webnovel

BAB 1

Kring... Kring... Kring... Bell pulang berbunyi, dan itulah yang para murid tunggu, bukan?

sama seperti ketiga gadis yang baru keluar dari kelas mereka.

"Ana nanti ngemall yuk!!" Ajak Jasmin

"Hmm, kayaknya aku nanti tidak bisa ikut deh, kan kalian tahu sendiri kalau aku kerja part time di cafee pak Shafa. Mm gimana kalau jum'at aja, janji deh seharian full buat kalian." Ucap Shafana.

"Lu kok mau sih kerja part time di cafee, kan Bunda Nadira masih bisa biayain lu sekolah sama adik-adik lu itu, kalau gini kan lu yang capek. Tapi ya udah deh, janji jum'at ya". Ucap Jasmin dengan kesal. Jessica hanya mendengar perdebatan kedua teman nya.

"Yakan gk enak, Bunda Nadira udah mau nampung aku di panti masa aku minta uang sama dia juga kan nambah beban bunda Nadira aja begitu belum lagi adik-adik aku butuh uang buat sekolah dan beli mainan. aku begini juga mau bantu bunda Nadira, ya setidaknya uang buat aku sendiri udah gk perlu minta sama bunda. kalau sisa uang nya bisa aku beli makanan buat adik-adik aku. Aku janji jum'at pergi ke mall bareng kalian. kalau perlu kalian jemput jam 9 di panti supaya aku tidak kabur". Jelas Shafana.

"Hahaha ia deh ia percaya, ya udah jum'at jam 9 gw jemput lu di panti oke". Ucap Jasmin

"Ia, Yaudah aku ketempat kerja dulu ya, daaah Jasmin Jessica". Ucap Shafana yang mau dekat gerbang.

"Ia daaah". balas Jessica dan Jasmin berbarengan.

CAFEE SHAFA'S

Shafana pun sampe ketempat kerjanya dan langsung masuk kedalam cafee itu lewat belakang saat ia ingin berganti baju, tiba-tiba ide untuk menjahili sahabat dekatnya terlintas. Shafana pun jalan pelan-pelan kearah sahabatnya dan " Dorrr".

"Aaaarghhh". Ujar seseorang terkejut.

"Astaga Ana untung aku gk jatuh, kebiasaan banget sih Ana ngagetin aku". Sambungnya

"hahaha, maaf ya mbak Lili". Ucap Ana cengengesan.

"Ya ampun Shafana kamu kenapa sih harus lari-lari, kan udah di bilang kak Hendri, kalau kamu itu gpp terlambat, kamu kan masih sekolah. Ya udah kamu istirahat dulu sana, nanti baru kerja". Ucap mbak Lili saat melihat Ana begitu berantakan baju berkeringat, jidat basah, rambut tidak beraturan.

"Hahaha kan gpp mbak Lili, sekalian joging tadi dari sekolah kesini". Balas Shafana cengengesan.

"Joging apa nya, kamu udah kurus kering begini, bentuk tubuh yang mana lagi mau di kempesin hmm. ya udah mbak Lili mau lanjut kerja dulu. kamu kebelakang" ucap Mbak Lili yang bernama lengkap Nur Lailita lebih akrab di panggil mbak Lili.

"Hahaha mbak jangan suka marah-marah udah tua nanti makin tua mbak". Ucap Shafana yang langsung pergi ke arah ruang staff cafee di belakang .

"Anak itu bisa aja bikin gw gemes". Gumam mbak Lili terkekeh dan melanjutkan perkerjaan nya yang tertunda.

20 menit kemudian.

"Shafana, tolong anterin ini ke meja 7 ya". Ucap Meli salah satu teman Ana di Cafee.

"Ah, ya sini saya anterin mbak". Ucap Shafana ke Mbak Meli.

"Permisi Kak, ini pesanannya". Ucap Shafana ke orang yang duduk di meja nomor 7.

"Oh ia makasih ya". Ucap seorang laki-laki dewasa ya beda sekitar 7 tahun dari Shafana dengan tersenyum kecil.

"Ia kak, kalau begitu saya permisi ya kak, mari". Ucap Shafana sopan.

"Kok aku jadi teringat adik bungsu ku ya, dmana kamu sekarang dek, kakak rindu kamu, kami semua masih mencarimu sampai sekarang". Gumam laki-laki itu dengan pandangan sedih.

Jam sudah menunjukkan jam 8 malam saat nya pergantian sift.

"Mbak Lili, Shafana pulang dulu ya mbak, Bunda udah telfon suruh pulang terus". Pamit Shafana.

"Ia, hati-hati ya!". Balas mbak Lili.

"Ia, mbak juga hati-hati ya!". Balas Shafana meninggalkan cafee Shafa's.

saat di jalan pulang Shafana melihat seorang bapak-bapak di jambret dan di hajar oleh 2 orang berbadan besar, Shafana yang melihat kiri kana hanya dia seorang diri. mau tidak mau Shafana harus menolong bapak itu.

"OM GILA JANGAN BERANI MAIN KEROYOKAN DONG, KALAU BERANI AYO SINI HAJAR SHAFANA!!!". Teriak Shafana di dekat mereka.

"Ciutt.. ada cewek cantik ni bos, ayuk kita sikat bos". Ujar anak buah bosnya.

"Idihh main sikat-sikat aja, ayuk sini maju lawan Shafana om gila". Balas Shafana gk ada takut-takutnya.

"Sialan ni cewek, dah lah ayuk kita sikat dia, mana bisa dia ngalahin kita, palingan dia kita ajak main". jawab Bos gila mereka.

"Santai Om jangan ngeremehin Shafana, Shafana gini-gini udah sabuk hitam loh". pamer Shafan ke Preman 2 orang itu.

Bugh

Bugh

Bugh

Krek

arghhh...

Shafana menghajar kedua preman itu tanpa ampun dan mematahkan kaki pria itu.

"Opss, sorry om kaki om patah deh". Ucap Shafana dengan tampang polosnya.

Bos pria itu yang tak terima kaki temannya patahpun langsung menghajar Shafana, namun Shafana memang gesit langsung menghindar dan membalas bos itu dan mematahkan tangan nya dan giginya pada copot di depan kena bogeman Shafana.

Bugh

Bugh

Bugh

krek

arghhh

"Yah tangan Om juga patah, maafin Shafaba ya om gk sengaja matahin tangan om. Tapi kalau om mau lagi bakal Shafana patahin lagi kok". Ucap Shafana tanpa dosa.

"Ampun... Ampun saya tidaj akan gangguin lagi orang, saya udah tobat". Ucap Keduanya dan memilih tobat.

"Yaudah om, pergi sana om, awas ya om kalau Shafana liat om masih melakukan hal begini, dan shafana melihat kelakuan om bakal Shafana buat om lumpuh seumur hidup dan gk bisa ngapa-ngapain lagi". Ucap Shafana

"I-ya saya pergi". Ucap Keduanya dan langsung pergi.

Setelah mereka pergi Shafana menghampiri bapak-bapak yang di jambret oleh preman tadi.

"Om, gak apa-apa?". tanya Shafana

"gak apa-apa, dan kamu tidak apa-apakan?

ada yang terluka gk?

ayuk keruma sakit kita cek saya taku kamu kenapa-kenapa". balas Bapak tadi yang kena jambret.

"Ehh gpp om saya gk terluka atau lecet kok". ucap Shafana.

"Alhamdulillah kalau kamu tidak kenapa-kenapa". balas bapak tadi yang kena jambret.

"Kalau gitu saya pamit dulu pak udah larut saya sudah di tungguin Bunda saya soalnya pak". pamit Shafana.

"Ia, hati-hati ya, oh sebelum itu nama kamu siapa nak?." tanya bapak itu.

"Ia pak, bapak juga hati-hati, nama saya Shafana pak, kalau bapak? ". balas Shafana

"Saya Shafa Alexander nak". Jawab bapak Shafa

"Waah nama kita sama pak ya, bapak Shafa, kalau saya Shafana. Kalau begitu saya pamit dulu pak, daaah pak see you next time bapak Shafa" balas Shafana sambil berbinar matanya, hanya karena nama mereka sama.

"See you". Gumam bapak Shafa sambil menelfon seseorang.

"Halo". sapa seseorang di seberang sana.

"Jemput daddy di dekat Cafee kamu Shafa'S". balas Bapak Shafa

"Hmm. Ia ia" Balas si penerima.

Tut. Bapak Shafa memutuskan panggilannya sepihak.

15 menit kemudian Shafana baru sampai di rumah panti tempat tinggal Shafana sedari kecil dan di sambut oleh anak panti dan bunda Nadira.

MAAF TEMAN-TEMAN BILA CERITANYA GK NYAMBUNG. KARYA PERTAMA SAYA INI MOHON KOMENT, LIKE, FOLLOW, DAN SHARE SEBANYAK-BANYAKNYA TEMAN-TEMAN!!!

Next chapter