webnovel

Si Mesum Jatuh Cinta

Zaheera Shanzey Mahia, wanita berusia 21 tahun, bekerja di salah satu toko roti. Zaheera memiliki Papa dan saudara perempuan tiri. Mamanya bernama Suriani menikah lagi setelah Papa kandung Zaheera meninggal. Hannah Izzati adalah sahabat sekaligus rekan kerjanya. Shean Vikal Yandra, pria berusia 35 tahun, yang masih belum menikah. Pria arrogant dan harus mendapatkan apapun yang dia mau. Sangat suka bermain dengan wanita tapi tidak ingin asal memilih. Dia adalah pengusaha sukses di seluruh Asia. Walaupun dia tampan, tapi sifat dan karakternya jauh dari kata tenang. Ringan tangan pada siapapun, tua, muda, wanita atau anak kecil sekalipun tidak bisa epas dari amarahnya. Suatu saat Zaheera menyamar untuk mengikuti Riyan, kekasih dari Izzati dan atas permintaan sahabatnya itu. Dia masuk kedalam kamar yang menurutnya itu adalah kamar Riyan, tapi ternyata adalah kamar pria lain, Shean Vikal Yandra. Yang saat itu kebetulan sedang menunggu wanita penghibur untuk menemani malamnya. Zaheera yang sudah terjebak, berusaha ingin kabur, tapi Shean malah menangkap dan terus mencumbunya. Walau Zeera menangis, Shean tidak perduli, yang penting hasratnya terpuaskan. Hingga akhirnya Zaheera bisa kabur terlepas dari Shean saat salah satu asisten Shean datang dan membawa wanita lain yang sudah di pesan untuk melayani Bosnya. Sejak saat itu, Shean mulai berambisi untuk memiliki Zeera, namun hanya sekedar melampiaskan hasratnya saja. Seperti penguntit, Shean mengikuti kemanapun wanita yang membuatnya tertarik, bahkan menyuruh asistennya untuk mengawasinya. Shean memaksa membawa Zaheera kerumahnya, dan mencumbunya beberapa kali tanpa melakukan hubungan suami isteri. Shean memutuskan akan menikahi Zaheera walau wanita itu tidak mau dan tidak percaya.

linilini · Urban
Not enough ratings
16 Chs

Kemarahan Besar Shean

Kemarahan besar Shean.

Alex dan Alfa sudah membawa Suriani dan Baroto, mereka di ikat dan mata nya di tutup. Mereka membawa nya ke sebuah rumah kosong. Daerah yang sepi, secara penghuni dan rumah tetangga pun jarak nya jauh. Sedang menunggu kedatangan Shean yang dalam perjalanan.

Dua orang itu juga sudah mendapat beberapa pukulan sebelum di bawa karena berusaha berontak dan melarikan diri.

“Kalian siapa? Apa mau kalian?” Teriak Baskoro yang tidak bisa melihat dua orang yang membawa nya dan isteri nya.

“Sebentar lagi kalian akan tahu, jadi diam saja. Anggap kalian masih bisa bernafas.” Ucap Alfa yang duduk sambil bermain game di ponsel nya.

Tidak berapa lama, Shean dan Tristan sudah berada di depan rumah kosong itu. mobil yang di pakai Tristan untuk mengantar bos nya.

Alex segera membuka pintu untuk Shean.

Shean turun dari mobil dan melihat dua orang yang berlutut dengan mata di tutup, kaki dan tangan yang di ikat.

“Apa itu mereka?” Tanya Shean menghirup cerutu nya.

“Benar bos.” Jawab Alex mengangguk.

Shean berjongkok di depan dua orang yang sudah terluka itu.

“Siapa kau? Lepaskan kami!” Teriak Baroto.

Shean hanya tertawa kecil, seperti sedang mengeledek. Dia membuang asap rokoknya didepan wajah pria yang berteriak sombong itu.

Asap cerutu nya di buang kearah mereka.

“Uuuhhhuukkk….uuuhhhuukkkk…..uuhhhuukkkk….” Mereka berdua yang batuk karena tidak sadar mengirup asap nya.

“Lepaskan penutup mata nya.” Suruh Shean sembari berdiri.

Tristan segera membuka hingga kedua orang itu bisa melihat orang yang berdiri di hadapan nya dengan tatapan kemarahan melihat mereka.

“Siapa kau? Kenapa kau menculik kami? Kami akan melaporkan kalian ke kantor polisi. Cepat……

Bugh! Brugh!

Shean memberikan tendangan tepat di wajah Baroto, membuat tubuh nya terjatuh kebelakang. Suriani yang satu ikatan dengan suami nya pun ikut terdorong kebelakang.

“Berani sekali kau berteriak di depan ku.”ucap Shean kembali menghisap cerutu nya.

Suriani yang sudah merasa ketakutan hanya diam saja.

“Kalian sudah berani mengganggu orang ku. Jadi hukuman apa yang harus aku berikan pada kalian?” Tanya Shean.

“Mengganggu… orang mu? Siapa? Kami tidak pernah mengganggu siapapun..” Tanya Baroto.

“Wanita ku….. kalian berani mengganggu wanita ku.Hhhuuffff…..” Jawab nya dengan membuang kembali asap cerutu nya.

“Uuhhhuukk…uuhhuukkk…. Beritahu yang jelas! Jangan bertele-tele, karena…….

Brugh! brugh!

Lagi, Shean menendang kembali wajah Baroto.

“Aku bilang jangan berteriak di depan ku bang**t!!!” Teriak Shean.

Shean berjongkok lagi di depan mereka berdua yang spontan mundur kebelakang untuk menghindari Shean yang marah.

“Aku paling tidak suka ada yang berteriak, apalagi itu orang yang sudah mengganggu wanita ku.” Shean menampar pipi Baroto beberapa kali, pelan namun masih terasa sakit.

“Dan kau….” Sekarang Suriani yang menjadi pusat tatapan Shean. Wanita itu terkejut.

Di tarik nya rambut wanita itu dengan keras. Membuat wajah Suriani melihat ke atas.

“Orang tua macam aku? Berani nya kau menampar nya, hah?” tanya Shean di hadapan wajah Suryani.

“Tolong…. Tolong kasih tahu, siapa yang anda maksud, karena kami tidak tahu…” Mohon Suriani memasang wajah melas di hadapan Shean.

Shean melihat Suryani dan Baroto bergantian.

Dengan bibir yang terangkat, tersenyum sinis.

Kedua orang itu merasa sangat takut dan gemetar dengan tatapan itu.

“Zaheera…. Nama nya Zaheera. Kalian kenal kan?” Tanya Shean dengan picingan mata dan senyum yang lebar, senyum yang bermakna kejam.

Dua orang itu saling melihat.

“Hahahahahaha….. kalian pasti kenal, tentu saja. Bukan kah dia adalah wanita yang kalian keroyok itu kan?” Shean berdiri sambil tertawa keras.

Tawa nya semakin jahat.

“Dari…. Dari mana anda tahu gadis itu?” Tanya Suriani dengan sedikit keberanian.

Shean berbalik melihat dua orang itu.

“Aku sudah bilang kan, kalau dia adalah wanita ku. Kenapa masih bertanya…..” Shean menendang dada Suriani, sangat keras.

“Bukan nya kau sudah aku berikan peringatan? Kenapa masih kau ulangi lagi? Apa kau pikir aku bercanda?” Tanya Shean menarik rambut Suriani dengan keras. Nadanya yang pelan namun bermakna menyindir.

“Ma….. maafkan aku. Aku hanya ingin membuat anak ku hormat pada orang tua nya. Aku adalah mama kandung nya, jadi aku….

Plak! Plak! Plak!

Shean menampar keras pipi Suriani. Dia tidak perduli mau perempuan atau laki-laki.

Yang penting emosi nya keluar.

“Kau juga punya anak perempuan yang lain kan? Apa kau mau aku menghancurkan hidup nya?” Ancam Shean, dengan senyum lebar yang jahat.

“Tidak! Tolong jangan lakukan apapun pada putri ku. Kalau kau ingin balas dendam, lakukan pada ku. Tolong jangan…..

“Hah… padahal anak perempuanmu ada dua, tapi kenapa kau sangat kejam pada Zaherra? Mengingatnya saja membuatku kesal setengah mati.”

“Tenang saja. Aku juga pasti akan melakukan nya pada kalian. Kalian pikir bisa begitu saja lepas dari ku?” Shean yang kemudian berdiri lagi.

“Ambil kan tongkat ku.” Shean mengulurkan tangan nya untuk menerima tongkat yang di minta.

Tristan mengambil tongkat yang sudah di siap kan di bagasi mobil.

Dua orang itu semakin takut apa yang selanjut nya akan terjadi pada mereka.

Shean bisa melihat ketakutan dari mereka, bukan nya kasihan, malah membuat pria itu tersenyum sinis bahkan tertawa keras. Mainan yang sangat membuatnya semangat.

“Bos, ini.” Tristan memberikan tongkat yang sudah dililitkan dengan paku dan kawat berduri.

Hanya sejengkal saja batas nya untuk sebagai pegangan. Kawat dengan duri nya yang tajam dan runcing.

Dua orang itu gemetaran, baju nya basah karena keringat.

“Bagaimana?” Shean menghayun-ayunkan tongkat nya, angin yang berhembus dari tongkat itu bisa di rasakan Suriani dan Baroto karena jarak nya yang sangat dekat.

“Hahahahahaha…. Kalian pasti sangat ketakutan ya…..ckckckckckck….. bayangkan… jika kawat ini tersangkut di kulit kalian? Bagaimana rasa nya?” Tanya Shean, menaikkan salah satu alis nya.

“Jangan…. Jangan lakukan… kami minta maaf, tolong… tolong beri kami kesempatan.” Baroto yang ketakutan berusaha untuk memohon pengampunan dari pria yang tersenyum namun kejam.

“Jangan…. Jangan….. jangan lakukan… tolong….” Shean menirukan ucapan Baroto dengan menggoyangkan kepala dan memasang wajah melas nya.

“Pppppffftthhh…” ketiga anak buah Shean malah tersenyum lucu melihat tingkah bos nya.

“Baiklah….baiklah…..sudah cukup santai nya. Aku akan memberikan 3 kali. Kalau 3 kali kalian masih bisa hidup, aku akan melepaskan kalian. Itu janji ku. Bisa kan?” tanya Shean.

Shean menghayunkan tongkat nya untuk latihan atau pemanasan dulu.

“Aku mulai ya…….

Wwuushh…

“Aaaaakkhhhh……..aaaaaakkhhhhhh……” Pukulan pertama yang mengenai mereka berdua.

Bersamaan berteriak kesakitan.

“Wah….. ternyata kawat nya tidak lengket di kulit ya…” Shean melihat tongkat nya dengan tetap tersenyum kejam.

“Dua kali lagi…” dia menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah nya.

“Jangan……

Wwuushh…

“Aaaaakkhhhhh……aaaaaaaaaakkkkkkhhhh…..” Lagi, mereka berdua berteriak bersamaan.

Wajah dan bagian dada nya sudah berdarah. Wajah nya seperti cakaran harimau.

“Hahahahahahaha……. Seru sekali… aku sangat suka dengan suara teriakan kalian…….sayang sekali, tinggal satu lagi ya…” Tawa Shean yang kejam, melihat tongkat nya yang sudah bercampur dengan darah. Pakaian mereka bahkan sudah hampir robek semua.