webnovel

44. Makan Siang Yang Telat

"Mau aku mandikan?" Dengan senyum penuh kelembutan, Erlangga menawarkan bantuan untuk sang istri.

"Tidak, terima kasih."

"Kenapa? Kamu masih malu?" Tanya Erlangga lagi.

"Mas Erl sayang, dua hal yang tidak aku ijinkan selama aku masih bernyawa. Memandikan aku dan mensholati aku."

"Kamu bicara apa sih? Aku kan hanya ingin menggosok punggungmu dan membilas rambutmu."

"Bantu aku menuju shower saja. Aku akan mandi sendiri. Aku masih bisa kok berjalan pelan-pelan." Ujar Gendhis dengan senyum yang masih tampak kelelahan di wajahnya.

"Baiklah, aku akan mandi di sebelahmu kalau begitu. Kamu jangan tergoda ya," Erlangga mengedip satu mata pada sang istri.

"Kamu pintar menggoda. Darimana kamu belajar hal seperti itu?" Gendhis mengerucutkan bibirnya.

"Tidak perlu belajar karena aku langsung praktekin saat ini juga."

"Cih, dasar. Ya sudah, aku mau mandi dulu. Kamu pasti lapar berat kan? Setelah itu, aku akan masak makan malam untuk kita."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com