webnovel

SK// 05

Al sudah rapi dengan jaket tebal nya dan celana kain milik nya, hari ini ia ingin keluar rumah karena bosan.

Tok tok tok

"Anna" ucap Al di depan kamar Ana, jarak antara kamar nya dan Ana hanyalah dua meter disamping nya, lebih tepat nya kamar mereka bersebelahan.

Sedangkan di dalam Ana sedang mengetik laporan pasien nya, hingga tak menyadari bahwa sudah ada Al di depan nya.

"Aku sudah mengetuk pintu dan memanggil mu tapi tak ada jawaban dari mu" ucap Al dengan wajah datar nya.

Ana terkejud dengan kehadiran Al di depan nya, sontak ia berdiri dan berjalan mendekati pria es itu.

"Maaf aku sedang mengetik laporan, ada yang bisa aku bantu?" tanya Anna.

"Temani aku jalan jalan"

"Tapi di ber—" belum selsai Anna berbicara ia ingat pesan Mr. James kepada nya. Al mengangkat alis kanan nya terheran dengan gadis di depan nya itu.

"Maksud ku, kau tak boleh keluar rumah"

"Aku tak butuh izin mu, aku hanya ingin kau menemani ku" ucap Al.

"Tapi pekerjaan ku belum selsai"

"Kau berani membantah ku?" ucap Al.

"Bukan, bukan begitu tapi.."

"Sudahlah ganti baju mu cepet" ucap Al, ia berjalan duduk di single sofa berwarna biru.

Sedangkan Ana mendengus dengan pria es itu, ia segera mengambil baju dan masuk ke dalam kamar mandi untuk menganti baju nya.

Al masih menikmati ruangan milik Ana ini, kecil tapi nyaman semua barang tertata dengan rapi dan lagi aroma dari gadis itu sungguh memabukkan. Lily bercampur dengan vanilla, dan di tambah nuansa kamar ini adalah biru menambah kesan nyaman.

"Rico ayo" lamunan Al terbuyar karena gadis di depan nya, gadis itu tampak lucu dengan sweater berwarna merah jambu dan celana kain yang panjang. Ya udara di sini dapat di katakan lembab dan sering sekali hujan dan badai.

Al berjalan menadului Ana, langkah kaki Al yang lebar membuat Ana harus sedikit berlari untuk mengejarnya.

"Rico! Pelankan jalan mu" ucap Ana dengan nafas yang tersenggal senggal, sedangkan Al hanya melihat nya tanpa mau menunggu atau menolong gadis itu.

Dengan kesal Ana duduk di pinggir trotoar dan tak memperdulikan al yang sudah jalan di depan nya.

Cukup lama ia duduk di pinggir jalan, ahkirnya ia bangkit dan mencari keberadaan pria dingin itu. Saat mata nya mencari ia melihat pria dingin itu keluar dari mini market bersama seorang wanita entah kenapa hati nya menjadi sakit, Ana menghembuskan nafas nya dan berjalan kembali untuk pulang.

Ia terus berjalan tanpa melihat jalan di depan nya, hingga ia tersadar ia tersesat. Ana binggung harus mencari jalan kemana ia mengambil ponsel nya tapi nihil, ia tak membawa ponsel.

"sial" desis Ana.

Ana duduk di kursi kayu dan tepat di depan nya ada danau kecil, langit mulai mendung ia hanya melamun memikirkan siapa wanita bersama Rico tadi.

Kenapa aku jadi sakit melihat si es dengan wanita itu guman Ana.

Duar!

Suara petir membuat Ana sadar, ia takut dengan suara itu. Dengan segara ia berlari entah kemana tujuan nya hingga suara petir bersautan dan hujan mulai turun.

Ana menangis histeris dibawah guyuran hujan, ia tak bisa dengan keadaan seperti ini.

Hap

Tubuh nya terjatuh tapi ia tak merasa kesakitan.

Ana mendongakkan kepala nya melihat siapa yang menangkap nya.

"Rico"

"Kau dari mana, aku mencari mu" ucap Al.

Duar!

Sepontan Ana langsung mendekap tubuh Al dengan erat, lalu ia merasakan tubuh nya melayang. Ternyata Al mengendong nya seperti koala.

Al membawanya entah kemana, ia tetap dalam dekapan pria dingin itu. Ana merasa nyaman dan tak takut seperti tadi.

Al membawa tubuh dingin Ana ke sebuah pondok kecil yang terbuat dari kayu.

"Kenapa disini?" tanya Ana.

"Kau bisa sakit Ana, jarak danau dengan rumah sangat jauh. Bagaimana bisa kau berlari sejauh itu" ucap Al.

Al menurunkan tubuh Ana di atas ranjang, Ana melihat kesekeliling nya tempat ini terawat dan sangatlah nyaman.

"Apakah ini kau yang membuat?" tanya Ana.

"Ya, aku membuat ini saat aku kabur dari rumah" jawab Al.

Al mendekat ke arah Ana dan menarik sweater milik Anna, ia terkejud dengan tindakan pria itu.

"Apa yang kau lakukan!" teriak Anna.

"sweater mu basah dan gantilah dengan ini" ucap Al santai dan menyerahkan Kaos hitam milik nya, sedangkan Ana berusaha menutupi dada nya yang terlihat.

"Berbaliklah" ucap Ana.

Dengan cepat Al membalikan badan nya mengahadap kaca, dan dengan segera Ana memaki Kaos itu.

"Sudah" ucap Ana.

Duar!

Kali ini suara petir kembali terdengar membuat Ana bangkit dan memeluk tubuh Al.

"Aku takut" lirih Ana.

"Sttt..tenanglah aku di samping mu" ucap Al.

Tak lama Al membawa tubuh Ana di atas ranjang dan menidurkan gadis itu.

"Kau takut dengan petir, bagiamana kau menjaga ku Ana" ucap Al.

"Aku fobia bukan takut" ucap Anna.

Al terkekeh dengan gadis di dalam dekapan nya itu. Al menarik Kaos nya hingga ia bertelanjang dada dan menarik Anna dalam dekapan nya lagi.

"Begini lebih baik"

"Terima kasih" ucap Anna.

"Aku akan meminta balasan Anna" ucap Al.

"Aku suka memanggil mu Rico"

"Yeah dan aku suka dengan Panggilan itu"

Tangan nakal Al naik ke atas hingga menyingkap kaos yang di pakai Ana. Tangan nya naik dan meraba punggung Ana.

"Rico apa yang kau lakukan" tubuh Ana menegang saat tangan Al semakin naik dan mengusap punggung nya.

"Mencari kehangatan" ucap Al singkat.

Dan kedua nya tertidur dengan keadaan saling memeluk, dingin nya hujan dan suara petir yang bersautan tak membuat kedua nya terganggu justru semakin nyaman dengan posisi kedua nya.