Shean diam, tapi masih memperhatikan Zeera yang tidak mau melihatnya. Bukan tidak menghargai, itu karena saking ketakutannya dia didepan Shean.
“Apa saja?.... kalau aku iriskan daging tanganku, apa kau mau memakannya?”
Shean berbicara dengan menggenggam pisau kecil di tangannya. Bahkan mata pisau mengarah dikulitnya.
Zeera bingung harus bagaimana, tapi yang pasti dia tahu adalah kalau dia saat ini sangat ketakutan.
“Kalau kau mau, aku tidak keberatan akan mengirisnya untuk mu-
“Tidak…..aku tidak …mau…tolong….jangan lakukan itu…” Zeera menahan agar pisau itu tidak memotong tangan Shean.
Bibir Shean tersenyum.
‘Ada apa dengan pria ini? Apa dia…. Gila??’ gumam Zeera melirik Shean.
“Jadi….. kau mau lauk yang mana?” tanyanya mengulangi. Dia meletakkan pisau diatas meja.
Zeera melihat apa yang akan di pilihnya.
“Itu….itu saja….” Jawabnya menunjuk diantara menu makanan yang sudah disiapkan diatas meja.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com