webnovel

Bab 439 dunia yg damai

tsubaki membuka gerbang paralel dan kami sekali lagi melihat planet bumi.

untungnya planet bumi kali ini benar benar damai jadi kami memutuskan untuk bermain main di planet ini.

aku dan Nova menyewa sebuah mobil untuk berkeliling kota Jepang, menonton bioskop, makan bersama dan di malam hari aku membawa Nova ke Tokyo tower saat pengunjung sudah tidak ada.

"papa, pemandangannya sangat indah.." Nova memegang pagar pembatas sambil menggoyang goyangkan pinggulnya yg membuat rok mininya berkibar kibar seakan mengundang ku untuk mencoba mencicipi isi di dalamnya.

"apa kamu tidak pernah pergi ketempat ini bersama mama mu" perlahan aku memegang pinggul Nova dan menyibak celana dalamnya, lalu perlahan memasukan senjata ku ke dalam lubangnya dari belakang.

tubuh Nova hanya bergetar sesaat sebelum dia berkata dengan nada datar seakan tidak ada yg terjadi. "mama sibuk bekerja, jadi tidak punya waktu untuk bermain."

aku merasakan cairan pelumas Nova mulai membasahi senjata ku dan pinggulnya juga mulai bergoyang mengikuti irama pinggulku.

sepertinya Nova ingin bermain dengan cara baru, jadi aku dengan senang hati menemaninya.

kami bercakap cakap seperti biasa seakan tidak terjadi apa apa, tapi pinggul kami berdua sudah bergoyang dengan liar.

"pa... pemandangan di sini sangat indah, Nova ingin lebih lama di sini." bahkan setelah keluar bersama, nada bicara Nova masih terdengar santai.

dari kata kata nya, dia bermaksud untuk bermain lebih lama di sini.

"tentu saja, tapi jangan terlalu lama atau kamu bisa masuk angin." aku kembali menggali lubang Nova dengan liar dan pinggulnya juga mulai bergoyang mengikuti irama.

"baik pa, dua jam lagi mari kita kembali ke hotel."

"baiklah."

setelah 2 jam berlalu, aku mencabut senjata ku dan Nova membiarkan cairan putih susu keluar dari lubangnya untuk beberapa saat sebelum membersihkannya.

lalu kami berdua kembali ke hotel seperti tidak terjadi apa apa.

di kamar hotel, Nova berbaring malas di sofa sambil menghidupkan acara televisi.

"pa.. istirahat di sofa dulu, kita bisa mandi setelah 2 jam." Nova berkata dengan malas tanpa menoleh ke arah ku, tapi kedua kakinya sudah terbuka lebar dan tangannya menyibak celana dalamnya untuk memperlihatkan lubang vaginanya.

"terserah kata mu" balasku dengan santai sambil melepaskan celana ku, lalu menaiki tubuhnya dan menggali lubang Nova dengan liar.

tapi Nova hanya menatap televisi dengan tatapan santai dan acuh tak acuh.

setelah dua jam, kami pindah ke kamar mandi selama satu jam setelah itu Nova segera berbaring di tempat tidur tanpa mengenakan pakaian.

"pa... ayo ceritakan sebuah cerita untuk Nova" tapi kata kata berbeda dengan sikapnya.

dengan kaki yg mengangkang dan tangan terulur seakan berkata. 'ayo nikmati tubuh ku pa'

tapi aku tidak akan mengecewakan Nova dan mengikuti arah permainannya.

senjata ku mulai menggali lubangnya dengan liar sambil menceritakan sebuah kisah padanya.

walaupun wajahnya terlihat tenang, tapi kedua tangannya sudah meremas remas kain penutup tempat tidur di sekitarnya.

setelah beberapa jam, tubuh Nova mulai berkeringat dan nada bicaranya sedikit bergetar.

"pa... ini sudah malam, ayo kita tidur." ada sedikit kecemasan dalam kata kata Nova yg menunjukan bahwa Nova sudah berada di ambang batas yg bisa dia tanggung.

"baiklah, semoga bermimpi indah." tapi aku mulai menggali lebih liar sambil menghisap puting susunya.

"pa...ayo tidur bersama..." Nova semakin panik, tubuhnya benar benar gelisah.

tapi aku tidak mempedulikan semua itu dan semakin lama aku menggali semakin liar.

tubuh Nova mulai mengejang berkali kali, kedua tangannya sudah meremas remas rambutku.

"pa....Nova tidak sanggup pa..... hmmmmfff.... benar benar nikmat....." akhirnya Nova mengibarkan bendera putih.

***

beberapa hari berlalu, kami hanya menghabiskan waktu di hotel sampai sesuatu tiba tiba terjadi.

"pa... sepertinya akan ada masalah dengan tempat ini, Nova lebih baik kembali."

Nova sudah mengenakan slime suit dengan cepat dan bersiap untuk pergi setelah menonton berita di TV.

sepertinya Nova bukan tipe yg mencari kesenangan dalam pertarungan, sifatnya sangat mirip dengan hina yg lebih suka tempat yg damai.

"baiklah" aku mengangguk ringan dan bersiap untuk pergi melihat situasi.

"Nova sangat bahagia... ini akan jadi rahasia kita" Nova mengaitkan tangannya di leherku dan kami melakukan ciuman penuh nafsu lainnya sebelum Nova pergi.

"Robert... situasi dunia ini dalam bahaya, aku meminta semua tim utama memimpin beberapa staf untuk menyebar ke berbagi negara." suara tsubaki terdengar melalui jam komunikasi.

"lalu apa yg kamu rencanakan?" tanya ku.

"aku sudah mengirim sampel virus pada Agatha beberapa hari yg lalu, kemungkinan penawar akan segera selesai dalam waktu dua hari."

"apa kamu ingin menyuntikan zombi ini dengan penawar atau menggunakan penawar ini untuk semua umat manusia."

"itu...." tsubaki tiba tiba terdiam.

memberikan anti virus pada semua manusia berarti membutuhkan banyak tenaga kerja yg benar benar tidak mungkin bagi mereka.

jika menggunakan anti virus pada zombie, itu juga tidak akan berhasil karena mereka menular dengan cepat.

"lebih baik meminta Agatha untuk membuat anti virus yg bisa menyebar ke seluruh dunia. mampu memusnahkan virus dan juga memberi kekebalan virus pada tubuh manusia. tapi bahkan setelah itu kemungkin virus yg lebih kuat akan muncul lagi karena akan selalu ada manusia serakah yg membuat virus baru. saat itu bukan hanya zombie lemah yg muncul tapi juga monster monster raksasa yg mengerikan dan umat manusia di jamin akan musnah setelahnya." jelas ku dengan cepat.

"bahkan jika kamu memberikan serum anti virus pada pemerintah, mereka akan menganggap bahwa kita lah yg bertanggung jawab atas penyebaran virus."

"jadi apa yg harus kita lakukan?" tanya Tsubasa.

"aku tidak akan ikut campur, tadi itu hanya sekedar saran. semua kembali pada keputusan mu, aku hanya akan menonton sebagai warga biasa yg lemah dan tak berdaya."

"suami ku... kapan kamu akan pulang dari perjalanan bisnis. kita baru saja menikah dan kamu belum menyentuh ku sama sekali. apa tidak ada yg di sebut malam pertama dalam pernikahan kita." tiba tiba tsubaki mengubah topik pembicaraan dengan nada seperti wanita yg merindukan suaminya.

"bersabarlah, aku akan kembali setelah semuanya beres."

"jangan kembali, bersenang senang lah dengan rekan kerja wanita mu. anggap istrimu tidak ada." tsubaki berkata dengan nada marah sebelum matikan alat komunikasinya.

aku hanya menggelengkan kepala ku dan bergegas berkeliling kota untuk melihat situasi.

di ruang kendali, hibari tertawa kecil melihat tsubaki yg terlihat kesal.

"apa ada yg lucu" tsubaki menatap tajam ke arah hibari yg membuat tubuhnya menegang.

"tidak ada kapten, aku hanya tidak percaya bahwa kalian menjadi pasangan."

"apa menurut mu aku bisa menolak, bahkan jika aku bunuh diri dia akan menghidupkan ku lagi. nasib ku sudah ada di tangannya, jadi lebih baik pasrah." hibari segera terdiam dan kembali fokus pada layar di depannya.

Soma dan God Eater lainnya sedang membunuh para zombi untuk melindungi orang orang di belakang mereka.

"kapten.. jumlah orang yg aku lindungi terlalu banyak dan kami kekurangan makanan, lebih baik membawa mereka ke beta kolonial ship untuk di rawat." suara lindow terdengar di saluran komunikasi.

"permintaan di terima, pesawat pengangkut akan di kirim ke lokasi secepat mungkin." jawab tsubaki dengan tegas.

"terima kasih kapten, apa anti virus sudah tersedia. ada beberapa orang yg aku temui sudah terluka oleh zombie."

"versi awal sudah ada, tidak masalah untuk menghilangkan virus akibat gigitan. aku akan menyertakannya di dalam pesawat."

"terima kasih kapten."

tsubaki mendesah untuk sesaat sebelum melakukan panggilan pada semua tim. "untuk semua unit, kumpulkan para korban yg di temui dan bawa ke Beta kolonial ship untuk di rawat sampai kita menemukan solusi yg lebih baik dalam menghadapi situasi ini."

"baik kapten."