webnovel

Bab 444 shoko nishimiya

pesawat perlahan mendarat di Beta kolonial space ship.

semua orang perlahan turun dari pesawat, mengikuti lorong yg bergerak sendiri dan akhirnya tiba di pulau buatan yg sangat luas.

karena ini hanya sementara, para staf hanya membangun tenda sementara untuk mereka.

di langit mereka dapat melihat pemandangan luar angkasa yg indah dan di bawah Meraka melihat tanah datar luas yg memanjang berbentuk oval.

setiap sisi banyak tenda tenda berjejer rapi.

"nona Alice, apa Robert baik baik saja?" tanya Rei dengan cemas dan Alice memberikan anggukan ringan sebagai balasan. "dia akan segera tiba."

tapi tidak jauh di depan mereka, ratusan orang berdasi berkumpul di depan tsubaki sambil melakukan protes.

"sampai kapan kita harus menunggu, kami ingin mendapat penjelasan tentang apa yg terjadi?"

"kamu menggunakan teknologi ilegal tanpa persetujuan pemerintah, kamu harus bisa menjelaskan semua ini pada kami?"

"bencana ini pasti semua adalah ulah kalian yg melakukan uji coba senjata biokimia, kalian telah melanggar undang undang PBB."

berbagai tuntutan keluar satu persatu dari mulut mereka, tapi tsubaki masih dengan tenang mengamati mereka tanpa menjawab satu patah katapun.

Alice yg melihat ini segera mendekati tsubaki dan berbisik ke arahnya yg membuat alisnya sedikit terangkat dengan wajah yg tiba tiba menjadi gelap.

"kamu bahkan mempekerjakan seorang anak kecil sebagai prajurit, apa kalian organisasi teroris?" teriakan kembali terdengar dan semua orang menyerukan dukungan mereka yg membuat suasana menjadi lebih ramai.

"kenapa begitu bising..." suara seorang pria tiba tiba terdengar.

kerumunan mulai terbelah dan seorang pria tampan dengan wajah malas berjalan mendekati tsubaki.

anting anting salib, jaket kulit dengan simbul sayap di belakang punggungnya serta armor ringan di kaki, kedua tangan dan bahunya yg mengkilap membuatnya terlihat seperti bangsawan agung.

"Robert..." gumam Rei dengan expresi ragu ragu saat melihat penampilan Robert yg berbeda dari biasanya.

"bagaimana perjalanan kantormu suami ku.." tsubaki merapikan kerah baju dan memberiku ciuman lembut sebelum melanjutkan kata kata nya. "aku dengan kamu menipu salah satu teman wanita kantor mu dan menidurinya seharian."

"jangan seperti itu, dia akan menjadi saudari mu. dia gadis yg baik." balas ku sambil meremas pantat tsubaki yg membuat wajahnya menjadi kesal. "seberapa baik?, kamu bahkan belum merasakan kebaikan ku dan kamu sudah mencoba kebaikan orang lain."

"ehem" aku terbatuk ringan. "kita bahas masalah rumah tangga di rumah."

tsubaki memberi ku anggukan ringan. "Alice mengeluh susah berjalan."

"uhuk uhuk" aku kembali terbatuk dan berkata dengan canggung. "dia terlalu melebih lebihkan." aku melirik Alice yg ada di sebelah tsubaki, tapi dia segera memalingkan wajahnya dengan expresi tak peduli.

"apa kamu pemimpin organisasi ini?" tanya pria tua dengan nada yg tidak senang.

aku tersenyum sebelum berkata. "perkenalkan nama ku Robert, pemimpin organisasi bright star dari shettered star field yg sangat jauh."

"organisasi kami memiliki banyak cabang yg masing masing di pimpin oleh istri ku."

"ada tentara bayaran galaksi, penjelajah galaksi, bajak laut galaksi dan organisasi blue tide yg di pimpin oleh tsubaki."

"tujuan organisasi blue tide adalah menjelajahi setiap dunia paralel dan menyelamatkan dunia tersebut jika terjadi bencana."

"tsubaki dan yg lainnya adalah orang orang dari bumi lain yg hancur akibat wabah monster yg melanda planet mereka, jadi di usia muda mereka sudah biasa bertarung melawan para monster."

"membunuh atau di bunuh sudah mengakar dalam jiwa mereka."

"semua teknologi yg kami gunakan adalah buatan ku sendiri yg bersumber dari pengetahuan ku, bahan yg aku miliki sendiri dan pengerjaan dari orang orang ku sendiri."

"semua keputusan di sini di pegang oleh tsubaki, karena aku tidak bisa berbicara omong kosong dengan orang yg tidak penting seperti kalian."

"bahkan pemimpin peradaban star cluster harus berbicara dengan hormat pada ku, kalian dari planet peradaban rendah semestinya sangat bersyukur bisa bertemu dengan ku"

"jadi gunakan otak kalian sebelum berbicara atau aku akan menembakan meriam utama pesawat ini untuk meledakan planet kalian berkeping keping."

"jangan kira aku hanya menggertak, meledakan planet kelas rendah adalah salah satu hobi ku jika sedang bosan."

melihat mereka terdiam, aku kembali menatap tsubaki. "sudah kubilang selamatkan saja warga biasa, biarkan politikus licik seperti mereka di makan oleh zombie. planet akan tetap berputar bahkan jika orang orang ini mati. jika terlalu merepotkan buang saja mereka ke luar angkasa."

"jangan berkeliaran lagi, aku akan memasak untuk mu" balas tsubaki yg melenceng dari topik, yg artinya biar dia yg mengurus semuanya.

"baiklah.." aku mencium tsubaki sebelum berbalik pergi, tapi suara sumbang tiba tiba menarik perhatian ku.

aku menoleh dan melihat seorang wanita dengan rambut panjang berwarna merah kecoklatan.

wajah polos dan keibuan dengan umur kira kira 23 tahun.

mengenakan pakaian rumahan bisa dengan kaus panjang yg menutupi celana pendeknya.

matanya sudah di penuhi air mata dan dia terus meneriaki suara sumbang sambil menatap ku. "eeehhhiii..." dia bermaksud memanggil nama Herry terus menerus.

aku tersenyum pada nya dan mengulurkan tangan ku. "shoko ku masih saja suka menangis."

tanpa mempedulikan yg lainnya, dia segera berlari kearah ku dan memeluk tubuh ku dengan erat.

wajahnya di benamkan di dada ku dan aku dengan lembut membelai rambutnya sambil menyembuhkan telinganya.

saat itu seorang wanita yg agak tua dengan seorang wanita muda mendekat ke arahku dengan wajah cemas dan sedikit ketakutan. "tuan maafkan shoko, dia pasti mengira tuan adalah pria yg ada dalam mimpinya."

"shoko tidak salah dan pria itu memang aku. kami sudah menikah di dalam mimpi."

"itu..." yaeko dan Yuzu menjadi kebingungan karena tidak mengerti apa yg harus di katakan.

"ini memang susah di jelaskan, tapi tidak ada yg mustahil di dunia ini. kekuatan cinta itu melampaui ruang dan waktu." aku segera membuka portal ke dunia mandiri. "aku mengudang kalian ke rumah ku, di sana lebih nyaman untuk berbicara."

aku menepuk punggung shoko. "ayo ajak ibu mu dan adik mu." tapi shoko hanya menggelengkan kepalanya dan memeluk ku semakin erat.

aku hanya bisa menggelengkan kepala ku. "kalian masuk lah lebih dulu, portal ini terhubung langsung kerumah ku. aku akan menyusul setelah ini."

mereka berdua saling memandang sebelum dengan ragu ragu masuk ke dalam portal.

lalu aku menatap Rei yg masih terdiam. "kenapa bengong, ayo ajak ibu mu masuk atau kamu tidak ingin bersama ku lagi."

Rei mengembungkan pipinya dengan kesal, lalu menarik tangan ibunya untuk masuk ke dalam portal.

aku perlahan mengangkat dagu shoko. "tubuh ini hanya Avatar, tubuh asliku ada di balik portal ini." shoko langsung mengangguk dan bergegas masuk ke dalam portal.

setelah itu aku menatap Seiko. "kamu tidak cocok tinggal di bumi. masuk lah ke dalam portal, ada tempat yg cocok bagi mu untuk menunjukan jati diri mu"

"baiklah" Seiko mengangguk dan bergegas masuk ke dalam portal.

"Seiko..." seru Takashi, tapi Seiko mengabaikannya dan masuk ke dalam portal.

"jangan bersedih, masih banyak bintang bintang di langit. tapi hanya ada satu yg seperti Seiko." kata ku dengan senyum mengejek yg membuatnya semakin geram.

"kamu sengaja merebut mereka dari ku kan, kamu hanya ingin mengejek ku dan menghina ku. kenapa kamu melakukan semua ini?"

aku tertawa kecil sebelum berkata. "aku bisa melihat masa depan dan aku melihat Rei serta Seiko akan menjadi Harem mu, menggeliat di ranjang bersama mu. karena itu aku sengaja merebut mereka sebelum kamu melakukannya, itu sangat menyenangkan berhubungan sex dengan wanita yg seharusnya akan menjadi milik orang lain."

"kamu bajingan.... kamu penjahat....." teriak Takashi dengan penuh amarah, wajahnya benar benar memerah seakan ingin segera menerkam ku.

tapi aku mengangkat bahu ku dengan acuh tak acuh sambil berkata. "bukankah kamu sengaja membiarkan pacar Rei bertarung dengan zombie sendirian sehingga dia mati, lalu kamu bergegas melindungi Rei untuk mendapatkan simpatinya. aku bahkan merekam bagaimana kamu hanya diam menonton pacar Rei di gigit oleh zombie dan hanya setelah itu kamu baru membantu mereka. lalu menggunakan nilai nilai moral mu untuk memenangkan hati Rei." aku menggelengkan kepala ku. "benar benar licik, setidak nya aku tidak membunuh orang yg tidak bersalah hanya untuk mendapatkan wanita."

"tidak.... itu tidak benar.... aku tidak melakukan hal seperti itu...." Takashi dengan tegas membantah dengan sedikit rasa panik terlihat di wajahnya.

lalu aku menatap kohta. "ada pekerjaan yg di sebut mechanic gun master di galaksi, jika kamu tertarik bergabunglah dengan tim tempur tsubaki. petualangan yg mendebarkan sedang menunggu mu, teknologi canggih, perang galaksi, meriam energi, ooohhh masa muda yg mendebarkan. jadi jangan biarkan bakat mu membusuk di bumi yg kecil ini."

mata kohta langsung berbinar "benarkah... terima kasih tuan Robert." aku melambaikan tangan ku seolah itu bukan apa apa, lalu menatap Yuriko. "istriku tsubaki membutuhkan asisten yg cakap seperti mu. jika kamu tertarik kamu bisa bergabung dengan kami dan membawa semua keluarga mu. setelah ini pasti banyak juga wanita yg terlantar serta anak anak yg kehilangan orang tua mereka. tsubaki pasti tidak akan meninggalkan mereka begitu saja dan dia perlu banyak tangan untuk membantu."

"terima kasih tuan Robert, aku dengan senang hati menerima tawaran ini." balas Yoriko dengan sopan dan aku memberinya anggukan ringan sebelum menghilang di depan semua orang