sudah seminggu siren tinggal bersamaku , aku memperbaiki rumahku dengan gaji yang ku dapatkan dengan susah ,
" cihh kenapa harus bertarung didepan rumahku , kalau begini aku yang rugi , apa gak bisa dibicarakan baik baik dulu dan menentukan lokasi untuk bertarung " omelku sambil menyalakan tv dengan remot
terdengar suara gaduh dari dapur , suara khas panci saat terjatuh memenuhi dapur ,
kulihat alat alat memasak yang berserakan dilantai
dan gelagat aneh dari seorang siren
" apa yang kau lakukan ?, " tanyaku sambil menyenderkan diri ke pintu
" mencoba berguna untuk tuan , anggap saja ini sebagai cara minta maafku kepada tuan tempo hari lalu " siren menjawab serasa memotong cabai yang ia pegang
" meminta maaf buat apa ? kamukan gak salah , apaan coba " tanyaku kembali kepada siren
" aku akan mencoba berguna untuk tuan " jawaban yang sama dari seorang siren
tangannya yang kekar mengemgam sebutir telur dan sebuah sendok , siren memanaskan minyak diatas panci yang telah panas , sendoknya ia kenakan tepat di tengah telur dan membuat telur terbelah dan pecah untuk sekian kalinya
" kurang sempurna , seharusnya kuning telur harus tepat ditengah putih telur , bentuknya juga tidak bulat dan tidak simetris , kalau begini tuanku tidak akan senang , "
aku yang mendengar perkataan siren hanya bereaksi heran , lalu memutuskan untuk kembali kesofa ku untuk menonton tv dan minum minuman soda dingin ,
beberapa saat kemudian siren muncul dihadapanku , mukanya datar tampak tak puas dengan hasil masaknya
" tuan , aku sudah berusaha semaksimal mungkin , makanlah ini "
siren memperlihatkan makanan yang tertutup saji dan membukanya dihadapanku , nampak seperti makanan mahal dan elegan namun itu hanyalah telur , iya TELUR DADAR
" apa yang spesial ? ini hanya telur dadar ? telur woy"
aku kemudian menyicipi makanan yang siren buat ,
" enakk , rasanya seperti telur , iya telur " ucapku
" tunggu sebentar tuan , pakailah ini "
siren kemudian mengeluarkan sebuah benda dibalik celananya , kemudian membuka dan memutarnya dengan cepat , benda tersebut kemudian mengeluarkan garam halus , garam halus sekarang berada di atas telur dadarku
" baik akan kucoba kembali , yammm enakk , sekarang rasanya jadi seperti telur dan garam "
aku tersenyum dan tertawa terbahak bahak , tawaku bahkan sampai membuat heran siren
" kau lucu siren , aku tak tau apa yang kau maksud dengan masakan ini tapi ini membuatku senang , terimakasih siren "
kemudian aku mengajak siren untuk memakannya bersama sama
" benar tuan , ini rasa telur dan garam " kata siren
" sudah kubilang kan hahaha "
aku dan siren tertawa bersama sama melepas penat seharian
belum sempat berhenti tertawa kami diperlihatkan berita yang cukup aneh ditelevisi
orang orang yang hilang dan mati dalam keadaan bengong , bangun bangunan yang rusak tanpa sebab mungkin saja perbuatan roh atau semacamnya
" siren , apa kau melihatnya ? , itu aneh bukan ? "
" setiap hari para roh semakin bertambah banyak "
" bukankah ini buruk ? " tanyaku kepada siren
yang kulihat para roh berkeliaran begitu banyak , kukira hanya sebatas pertarung kemarin , mungkin itu fikirku , namun kelihatannya para roh ada diseluruh dunia , menganggu dunia tanpa ada yang tau dan melihat mereka , adakah didunia ini yang mempunyai kekuatan seperti kami dan membasmi para roh ?
" tuan apa kita perlu turun tangan ? " tanya siren kepadaku
" para roh sepertinya sudah mulai tau akan keberadaan kita , apakah kita akan baik baik saja jika kita hanya berdiam diri , sepertinya para roh juga semakin menjadi jadi " tanya siren kembali
siren bertanya seakan aku peduli dengan keadaan ini , aku sebenarnya tidak peduli dengan semual hal , baik itu tentang para roh , kejahatan mereka , ataupun para manusia yang mati
" tidak , tak ada hubungannya dengan aku , biarlah mereka dengan urusan mereka masing masing , "
jawabku untuk menyakinkan siren
" tapi tuan , bukankah kita ingin bertambah kuat ? , seharusnya kita harus terus berlatih , dan bukahkan tuan menyukai pertarungan ?, ini bagus untuk perkembangan kita , pedang yang tajam adalah pedang yang sering di asah "
Difikir fikir malah kepikiran , yang diucapkan siren memang ada benarnya , aku meminum soda dinginku seraya memikirkannya , barangkali dengan pertarungan roh aku akan mampu mengembangkan potensi diriku , terakhir kali aku berhasil membangkitkan mata dewaku walau harus bertarung dengan roh yang sangat kuat , dan bukankah aku sudah berjanji untuk tidak meremehkan para roh , aku tidak akan tertipu dengan penampilannya lagi dan memandang rendah mereka
" baiklah , siapkan dirimu siren , kita akan berkeliling dunia , membasmi para roh , dan aku yakin kita akan menemukan sesuatu yang sangat keren , "
" pertama tama ayo kita selesaikan para roh diwiliyah kita dahulu , " aku berbicara seraya menepuk pundak siren dan memalingkan wajahku
" baik tuan , aku akan menjadi kuat dan akan melindungi tuan , " ucap seorang siren
" baguslah jika begitu , ayo kita berangkat "
aku dan siren menyegerakan melangkah , berencana menjelajahi dunia dan membasmi para roh , menjadi kuat serta merebut kembali kekuasaan guild kami,
hal yang pertama kali kami lakukan adalah berpetualang , tentu tak mudah kedepannya , tapi kami sudah siap dengan semua resikonyo demi mencapai masa depan yang kami harapkan
" ayo siren , bersemangatlah , kita akan bersorak untuk suatu hari nanti "
langkah kami semakin jauh , mencari dan mencari keberadaan roh , namun ketika kami hampir menemukan mereka , keberadaan mereka seakan leyap dari jangkauan kami , terus berlanjut seperti itu setiap saat ,
jubah yang kukenakan basah dengan keringat , wajar saja dibawah terik matahari sore kami berjalan menyusuri jalan dengan semangatnya ,
aku dan siren nampaknya terlalu bersemangat , akhirnya kami tidak berhasil menemukan satupun roh dan berakhir kelelahan
" sudah berapa lama kita terus terusan berlari , namun roh tersebut selalu leyap dan menjauhi kita ,
jika begini terus , bukannya bertambah kuat dengan membasmi roh , kita malah kuat dengan menumbuhkan otot kaki kita siren "
keluhku seraya meneguk air yang ku ambil dari perbekalanku
" benar tuan , akupun tak mengerti apa yang terjadi , namun semua roh yang kita ketahui seakan tahu keberadaan kita dan kabur menjahui kita , "
menyerah dengan mencari roh , kami memutuskan untuk beristirahat sejenak , dibawah pohon besar yang rimbun , menghalangi cahaya matahari untuk menyentuh kami , hawanya dingin , udaranya segar
membuat kami tak ingin beranjak dari pohon tersebut ,
" hey kalian , apakah kalian pengembara ? , kalian tampak kuat " ucap seorang perempuan didepan kami
karna matahari yang tepat berada dibelakangnya , kami tak bisa memandangnya dengan jelas , wajahnya samar samar , namun rambutnya jelas berwarna merah , terlihat siluet seorang wanita yang modis , tubuhnya tinggi dan badannya agak ramping , pembawaannya feminim dan kuat sekaligus ,
aku dan siren bertanya kebingungan , siapa dan apa maksud perempuan tersebut , dengan keadaan setengah sadar kami menanyakan beberapa pertanyaan kepada perempuan tersebut
" siapa kamu ? kenapa kau bisa tau kami ? "
kemudian wanita tersebut tersenyum dan berkata
" kalian mencari para roh kan? "