1 Perpisahan Guru dan Murid

Di pinggir sungai, di iringi oleh angin-angin sepoi, disana terdapat 2 orang yang saling bertatapan satu sama lain dan salah satu dari mereka memecahkan keheningan tersebut.

"Guru, aku akan bergabung ke pihak pemberontak." Ucap Kazan dengan nada serius.

"Ryoma, apa kamu yakin mau terlibat dengan pemerintah?" Dia memasang wajah santai namun ia cukup khawatir.

"Ya, aku serius akan hal itu. Persetan dengan keshogunan, aku sudah muak dengan sistem Kasta Sosial. Para penjabat mendapatkan keuntangan, lalu rakyatnya mendapatkan kesengsaraan. Guru! Kamu sebaiknya bergabung juga!" Kazan serius akan tujuannya untuk bergabung ke pihak pemberontak.

"Apakah kamu bodoh? Bergabung dengan pemberontak sama saja menyalahgunakan tehnik 'Hayate no Kaze' Tehnik di gunakan untuk melindungi, bukan mencabut nyawa seseorang." Ucap sang Guru dengan tegas.

Kazan membalas perkataan gurunya, berusaha membuatnya yakin.

"Tapi ini sudah sampai di puncaknya, sudah saatnya melengserkan Keshogunan dan digantikan oleh Kekaisaran. Dengan begitu Kasta Sosial dan sistem pemerintahan bodoh itu akan hilang. Para Petani dan rakyat biasa akan mendapatkan hidup yang lebih layak."

Gurunya tetap kokoh dengan gagasan dan keyakinannya, ia mebalas perkataan anak itu dengan tegas.

"Ryoma, jika kau mau bergabung, silahkan bergabung. Aku tak memiliki hak untuk melarang mu atau semacamnya. Namun kamu tak akan pernah di akui sebagai penerus aliran 'Hayate no Kaze' dan satu hal lagi, aku tak akan mengajarkanmu tehnik terlarang sekaligus tehnik terakhir 'Hayate No Kaze' Lakukanlah sesukamu, tapi jangan pernah menunjukkan wajahmu didepan diriku lagi."

Kazan terkejut dengan jawaban sang Guru, namun ia memakluminya.

"Jadi begitu ya... Terimakasih Guru... Jadi kamu pada akhirnya sama sekali tak akan bergabung ya. Baiklah jika itu mau mu, Aku benar-benar terimakasih telah membina ku selama 8 tahun. Aku tak akan pernah lupa akan jasamu." Kazan memberikan hormat terakhirnya dan salam perpisahannya.

Sekarang Ryoma Kazan sudah benar-benar serius akan tujuannya, ia tetap yakin dengan gsgasannya dan tujuannya. Mungkin ini adalah hari terakhir murid dan guru saling bertemu.

avataravatar
Next chapter