webnovel

Siti Fatima (karena mencintainya adalah anugrah untukku)

Apa yang harus kulakukan padamu? Aku begitu tertarik hingga aku tak ingin kau menjadi milik orang lain walau aku tau bahwa kau belum bisa melepas kepergian dirinya tapi aku akan tetap membuatmu menerimaku menjadi sandaran untuk kesedihan dan kebahagiannmu. "Kau tidak mengenalku dan masa laluku. Kau hanya akan tersakiti" "Aku tau tapi aku tidak peduli. Biarkan aku menjadi obat atas kesedihan mu. Komohon beri aku kesempatan" lalu apakah anda menerimaku? **** Hai haiii.. Monggo dibaca baca. Cerita yang hanya memiliki beberapa chapter sehingga dapat dibaca sekaligus. @WR_08

Mhaegentaw_08 · Teen
Not enough ratings
7 Chs

Pengakuan

Bahkan waktu tak bisa memudarkanmu dari hatiku...

***Selamat Membaca

Dua tahun telah berlalu, setiap saat- setiap waktu- dan setiap minggu Sifa selalu datang kemakam Rafa, memberinya bunga dan berbagi informasi selama ia kuliah bahkan sesekali ia kerumah Rafa untuk bertemu keluarga besar Rafa yang sesekali datang ke Indonesia untuk menjenguk makam putra bungsu mereka, yah Rafa memiliki empat saudara yang sudah berkeluarga dan memilih meninggalkan indonesia untuk mengurangi kesedihan mereka.

"Hai, kelinci baik. Sebentar lagi aku akan lulus. Oh yeah, aku sangat merindukanmu. Bagaimana kabarmu disana? Pasti kau sudah merasa lebih tenangkan. Tenang, aku sudah baik baik saja"sambil menitikkan air mata"aduh, aku pulang dulu yah. Besok aku datang lagi. Insyah Allah"sambil mencium nisan Rafa lalu menyeka air matanya dan meninggalkan pemakaman itu.

Yah seperti itulah salah satu ungkapan Sifa untuk sang kekasih yang begitu ia rindukan.

***

Pesona dari seorang Siti Fatimah memang tidak bisa ditolak apalagi dengan senyum tipis yang jarang ditampilkan bahkan hanya dengan berdiam diri saja, orang yang lewat akan secara otomatis melihat kearahnya namun, Sifa terlalu cuek dan juga belum siap untuk mencari pengganti posisi Rafa.

Baginya Rafa adalah separuh dari jiwanya yang tak akan pernah ada penggantinya.

Mungkin-

Disalah satu sudut cafe saat Sifa sedang menikmati waktu senggangnya, tanpa dirinya sadari seorang pria berbaju casual, yang sudah lama memperhatikannya dan kini ia diam diam menyukainya, bermaksud untuk ingin berkenalan walau sebenarnya ia tidak tau apa yang terjadi dengan gadis pendiam itu.

Ia hanya tau dari teman sekantornya yang kebetulan mengenal gadis itu bahwa, gadis itu tidak akan menerima pernyataan cinta dari laki laki lain sejak calon suaminya meninggal tepat dua hari sebelum mereka akan mengucapkan janji suci pernikahan tapi, entah apa yang membuat Farid begitu nyakin dengan perasaannya, ia tidak peduli dengan kata teman temannya karena, ia sendiri yang akan membuktikannya.

Lagi.

Tak sulit mencari gadis pendiam itu karena di jam jam tertentu, pasti dia akan berada di Cafe dengan tempat yang sama sambil menatap kearah langit entah apa yang dilihat dan dipikirkannya, di temani music lewat headsetnya

"Assalamu alaikum"salam seorang pria dari sampingnya sehingga ia terkejut dan langsung melepas headsetnya

"Wa-Walaikum salam"

"Maaf aku mengejutkanmu. Aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu?"

"Apa?"Sifa datar tak tertarik tapi ia masih menghargai perasaan orang tersebut

"sebelumnya aku ingin memperkenalkan diri. Nama saya Farid, Saya-"

"Sifa. Ada apa"potong Sifa cepat membuat Farid menelan salivanya gugup karena ekpresi Sifa sangat datar dan walaupun disembunyikan Farid tau bahwa gadis itu tidak tertarik

"Bolehkah aku menyimpan perasaan padamu walaupun, itu sangat menyakitkan?"Tanya Farid to the point sehingga membuat Sifa menoleh menatap wajah yang ia ketahui adalah langganan di Café ini dan dirinya pun tahu bahwa pria ini sering memperhatikannya dari jauh.

Saking seringnya ia diperhatikan kini dirinya merasa sensitif dengan tatapan orang -orang namun ia terlalu sibuk untuk menanggapinya dan memilih untuk tetap diam sembari menikmati hembusan angin di tempat favorit dirinya dengan sang kekasih

"Kau belum mengenalku dan juga masa laluku. Aku permisi"Sifa menghindar namun, belum sempat ia beranjak Farid telah mencegahnya dengan suara

"Aku tahu kau masih mencintai dirinya. Aku juga tahu kalau kau belum bisa menerima laki laki lain dan menggantikan posisi calo suamimu. Tapi, izinkan aku menjadi sahabat dan juga penopang kesedihanmu. Aku tidak bermaksud menggantikan posisinya, aku hanya ingin menjadi sahabat dalam kebersamaan dan menjadi sahabat disisa hidupmu. Bolehkah Aku mengajakmu untuk ta'aruf"jelas Farid nyakin. Sifa hanya bisa meneteskan air mata tanpa Farid sadari"Lanjutkan hidupmu, jangan biarkan kesedihan menyelimuti hatimu"

"Kau tidak akan mengerti rasa sakitku. Kau- hanya akan merasakan sakit karena-ku"ungkapnya Lirih

"Kalau begitu, beri aku kesempatan untuk mengenalmu"Farid nyakin

Sifa menoleh dan melihat keseriusan dimata Farid seperti mata Rafa yang sedang serius "Temui orang tuaku dan keluarga Rafa, Mintalah restu mereka"ungkap Sifa "dan juga Rafa"lanjutnya dan meninggalkan Farid yang masih duduk menatap kepergian Sifa

"Beruntungnya lelaki itu yang mendapat cinta yang begitu besar"ungkap Farid dengan senyum dan menatap kelangit "Mudahkan urusanku Ya Allah".

***Next...

Ada yang mencari sosok seperti Farid?

Kalau ada dan ditemukan beri tau yah?

Siapa tau jodoh:D

@WRB_08