1 ILMUWAN GILA

*Lab Einsten

"Jo apa kamu yakin ingin melakukannya?" tanya pria paruh baya yang mengenakan pakaian serba hijau.

"Tentu saja.. kita tidak bisa berhenti sekarang" jawab pria yang tadi di panggil Jo oleh rekannya.

"Tapi dia keponakanmu sendiri Jo? Apa kamu sudah Gila?" Kata pria itu setengah berteriak

"Tenanglah ndre, justru karena dia keponakanku sendiri. Maka aku bisa jamin kalo ini aman" jawabnya mencoba meyakinkan

Entah apa yang sedang di lakukan dua pria tersebut, yang pasti mereka sedang melakukan eksperimen besar.

Melihat penampilan mereka yang seperti ilmuwan kebablasan (kebablasan gila).

Dengan rambut acak-acakan, mengenakan baju steril berwarna hijau, ditambah lagi kacamata setebal kacamata kuda.

Dan kini di depan mereka terlihat seonggok daging segar sedang terbaring diam tak bergerak.

Oke ralat disana terlihat seorang lelaki terbaring pasrah ketika tubuhnya di otak atik oleh kedua pria paruh baya tadi.

Semalaman suntuk mereka mengotak-atik tubuh itu, berkali-kali juga mereka menyuntikkan sesuatu kedalamnya.

Sampai saat mereka berhenti ketika mereka sudah merasa telah menyelesaikan eksperimenya.

-----------------------------------------------------------

"Ndre... coba kamu ke lab dan lihat apa dia sudah sadar" perintah salah satu pria itu pada rekannya.

Sesampainya di tempat yang di sebut Lab, pria itu memeriksa tubuh lelaki yang masih terbaring kemarin.

Di pegangnya pergelangan tangan lelaki tersebut, tapi sama sekali tak ada denyut nadi yang dia rasakan.

Tanganya beralih ke bagian dada, disana juga tidak dia rasakan detak jantung yang berbunyi.

Lelaki paruh baya itu pun mulai panik.

Di tekan-tekankan tanganya ke bagian dada, berharap jantung lelaki di hadapannyaa ini bisa berdetak.

Akan tetapi usahanya tidak berhasil.

Di cobanya sekali lagi. Tetap tidak berhasil. Sampai akhirnya ia menyerah.

Merasa sangat frustasi dengan apa yang terjadi, ia mulai mengacak rambutnya dan menundukkan kepala.

"Astaga.  apa yang telah ku lakukan" ucapnya dengan mulut bergetar.

Ia terus meratapi kematian lelaki yang ada di hadapannya tersebut.

Sampai ketika sebuah cekalan di tangan membuatnya terlonjak kaget.

"Ali.. Kamu masih hidup" tanya pria tadi

Di dongakkan kepalanya melihat lelaki dihadapannya.

Terlihat pemandangan yang tidak menyenangkan dari wajah lelaki yang bernama Ali tadi.

Tatapannya begitu kosong, seakan akan dia tidak mempunyai pikiran.

Matanya berwarna merah, seperti orang yang sedang sakit mata.

-----------------------------------------------------------

Ali mencengkram kuat tangan Andre, pria paruh baya yang ada di depannya.

Di pandangnya pria itu dengan tatapan kosong.

Sesaat kemudian.. Pria itu sudah terlempar ke arah pintu.

Dia terkapar karena perbuatan Ali yang tiba-tiba men-smack downnya.

Setelahnya Ali segera berlari keluar halaman dan memecahkan kaca jendela yang berada didekatnya.

avataravatar
Next chapter