1 Pertunangan

PERINGATAN!

cerita yang saya sajikan mengandung kekerasan seksual dan lain sebagainya, harap pembaca bijak

"LEPAS!!"

kaki dan tangan gadis itu di pegangi oleh dua orang dengan erat hingga kulitnya memerah

"TOLONG LEPASKAN SAYA! AH!!"

"ahaha lihat wajahnya yang menjerit—"

tangan salah satu siswa yang berada di atas tubuhnya menjulur ke pipi

"wajahmu menderita ini membuat ku semakin bergairah"

tangan itu turun meraba dan meremas sesuatu

"JANGAN! AHH!! TOLONG!! TOLONG!!"

"kak, haruskah kita bekap mulutnya?"

ujar siswa yang memegangi tangannya

"tidak perlu, di sini hanyalah gedung kosong tidak akan ada yang mendengar jeritan nya "

"hiks... lepas"

selang beberapa saat setelah isakan itu sebuah balok kayu mendarat tepat di tengkuk siswa yang berada di atas si gadis

"KAK BIMA!!"

Bima pingsan seketika, kedua siswa lainnya langsung melepas cengkraman mereka dari tubuh si gadis lalu berdiri mencari siapa si pelaku

"sial, aku kira kuntilanak"

siswa dengan tubuh tinggi dan rambut blonde itu berjalan bak model dengan seragamnya yang sangat rapih juga bersih

ia berjalan mendekati ketiga siswa itu

"ho~ apa ini?"

matanya melirik ke arah gadis yang terduduk takut dengan tubuh gemetar, sepertinya gadis itu tidak bisa bangun karna tubuhnya syok

"pelecehan seksual eh? basi sekali"

matanya kembali melirik ke arah dua lelaki yang berdiri tegap dengan postur tubuh siap bertarung

"apa kalian tidak bisa menyewa hingga memaksa?"

"bacot"

tinju di layangkan ke wajah si rambut blonde, itu terkena di pipinya telak

"hah! rupanya kau hanya banyak gaya, sialan! percuma aku sempat tegang!"

"satu, satu pukulan di balas sepuluh pukulan"

gumam si blonde, dua siswa di hadapan nya mengernyit heran

"dia bicara sendiri? hey apa kamu sudah gila?"

plak! plak!

kepalanya di pukul-pukul guna membuat si blonde sadar, begitu pikir nya

" tiga berarti tiga puluh"

"hey apa kau sakit? sebaiknya kau ke rumah sa—"

BUGH!!

belum sampai siswa itu selesai bicara ia sudah terpental ke belakang hingga jatuh

"hee? apa ini? sudah jatuh saja? atau aku harus ubah menjadi 1:5?"

siswa yang terjatuh itu segera bangkit

"sial, aku lengah"

rambut blonde langsung berlari semangat menghampiri siswa itu lalu melompat

BUGH!!

siswa itu terpental lagi, kali ini dengan benturan yang lebih keras dari biasanya karna rambut blonde memukul menggunakan kakinya

"hey, sudah terkapar saja? kamu tidak asik"

"ugh.. ugh.."

rambut blonde menaikkan sebelah alisnya

"huh? harusnya ahhh ahhh~ bukan ugh"

ujarnya sambil berjongkok di depan si siswa

"apa maksudmu... bajingan"

suara itu bergetar persis seperti getaran si gadis ketika menjerit takut

"itu kan yang kamu lakukan pada gadis itu? kenapa masih bertanya? apa kamu tidak pernah belajar tentang karma instan?"

ia berdiri menghampiri si gadis dan masih ada satu siswa yang tidak berani bergerak

"a-aku hanya di suruh memegangi! aku tidak memegang nya di sembarang tempat!"

ujarnya panik

"tempat? apa kamu pikir dia barang?"

ujar rambut blonde sembari tersenyum dan melotot

"bu-bukan begitu! tolong maafkan aku!"

senyuman itu semakin lebar

"HAHAHA ASIK SEKALI!"

"hu?huh?"

suara si siswa bergetar takut

rambut blonde memasang kuda-kuda

THUD!!

*suara tendangan

siswa itu tersungkur ke belakang sampai terbatuk-batuk

"ugh.. sakit.. ugh"

"hey itu baru yeop chagi* kenapa lemah sekali"

rambut blonde berdiri ke posisi semula

"tidak adil.."

gumamnya

"TIDAK ADIL!! AKU SUDAH MINTA TOLONG UNTUK MEMAAFKAN KU TAPI KAMU TETAP MENENDANG! UGH!! UHUK UHUK!!"

si gadis kaget dengan teriakan siswa itu yang menggema hingga ke seluruh ruangan kosong itu

sama seperti jeritan minta tolongnya.

"wah wah ternyata semua yang di sini tolol?"

rambut blonde memasang wajah tidak percaya

"apa kau berhenti ketika gadis ini meminta untuk berhenti? tidak bukan? begitu juga dengan ku"

"a-apa?"

si rambut blonde memutar tubuh berjalan mendekat ke arah si gadis

"kau bisa berjalan?"

gadis itu mengangguk

"yasudah jalan sendiri, bye bye"

rambut blonde itu pergi begitu saja melompati jendela, si gadis melongo

____________

"hallo buk?"

'Afshin! cepat keluar gerbang, ibu sudah di sekolah kamu'

gadis yang bernama Afshin itu pun terkaget

"apa? ibu kenapa di sekolah Afshin?"

'jangan banyak tanya, cepat ke sini!'

tanpa ba-bi-bu Afshin segera berlari keluar sekolah untuk menemui ibunya

"ibu? ada apa?"

wanita paruh baya dengan gaya selangit itu pun memandang rendah putrinya sendiri yang sedang terengah-engah akibat berlari

"cepat masuk mobil dan pakai gaun yang ada di dalam, jangan lupa berdandan"

Afshin merasa ada yang aneh tapi tetap menuruti perintah sang ibu

"ibu, kita mau kemana?"

ibu berdecak kesal

"ibu kan sudah bilang, jangan banyak tanya! kamu hanya perlu bersikap sopan dan santun"

Afshin bungkam, ia pun segera memakai gaun yang ibunya siapkan

_________

mereka sampai di sebuah mansion yang sangat besar dan mewah

"Afshin, dengar"

Afshin menatap mata ibu

"kamu akan ibu jodohkan, jaga sikap kamu dan jangan berani-berani menolak"

sontak Afshin kaget

"apa?! di jodohkan?! ibu! aku masih SMA!"

"jangan banyak protes! ini demi kebaikan kamu!"

bentak ibu

"dengar Afshin, jika kamu terikat dengan nya hidup kamu akan jauh berkecukupan dan ekonomi keluarga kita akan segera stabil, kita tidak perlu lagi mengharapkan uang dari kakak laki-laki kamu yang tidak berguna itu!"

Afshin hendak protes tapi tidak jadi, ia tahu itu hanya akan sia-sia saja

pada akhirnya dia hanya menurut dan mengikuti ibunya masuk ke dalam mansion mewah itu.

avataravatar