau kasih makan anak saya apa? Dan juga kamu Yu balik aja ke keraton. Toh kamu disini udah susah"eyang berbicara dan membuat ayah sedikit menunduk. Namun ibu yang sepertinya marah

"Gusti Raden Abimanyu, Saya sudah tidak berhak ada di keraton ibu saya sudah meninggal dan juga sekarang anda bukan lagi pemegang keraton sekarang. Sekarang juga saya sudah bahagia dengan keluarga saya. Jika Anda datang ke sini di karenakan mau membujuk saya, maaf anda akan tetap pulang sendiri tanpa membawa saya"ibu yang sudah geram langsung berdiri, daritadi ibu diam di karenakan buru-buru menghabiskan makanannya. Dan sekarang ia telah kembali ke dapur. "kalau sudah makan, langsung pulang aja, makasih sudah mampir" ibu yang teriak dari dapur dengan nada kesal. Eyang pun sudah sadar dari tadi, namun ia masih duduk. Padahal makanannya telah selesai dan sekarang menatapku dan aku tahu ia akan membicarakan apa. "Kiah mau lanjut kuliah dimana?? Mau ikut sama kakek?? "Eyang yang memulai topik untuk memangcing dady. "maaf Raden saya memang mau bangkrut tapi biaya kuliah Dzakiah tetap bisa saya bayar dan tanggung Hingga selesai"dady yang sudah geram pun berdiri dan menuju dapur untuk membersihkan tangannya. "nje eyang, aku juga masih punya sedikit tabungan untuk bayar uang semester sendiri jika memang harus. Makasih"aku pun juga menjawabnya. Sebenarnya aku tidak ingin namun tatapan monster-kakakku Satriya-didepanku membuat agak gugup. "oh ya sudah, eyang balek dulu ya"eyang yang sudah bersiap untuk pergi dan akan melangkah keluar, hanya dady ku yang keluar dari dapur untuk memberi salam. Setelah itu semuanya berbersih dan pergi istirahat.

-------"-------

Maaf untuk kali ini jika ada yang salah tenntang Jawa mohon maaf. Karena saya bukan orang Jawa. Tapi saya suka Sama Bahasa Jawa 🤗

-------"-------

-maaf jika ada yang salah, karena saya manusia biasa

-tolong bantu saya lewat vote. Vote itu gratis, tambah pahala. Lagi bulan puasa ✌

-Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang berpuasa

-tetap berlanjut

-di tunggu ya

-follow saya juga

❤✌❤

-------"-------

Preview Episode Selanjutnya

(2)Dark Past