webnovel

Bab 443 di kurung

semua orang menatap ke atas dengan mata takjub saat melihat pesawat luar angkasa yg mulai menampakan dirinya di depan semua orang.

Rei segera memeluk ku dengan erat dengan ekspresi cemas yg terlihat di wajahnya.

dia berpikir bahwa pesawat luar angkasa ini datang untuk mengambil Robert dari nya.

karena tidak ada tempat untuk mendarat, pesawat luar angkasa hanya menurunkan platform untuk menurunkan atau mengangkut penumpang.

saat platform turun, tiga orang wanita segera terlihat.

dia adalah Alice, kiriko Miyamoto yg merupakan ibu Rei dan Yuriko Takagi yg merupakan ibu dari saya.

"ibu kenapa kamu disini?" saya bergegas ke arah ibu nya. "ayo kita bicara itu nanti saja. sekarang ikuti ibu."

"mm" saya menganggukkan kepalanya.

Rei juga segera meninggalkan ku dan bergegas ke pelukan ibu nya.

"semuanya silahkan masuk, kami akan membawa kalian ke tempat yg aman sampai anti virus berhasil di buat. semua kebutuhan kalian akan di sediakan oleh kami, jadi kalian tidak perlu khawatir." Alice segera menjelaskan dengan cepat.

aku juga segera melangkah ke platform dan memberi kode pada Alice agar berpura pura tidak mengenal ku.

"dari lembaga mana kalian berasal? kemana kalian akan membawa kami?" tanya Takashi dengan tegas, tapi Alice menjawab dengan acuh tak acuh. "tidak ada kepentingan bagi ku untuk menjelaskan pada mu, silahkan ikut jika ingin selamat dan pergi jika tidak. masih banyak yg menangis di luar sana untuk menunggu bantuan kami. aku memberi kalian 3 detik."

mendengar ini mereka juga bergegas naik ke atas platform dan segera masuk ke dalam pesawat luar angkasa.

"Bu ini Robert, ingatannya hilang dan dia hanya ingin bersama ku. jadi kami akan selalu bersama, aku harap ibu tidak keberatan." Rei langsung memperkenalkan ku pada kiriko dan dia segera tersenyum lembut pada ku sebelum berkata. "salam kenal, nama ku kiriko miyamoto ibu Rei."

"senang bertemu dengan ibu Rei" balasku dengan sopan.

"panggil saja kiriko, aku tidak terlalu tua untuk di panggil ibu" kiriko tertawa kecil sebelum melanjutkan kata katanya. "jadi kenapa kamu hanya ingin bersama Rei."

"aku sangat nyaman bersama Rei dan tidur bersama nya juga menyenangkan. Rei juga meminta ku untuk tidak meninggalkannya setelah kami berhubungan sex." jawaban polos ku membuat kiriko tercengang, mulutnya terbuka sesaat sebelum tertutup lagi karena bingung harus berkata apa.

Rei yg wajah nya memerah kembali mendekati kiriko. "Bu biar aku jelaskan..." Rei mulai berbisik di telinga ibu nya untuk menjelaskan semuanya.

Alice hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil sesekali menatap ku dengan tatapan kesal.

saya juga menceritakan semuanya pada ibu nya tentang semua yg terjadi.

saat itu kami tiba di ruang yg luas tempat semua orang berkumpul.

ribuan orang berkumpul di sini, dari anak anak sampai orang tua.

seorang pria dengan kaca mata tiba tiba menghampiri kami dengan beberapa orang murid yg mengikuti di belakang mereka.

"nona Alice... terima kasih sudah menyelamatkan murid murid ku yg tercinta. sebagai guru mereka, aku akan menjaga mereka dengan baik." kata pria itu dengan sopan, tapi Alice masih tidak menunjukan perubahan sikap apapun.

tapi Rei tiba tiba mengencangkan pelukannya pada tangan ku sambil menatap pria itu dengan amarah yg membara.

"apa pria jelek itu sering mengganggu mu?" tanya ku pada Rei dan dia memberi ku anggukan ringan.

lalu aku segera berkata pada Alice. "boleh aku memukul pria itu?"

"tidak masalah, tapi kamu akan di tahan setelahnya di dalam kurungan sampai pesawat tiba di tempat tujuan." jawab Alice dengan acuh tak acuh.

tapi sebelum semua orang sempat bereaksi, aku tiba tiba muncul di depan pria itu dan tinju ku dengan cepat mengenai wajah pria itu hingga terpental kebelakang.

situasi tiba tiba kembali menjadi sunyi, suara bising akibat ribuan orang saling bercakap cakap tiba tiba terhenti.

mereka semua mengalihkan pandangannya ke arah ku dan pria yg berbaring di tengah tengah.

ribuan orang duduk melingkar di sisi dinding dan aku berjalan dengan santai menuju ke arah pria yg terkapar di depan ku seperti sedang memasuki arena.

"Robert...." Rei ingin bergegas ke arah ku tapi sebuah pedang besar tiba tiba menghalangi jalan Rei.

"memukul sekali dengan memukul berkali kali memiliki hukuman yg sama, jadi biar kan dia memukul pria itu sesuka hati sebelum menerima hukuman kurungan."

Rei segera berhenti dan hanya menatap ku dengan air mata yg mengalir di wajahnya.

di depan semua orang, Robert menjambak rambut pria itu lalu menariknya ke atas.

pukulan demi pukulan menghantam perut pria itu hingga mulutnya memuntahkan banyak darah.

lalu Robert menendang dengan kuat hingga pria itu kembali terpental jauh, tapi portal oranye segera terbentuk di belang pria itu dan dia muncul kembali di atas Robert.

sekali lagi Robert menendang pria itu yg membuatnya masuk ke dalam portal dan muncul kembali di atas Robert.

siklus ini terus berlanjut tanpa ada tanda tanda berhenti.

"nona Alice, dia akan mati jika terus seperti itu" seru Takashi dengan cemas.

Alice hanya meliriknya sesaat sebelum berkata. "dia tidak akan mati, Robert menggunakan sihir penyembuh setiap kali dia memukulnya. jadi pria itu hanya merasakan rasa sakit tanpa resiko kematian."

"apa nona Alice juga tahu tentang sihir?, apa nona Alice tahu apa yg terjadi pada ku?, aku tiba tiba bisa menggunakan sihir setelah berhubungan sex dengan Robert." Alice mengangkat alisnya sebelum mendecak kesal, tapi tidak menjawab kata kata Rei sama sekali.

setelah beberapa menit siklus penyiksaan itu akhirnya berakhir dan pria itu berbaring di depan Robert dengan tubuh yg kejang kejang.

"ampun.... ampuni aku..... aku salah..... aku tidak akan mengulanginya lagi....." kata pria itu sambil menangis.

"bawa pria itu ke dalam kurungan karena telah melakukan keributan di dalam pesawat." suara Alice bergema dan sepuluh drone langsung mengelilingi pria yg berbaring di lantai dan membungkusnya dengan energi biru lalu membawanya pergi menjauh.

semua orang kembali terkejut dengan apa yg terjadi, karena Alice tidak menangkap Robert tetapi pria yg di hajar habis habisan oleh Robert.

"nona Alice, kenapa kamu tidak menangkap Robert. dia pria yg sangat kejam dan memukul orang seperti itu tanpa ampun." Takashi berkata dengan nada yg tidak terima, tapi Alice menjawab dengan santai. "siapa yg menurut mu lebih kejam?, pria yg di pukul oleh Robert telah membuat banyak orang menderita, menipu mereka, menghancurkan masa depan orang lain, dia juga membuat Rei tidak naik kelas karena alasan yg tidak jelas dan membuat ayahnya memohon ampun pada pria itu."

lalu Alice menatap Takashi dengan tajam. "sepertinya kamu juga tipe pria yg memanfaatkan kata kata moral untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain sama seperti pria yg di pukul oleh Robert."

"itu...." Takashi terlihat panik karena melihat tatapan semua orang mengarah padanya, tapi saat itu Alice menepuk tangannya untuk menarik perhatian semua orang.

"organisasi kami bukan dari pemerintah atau lembaga mana pun yg kalian kenal, moral dan nilai nilai hukum konyol kalian tidak berlaku di sini. tunggulah dengan tenang, makan saat makanan di bagikan, laporkan jika kalian memiliki masalah kesehatan dan ikuti perintah dengan tertib. saat anti virus berhasil di buat dan bumi sudah aman dari zombie, kalian akan di kirim kembali ke tempat kalian dengan aman." kata Alice sambil perlahan mendekat ke arah ku. "Robert.. kamu akan di tahan di ruangan khusus karena melakukan tindak kekerasan dan menggunakan sihir portal tanpa ijin."

aku mengangguk ringan. "baiklah."