webnovel

BAB 3

Dikelas XII 1 tepatnya kelas Shafana Shaqueena, mereka sedang gaduh ada yang bernyanyi lagunya Shawn Mendes "Imagination" dengan suara Fals. Ada yang sedang berdebat, ya masih banyak tingkah lainnya di kelas XII 1.

Biasanya XII 1 ini kelas anak kalem, rajin, gk ribut. Tapi ini jauh dari itu semua. Kelas sudah seperti di pasar.

Lain hal nya dengan Circle Shafana mereka memilih membaca buku sebentar sebelum ulangan matematika tiba.

"Halo anak-anak semua, Selamat pagi?". Sapa pak Jonathan dan teman-temannya di belakang, mereka tadinya hanya lewat depan kelas XII 1, tapi didalam kelas begitu bising sehingga Jonathan masuk ke kelas ini.

"Pagi pak". Jawab anak kelas XII 1 kompak.

"Pelajaran apa sekarang? Kenapa pada ribut banget sampe kedengeran keluar?". Tanya Jonathan.

"Pelajaran Matematika pak, kami mau ulangan, tapi gurunya belum masuk pak". Balas Shafana yang mendengar pak Jonathan bertanya tadi.

"Oh baik, berhubung gurunya tidak datang maka kami yang akan masuk dan mengajar, kalian mau?." Ujar Jonathan.

"Mau pak". Balas anak-anak serentak.

Baiklah, ayo pak Shafi, pak Jack, pak charlos, pak Leon kita masuk. Dan ambil kursi di belakang taruh di depan". Perintah Jonathan.

Keempat pria ini malah mendengus kesal yang tadinya mau diajak keliling berakhir di kelas ini.

"Nah baik, mau belajar apa kalian semua?". Tanya Jonathan pada anak-anak.

"Cerita kehidupan bapak dung, sama kehidupan teman-teman bapak". Balas anak-anak dengan semangat nya.

"Hmm gmna ya? Mau gk ya?, mmm ia dehh, kalian mau siapa duluan yang cerita?". Tanya Jonathan pada anak-anak.

Anak-anak lagi memikirkan siapa duluan yang mau di dengr ceritanya.

"hmm pak Jonathan dulu deh pak". Balas anak-anak.

"Baiklah saya akan menceritakan kehidupan saya sekilas. Jadi saya itu Jonathan Alexander. Saya adalah bagian dari keluarga Alexander tepatnya saya ini sepupuan sama pak Shafi orang di samping saya ini. Saya dulu pada masa SMA ,sekolah nya di SMA Pelangi bersama bapak-bapak yang lagi berdiri disamping saya. Ya mereka adalah teman bapak dari zaman bayi sampe sekarang. Selepas SMA bapak sekolah di luar negeri melanjutkan S1 dan S2 disana. Sebenarnya bapak sendiri tidak mau keluar negeri. Tapi keadaan mengharuskan bapak kesana. Lebih kurang 10 tahun bapak baru pulang ke tanah air setelah mengikhlaskan kehilangan emas di keluarga Alexander. Ntah bagaimana emas itu diluaran sana, apakah jatuh ketangan yang tepat atau tidak, bapak tidak tahu yang pasti bapak sudah sedikit ikhlas dan mendoakan emas diluaran sana baik-baik saja dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga Alexander. Pulang dari luar negeri bapak minta jadi kepala sekolah saja di SMA Pelangi dari pada jadi CEO sibuk terus. Dilain itu bapak juga berdoa semoga dapat dipertemukan kembali emas yang berharga itu di kalangan SMA ini. Jadi deh bapak nyasar ke SMA Pelangi ini". Ucap Jonathan sambil terkekeh namun ekspresinya sangat nampak terluka.

"pak, emas itu apa pak, bapak menceritakan bahwa emas itu adalah orang pak?". Tanya Shafana dengan penasaran juga tersentuh dengan cerita Jonathan.

"Ia emas yang bapak maksud disini adik sepupu bapak di keluarga Alexander. Dia perempuan satu-satunya dan menghilang 17 tahun yang lalu sampe sekarang belum ketemu". Ucap Jonathan

"Hiks hiks hiks bapak saya turut sedih atas kehilangan adik bapak. Semoga cepat ketemu ya pak". Balas Shafana. Tumben ia ikut nangis di cerita bapak jonathan. Biasa nya ia cuek aja gk mikirin kehidupan orang lain. Ini nangis sampe tersedu-smedu.

"Ia terima kasih ya Shafana". Balas Jonathan.

"hmm ia pak, kami juga pak, semoga cepat ketemu adik nya". Ucap anak-anak berbarengan, dan ikut merasa sedih juga.

"Selanjutnya bapak Shafi". ujar Jonathan setelah menetralkan kembali ekspresinya.

"Emm halo anak-anak saya Shafi Alexander". Ucap Shafi sambil menyapa mereka semua.

"Hmm saya dulu alumni SMA Pelangi juga, sama seperti bapak Jonathan tadi dan saya melanjutkan kampus di luar negeri tepatnya di Australia jenjang S1 kurang lebih 6 tahun. Setelah itu saya lanjut S2 di Kanada selama 6 tahun juga. Saya kuliah 4 tahun sebenarnya, sisa 2 tahun lagi saya menikmati kehidupan di luar negeri. Selesai semua urusan di luar negeri hati saya juga tergerak untuk pulang ke tanah air. Jadi saya memutuskan untuk pulang dan menjadi CEO di perusahaan Shaf'A. Sampai sekarang saya masih menjabat di perusahaan milik keluarga Alexander. Emm yang di ceritakan oleh pak Jonathan bahwa emas beliau hilang. Itu sebenarnya adik kandung saya yang bungsu. Saya sendiri begitu kehilangan adik saya maka dari itu saya memutuskan untuk keluar negeri supaya saya tidak terlalu terpuruk atas kehilangan adik saya. Sampai sekarang kami keluarga Alexander masih mencari Emas keluarga kami, dan berharap ia masih hidup dan jatuh ketangan orang yang tepat, yang bisa menjaga emas kami dengan baik. Sudah lama semenjak ia hilang sekarang sudah 16 tahun ia hilang sampe sekarang belum ada tanda-tanda keberadaan ia adik kecil ku. Itulah kisah kehidupan bapak". Balas Shafi kepada anak-anak dengan wajah sangat sedih.

Anak-anak yang mendengar kisah kehidupan Bapak Jonathan dan Shafi membuat mereka sebagian menjadi sedih dengan kisah mereka yang harus kehilangan permata di keluarga Alexander.

"Emm pak yang sabar ya, kami doakan semoga adik bapak cepat ketemu". balas Shafana mewakili semua murid di kelas XII 1

"AAMIIN". jawab anak-anak serempak.

Kring... Kring... Kring...

"HOREEE WAKTUNYA PULANG" teriak anak-anak diluar.

"Emm baiklah hari ini cukup disini dulu, kalian boleh tanya-tanya sama bapak-bapak di depan kalian di lain waktu ketika di luar jam pelajaran. baiklah sekarang kalian kemasin barang-barang terus langsung pulang kerumah. bapak pamit dulu". Pamit Jonathan ke anak-anak.

"Daaah bapak". balas anak-anak.

"Shafana, Jasmin, ayuk kita pulang". Ajak Jessica ke Shafana dan Jasmin.

"Ayuk Ke guys kita cabut" ujar Jasmin.

"AYUK". balas Shafana dan Jessica serempak dan berjalan gandengan ketiganya menuju pintu gerbang.

Jasmin pulang di jemput oleh mommynya.

Jessica pulang dengan mobil sendiri. padahal Jessica sudah menawarkan tumpangan untuk Shafana. memang dasarnya Shafana tidak merepotkan orang lain jadinya menolak ajakan Jessica.

Berakhirlah Shafana pulang sendirian berjalan kaki. Sampe Shafana sudah jauh dari sekolah tiba-tiba lewat mobil Fortun warna putih disamping Shafana dan mengklakson.

"TINNNN". suara klakson mobil.

"Shafa ayo pulang sama bapak. kenapa pulang sendirian?

gk ada yang jemput? atau lagi nunggu jemputan? ". ya yang berhenti di samping Shafana dengan mobil Fortun itu adalah Jonathan dan Shafi di mobil itu.

"Eh bapak, anu pak saya pulang jalan kaki saja, gk perlu diantar pak". balas Shafana

"No no no kamu saya yang antar gk boleh nolak" balas Jonathan dengan tegas.

"Tapi pak" ucapan Shafana terpotong

"Gak ada tapi-tapian, naik sekarang Shafana, atau mau saya seret kemobil hmm". balas Jonathan.

"Eh jangan dong pak nanti saya dikira di culik bapak". balas Shafana sambil berjalan kearah mobil Jonathan dan masuk kedalam.

"Alamat nya?" tanya Jonathan ke Shafana

"Jln Pancasila no 7 pak, Rumah panti ya pak". balas Shafana.

"Kamu tinggal di panti?" tanya Shafi.

"Ia pak saya di panti tinggal nya sama bunda" balas Shafana

"Kamu anak kandung bunda panti disana? " tanya Shafi soal sensitif bagi Shafana

Jonathan yang melihat Shafi menanyakan soal sensitif langsung melirik Shafi dengan tajam.

Terjadi hening beberapa saat. sehingga Shafana bersuara.

"Hmm Shafana bukan anak kandung bunda Nadira. Shafana di temukan di teras rumah bunda Nadira yang sekarang menjadi panti tepatnya 16 tahun yang lalu dalam keadaan hujan. Shafana di temukan bunda". Balas Shafana dengan sendu hampir menangis dia. karena teringat kenapa dia di buang oleh keluarga nya dan mereka tidak mencari keberadaan Shafana.

setelah Shafana menjawab pertanyaan Shafi tadi. tidak ada suara lagi hingga mereka sampai di depan Rumah Panti bunda Nadira.

"pak, Terima kasih udah mau anterin Shafana,Btw yang tadi lupain aja pak, anggap aja Shafana tidak menjawab apapun pertanyaan bapak". ucap Shafana.

"Kenapa?". tanya Shafi

"Gpp, Shafana udah terbiasa". balas Shafana dengan senyuman indah

"Baiklah, kamu belajar yang rajin ya, bapak pamit pulang dulu,nanti pas ada waktu luang bapak mau kesini lagi boleh kan? mau lihat anak-anak panti" Tanya Jonathan.

"Boleh Boleh pak" jawab Shafana dengan riang.

"Daaah Shafana kalau begitu kami pulang dulu". pamit Jonathan.

" Daaaah pak, See you" balas Shafana sambil melambaikan tangan.

Shafana berjalan kearah Panti dan masuk kedalam yang disambut oleh anak-anak panti lainnya dan juga disambut oleh Bunda Nadira.