webnovel

Bab 8. Poltak Silaban

Kemudian Alex berjalan-jalan mengelilingi rumah barunya tersebut, ia benar-benar mengagumi setiap sudut rumah itu, setiap desain dan interior rumah itu terlihat elegan dan mewah.

Sesaat kemudian Alex duduk di balkon kamar utama lantai dua, kebetulan balkon tersebut mengarah ke sebuah tanah yang luas dan ada danau nya juga disana, membuat pandangan matanya terasa sangat nyaman.

"Sungguh indahnya hidup ini, jika dari dulu aku sudah seperti ini, aku pasti tidak akan pernah di remehkan orang lain" gumamnya sambil menatap pemandangan dari balkon.

{ Tuan, saya sudah mendapatkan beberapa pelayan, kemungkinan mereka akan mulai bekerja besok }

Alex pun mengangguk mengerti, "Bagus lah kalau begitu, oh iya sistem bisakah kamu jelaskan lebih detail tentang dirimu? "

{ Maaf Tuan, tapi informasi tersebut tidak bisa saya ungkapkan ke pada anda }

Alex mengerutkan keningnya, " Apa maksud mu sistem bukankah semua yang aku tanyakan dan aku inginkan akan kamu penuhi?"

{ Benar Tuan ,tapi untuk masalah yang satu ini , saya tidak bisa membicarakan nya, lebih baik Tuan mengurungkan niat Tuan, yang pasti saya akan melayani anda dengan baik }

Alex menghela nafas," Ya sudahlah, ngomong-ngomong apa kamu bisa mencarikan bisnis yang mudah untukku?" tanya Alex memastikan.

{ Ya Tuan ,saya sudah mencarikan sebuah perusahaan yang hampir kolaps, dengan sedikit suntikan dana ,saya jamin perusahaan tersebut akan bangkit kembali, saya juga sudah mulai bernegosiasi dengan pemilik perusahaan itu}

"Kamu memang yang terbaik dan yang dapat diandalkan, aku tunggu kabar baiknya" ucap Alex senang.

{ Tentu Tuan }

"Alex kemudian masuk kedalam kamarnya, setelah hampir seharian ia berkeliling membeli segala keperluan nya ,ia kemudian bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Kamar mandi tersebut terlihat sangat luas, sehingga lagi-lagi Alex dibuat sangat takjub dengan ruangan tersebut.

Sementara itu ,orang yang di bawa Alex tadi, ia mulai mengerjapkan matanya .

Brughh...

Aduhhh...

Orang tersebut memekik kesakitan saat baru sadar sudah jatuh di lantai , sambil meringis kesakitan ia bergegas berdiri.

"Aku ada dimana nih??" tanya nya bingung sambil menyapu pandangan nya.

"Astaga bukankah ini Soul Villa?" ia bermonolog sendiri.

Pria itu melihat pintu Villa itu terbuka,

mendekat dan berteriak dengan keras, " Permisi ada orang di dalam".

Tidak ada yang menyahut nya sama sekali ,tapi karena ia juga ingin masuk ke dalam villa tersebut ,ia pun masuk ke dalam dengan hati-hati.

"Sungguh tempat yang indah, tempat tinggal orang kaya memang berbeda," ucapnya sambil mengagumi tempat tersebut.

Orang itu berjalan lagi ke depan, tapi saat ia mau naik ke tangga, tiba-tiba ada orang yang menegurnya.

"Hei !! Siapa yang suruh kamu masuk kesini? orang tersebut langsung mendongak ke atas, ia melihat Alex yang sedang bergegas menghampiri dirinya, ia pun segera berlari keluar.

Alex yang baru juga selesai mandi, melihat orang itu berlari, ia terpaksa mengejarnya, lagipula urusannya belum beres dengan nya.

Alex mencengkram kerah orang tersebut, orang itu hanya berlari di tempat saat Alex memegangi kerah nya dengan erat.

"Lepaskan aku, Lepaskan!!" raung orang itu yang masih mencoba untuk berlari.

"Kau masih berhutang maaf dengan ku" Alex mengangkat orang tersebut lalu menjatuhkan nya.

Brughh...

Aduhh.....

Pekik orang itu kesakitan, ia merasa Dejavu saat ia baru bangun tadi juga, ia jatuh seperti itu.

"Siapa kamu dan kenapa kamu mau bunuh diri?" cecar Alex langsung .

Pria itu mendongak, "Nama ku Poltak Silaban Tuan", aku mau bunuh diri karena .....

Ekspresi Poltak tiba-tiba menjadi sedih, sehingga membuat Alex mengernyitkan dahinya.

"Karena apa? cepat katakan??" tegur Alex dengan suara sedikit meninggi.

"Karena calon istri ku pergi dengan pria lain di hari pernikahan kami" jawabnya sambil menunduk.

Alex terkejut, ternyata nasib nya dengan si Poltak itu sama saja , sama-sama di khianati wanita, tentu saja Alex yang tadi nya mau marah tidak jadi melakukan nya.

"Kamu tinggal dimana ,biar aku antar pulang" ucap Alex menawarkan tumpangan.

"Tidak perlu Tuan, biar aku jalan kaki saja, aku juga sudah tidak berminat untuk hidup lagi" jawabnya lesu.

Ceplakk....

Aduh....

Pria itu mengadu kesakitan saat sebuah tamparan mengenai pipinya, ia tentu saja menoleh ke arah Alex.

"Dengar baik-baik Poltak, hilang satu wanita, tidak akan membuat mu kehilangan segalanya, kamu masih bisa hidup dengan mencari wanita lain!! Bulshitt....dengan kata-kata kesetiaan yang di ucapkan wanita!! Kita hanya perlu menata hidup kita sebagai seorang pria yang tangguh," ucap Alex bersungguh-sungguh.

Poltak tercengang mendengar ceramah dari Alex, ia tidak pernah menduga akan bertemu seorang pria yang begitu perhatian dengan nya.

"Kamu punya pekerjaan??" tanya Alex

Poltak menggelengkan kepalanya, Alex bertanya lagi , "Kamu punya keahlian apa?"

"Aku pernah bekerja sebagai seorang manager Tuan" jawabnya lirih .

"Bagus ,mulai sekarang kamu akan bekerja dengan ku!! Kamu akan menjadi asisten pribadi ku, Aku akan membuat mu menjadi seorang pria yang bisa mendapatkan wanita dengan begitu mudah" ucap Alex dengan penuh percaya diri.

Poltak hanya terbengong ditempat nya, ia tidak tahu apa yang di katakan Alex tadi benar atau tidak, tapi yang pasti ia tertarik dengan ajakan Alex.

Poltak mulai hari itu ia tinggal bersama Alex, ia tidak kembali lagi ke rumah keluarga nya, karena untuk sementara ini dia masih malu untuk bertemu keluarga nya, Alex juga tidak mempermasalahkan ,lagi pula disana banyak kamar kosong.

*****

Sementara itu disebuah rumah mewah yang ada di pusat kota Medan, Seorang gadis cantik yang ditabrak oleh Alex saat di pusat perbelanjaan tadi, ia terlihat sedang merajuk pada seorang pria paruh baya berkumis tebal.

"Ayah, masa mencari satu orang saja ,masih belum ketemu sih?? Apa semua bawahan ayah sudah tidak bisa di andalkan lagi!!". ucapnya sinis sambil menatap sinis pada para pengawal yang ada disana.

Seketika para pengawal tersebut segera menundukkan kepalanya, mereka tidak berani menatap wajah tuan nya itu.

"Sabar sayang , masalahnya orang tersebut tidak ada yang mengenal nya sama sekali di daerah sini", kemungkinan dia bukan dari kota ini ", ucap pria itu tidak berdaya.

"Anak buah ayah sangat banyak, kenapa tidak suruh mereka berpencar untuk mencari nya, ayolah ayah, aku ingin dia," gadis itu terus merajuk pada ayahnya.

Pria paruh baya itu menghela nafas, "Kalian dengar permintaan putri ku?? Cepat temukan pria itu!"

"Baik Tuan" jawab mereka serempak dan langsung pergi dari hadapan tuannya itu.

"Sudah jangan merajuk lagi dong nak, Ayah sudah menyuruh mereka semua untuk mencari pria itu untuk kamu," ucap nya sambil mengusap kepala Sherly.

"Terimakasih ayah," jawab gadis itu manja sambil memeluk ayahnya.

Sherly Simanjuntak , ia adalah putri dari seorang pengusaha terkenal dari kota Medan, Parlindungan Simanjuntak.

Keluarga Simanjuntak merupakan keluarga kelas atas di kota Medan, bisa di katakan di kota Medan hampir di kuasai oleh Keluarga Simanjuntak dalam hal bisnis Real Estate nya.

Keluarga kelas menengah sampai kebawah, hampir semuanya berlomba-lomba untuk bekerjasama dengan Keluarga Simanjuntak, dengan kata lain , Keluarga Simanjuntak merupakan penggerak roda perekonomian di kota Medan, karena itulah tidak ada yang berani mengusik keluarga Simanjuntak di kota Medan.

Sherly anak satu-satunya dari Parlindungan Simanjuntak, karena saat melahirkan Sherly ,ibunya meninggal dunia, karena itulah Parlindungan sangat menyayangi putri semata wayangnya itu.

Bahkan Parlindungan sampai tidak menikah lagi karena takut putri nya itu akan disakiti ibu tirinya , ia lebih memilih melampiaskan hasrat nya pada wanita penghibur dari pada harus mencari pengganti istri nya.

Sherly dari kecil memang sangat di manja, apapun yang ia inginkan, Parlindungan pasti selalu memenuhinya ,sebab itu lah gadis itu sikapnya terlihat sangat arogan.

Sherly sudah kembali ke kamarnya, ia sedang memperhatikan foto Alex yang ia dapatkan dari sebuah video CCTV Mall.

"Siapa sih kamu sebenarnya, kenapa kamu langsung menghilang bagaikan di telan bumi? Padahal aku ingin bermain-main dengan mu," gumam Sherly sambil mengusap-usap foto Alex lalu senyum-senyum sendiri.