Saatnya berhenti

Dini tidak berhenti berdoa dan berharap agar bisa dipertemukan lagi dengan sang putri tercinta meskipun itu hanya akan membuat suasana yang canggung. Dini kembali terdiam, lalu terisak kembali di dalam kamar.

Sementara itu, Maria membawa putri kecilnya masuk ke dalam kamar yang lain. Sedangkan Mbak Pur dan Mbok Romlah berada di kamar dekat dapur. Mereka memang tinggal bersama-sama, menjalankan bisnis catering yang semakin lama kian berkembang pesat.

Sekembalinya Dini dari Sukabumi, ia terus terngiang-ngiang pesan dari Bu Nyai. Wanita baya itu memintanya untuk tinggal bersama, menepi dari hingar bingarnya kota sekaligus meredam kemurkaan dari Sonya.

Ponsel di atas meja riasnya berdering pelan, membuat perempuan yang telah rebah di atas tempat tidurnya kini bangkit dan meraih benda pipih berwarna ungu tersebut.

"Om Jae ...." Ia menggumam, memandangi sebuah nama yang tertera di layar ponsel.