1 Satu.

" Indonesia, i'm coming.... " Sudah beberapa tahun gadis itu menghilang tanpa jejak, sekarang kembali menginjakkan kaki nya ketanah kelahiran tercinta.

Dia Shaleta Quinsha Zyan. Gadis yang lebih akrab dipanggil Shea itu, sudah hampir 8 hidup di LA bersama ayah nya.Lebih tepat nya semenjak berakhir nya pendidikan sekolah menengah pertamanya. 4 tahun yang lalu dia menjalan kan study akhirnya disalah satu universitas LA.

Berbicara tentang LA, Los Angeles adalah kota terpadat di nagara bagian California dan kota terpadat kedua di Amerika Serikat setelah New York City. Luas wilayah nya mereka mencapai 468,67 Mil persegi (1213, 8 km) dan terletak di California Selatan.

Kota yang terkenal dengan orang inisial LA itu, merupakan titik utama wilayah statistik metropolitan Los Angeles_Long Beach _Santa Ana.

Los Angeles merupakan ibu kota County Los Angeles salah satu County terpadat Dena beragam etnisnya di Amerika Serikat. Dan penduduk kota Los Angeles disebut Angelenos.

Back to topic.

Shaleta Quinsha Zyan, jika kalian berfikir dia adalah gadis yang beruntung, maka jawabannya salah. Gadis yang terlahir dari keluarga brokenhome menyebabkan nya harus memilih antara ayah atau ibu nya.

Tepat saat usia nya mencapai 15 tahun ayah menjemput nya secara paksa dari ibunya. 8 tahun bukan lah waktu yang sebentar untuk Shea menghabiskannya bersama ayah nya tanpa seorang ibu.

" Mom, Shea comeback. " Pekik nya ketika memasuki rumah yang miris asing dinetra nya.

"Shea,, akhirnya kamu pulang sayang. " Sambut ibunya, tanpa babibu Shea lansung menghambur kepelukan ibunya.

Pelukan yang sudah delapan tahun tak didapatkan nya, akhirnya bisa dirasakannya kembali bagaimana lebih besar nya kasih sayang seorang ibu. Jelas sangat berbeda dengan ayah nya, yang hanya sibuk dengan pekerjaannya dan istri baru nya. Tapi itu tidak jadi masalah sama Shea, bahkan gadis itu terlahir ceria dan periang tanpa memikir kan orang sekitarnya.

" How are you mom? I miss you so much. " Shea mencium kedua pipi wanita paruh baya itu. Meskipun umur nya sudah hampir kepala lima, tapi umur nya tak akan pernah bisa berperang melawan kecantikan nya.

"I'm fine daughter,, me to miss you. " Seakan-akan tak ada waktu besok untuk melepas rindu, itu lah yang dilakukan oleh ibu dan anak ini.

Bagai mimpi disiang bolong, itulah yang dirasakan oleh ibu Shea, wanita itu hampir putus asa menunggu kepulangan putri nya. Tak dapat dipungkiri jika mantan suami nya itu lebih mencintai Shea dibandingkan dengan kakak laki-laki nya.

"Mom, kak Gallen mana? " Tanya Shea saat menyadari kakak tersayang nya itu tidak ikut menyambut kepulangan nya.

Gallen Bagaskara Zyan. Kakak laki-laki satu-satunya Shea, yang dikabarkan sudah menikah empat tahun yang lalu. Namun sangat papa tidak mengizinkan putri nya itu pulang menyaksikan pernikahan kakak kandung nya. Miris emang...

" Oh iya, momy sampai lupa. Kakak kamu ada di taman belakang sama istrinya." Dengan cepat sang mommy memanggil putra nya yang tengah asik bermain dengan istri dan juga putri kecilnya.

Beberapa saat kemudian mommy nya kembali dengan membawa Gallen dan keluarga kecil nya. Shea hanya cengo melihat kedatangan ketiga orang itu.

"Shea, Kapan pulang. " Girang Gallen langsung memeluk tubuh adik nya antusias.

" Shea rindu kak Gallen. " Dari kecil kedua kakak adik ini memang tak pernah bisa dipisahkan. Umur mereka hanya selisih tiga tahun, kakak nya ini memang menikah pas masih kuliah.

Sementara dua orang dibelakang Gallen hanya terdiam. Bukan nya apa? hanya saja mereka tidak pernah mengenal bahkan bertemu dengan Shea.

" Eh lupa, Shea kenalin ini istri kakak. " Cengir Gallen yang baru sadar ada anak dan istrinya nya, sedangkan ibunya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putra nya.

"Shea... " Kata Shea sambil mengulur kan tangan nya sopan. Wanita itu membalas nya dengan senyuman sambil menjabat tangan adik ipar nya itu.

"Allena.. " Balas nya simpul.

"Pa, Acha uga mau kenalan ama tante cantik." Shea menatap bocah kecil sekitar tiga tahun itu gemes. Raut wajah nya yang miris sama dengan Allena serta mata dan hidung nya yang mirip sama Gallen.

"Hallo sayang ,,, nama kamu siapa? " Tanya Shea sambil menunduk melihat kearah anak kecil itu.

" Acha tante. "

Shea hanya tersenyum dan mencium pipi tembem Ponakan nya sekilas.

"Nggak tante sayang, ounty... nama ounty nya Shea, terus nama kamu bukan Acha tapi Alesha. " Intruksi Gallen menjaili anak kecil nya .

"Bialin,,, besok Acha nggak mau lagi main sama papa." Balas Alesha sambil bersidekap dada serta bibir gemas nya yang dimajukan.

"Nggak boleh gitu sayang. " Sahut Allena sambil mengelus rambut panjang anak nya.

"Ounty, papa sama mama jahat. Acha mau jadi anak ounty Shea aja. " Mata Alesha mulai berkaca-kaca sambil memeluk Shea erat. Semua nya tersenyum hangat melihat tingkah anak kecil itu.

" Iya sayang, Alesha sama ounty aja." Shea membalas pelukan anak kecil itu sambil sekali-kali mencium pipi nya kanan dan kiri.

Sungguh Shea tak percaya dengan kehidupan yang ada didepan nya. Masih teringat jelas di memori nya saat dia menangis dipelukan ibu dan kakaknya. Mungkin posisi nya dulu sama seperti Alesha sekarang. Tapi sekarang apa yang terjadi?

" Udah sayang, ounty nya mau istirahat. Kasian dia keliatan capek. " Bujuk Allena saat melihat putri kecil nya tak ingin terlepas dari adik ipar nya.

" Nggak papa kak, biar Shea bisa lebih dekat sama Alesha. " Jawab Shea sambil tersenyum simpul.

" Mama ili ya, sama Acha. Peluk aja tuh papa." Shea benar-benar tak menyangka ternyata Alesha tergolong bijak juga dalam berbicara.

"Dih, nih bocah bilang R aja nggak lurus, masih aja songong. " Gallen mengejeki putri nya sendiri sampai membuat putri nya itu melotot sempurna.

" Apa... " Pekik Gallen saat melihat tatapan tajam Alesha.

"Gallennn.. " Suara mommy nya barusan membuat Gallen cengingiran tak jelas.

" Ampun kanjeng ratu. " Sahut Gallen lagi.

Shea sudah cukup bahagia dengan keharmonisan keluarga nya, jika seperti ini, dia akan berjanji untuk tetap disini selamanya tanpa pernah menghiraukan permintaan papanya lagi kemabali ke LA.

***

avataravatar
Next chapter