webnovel

Nyaris terbongkar

Lelaki berperawakan tegap itu menyelinap masuk melalui pintu gudang belakang yang dibuka sedikit oleh Mbak Pur. Layaknya pasangan yang sedang kasmaran, mereka pun langsung berpelukan, berciuman sembari meraba bagian belakang dan meremasnya dengan gemas.

"Aa' pengen nen sebentar ...." Ia merengek manja, seraya mencoba membuka kancing daster yang digunakan oleh wanita bertubuh gempal itu.

"Si Aa', ih!" bisiknya dengan suara tertahan, lalu menepis tangan pria itu.

"Sebentar saja, Pur."

"Jangan, ah! Bapak barusan ada dibawah. Nanti kalau ketahuan bisa celaka kita!" ucapnya dengan suara yang sedikit pelan.

Gagal membuka kancing baju kekasihnya, kedua tangan kekar itu akhirnya hanya bisa meremas-remas kedua gunung berukuran jumbo itu dengan gemas.

"Jam segini dia sudah bangun?" tanya pria itu, sambil sesekali mengendus di belahan dadanya.

"Udah sana! Nanti ada yang ngelihat."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com