webnovel

Chapter 1: Maju atau Bertahan

 "Maju atau Bertahan"

Apa aku akan mati hari ini?? Seperti bangsaku yang lainnya.

Oscar tidak pernah tahu kapan ia akan meregang nyawa. Setidaknya sampai saat ini, keadaan disekitarnya membuatnya yakin malaikat maut akan segera menjemputnya. Dari balik pohon sagu ia bias melihat semuanya. Teman-teman yang tengah 'disantap' dan para raksasa yang tengah 'menghabisi hampir sebagian besar bangsanya.

Sialnya ia tidak bisa melakukan apapun. Tangan kanannya patah saat terjatuh dari Heu; kumbang hitam yang menjadi armadanya. Setiap serdadu khusus bangsa Dafons memiliki partner "Kumbang Warrior" sebagai armada operational yang mereka dapatkan ketika lulus "pelatihan tingkat lanjutan" dan bergabung sebagai "Serdadu Khusus Bangsa Dafons" yang tugas utamanya adalah menjaga kedamaian Bangsa Dafons dan seluruh Wilayah Hutan Sagu yang menjadi tempat tinggal mereka.

"Mesin manuvernya kehabisan gas, huhh,, apa yang harus aku lakukan jika keadaanya seperti ini, maka hanya pedang ini yang bisa aku gunakan untuk bertahan".

Oscar terus bergumam dalam hati, dia terus berfikir jika ada kemungkinan untuk bertahan atau melarikan diri sejauh mungkin. Pedang miliknya tidak akan banyak membatu, karena tubuhnya pun sudah dalam kondisi payah. Bahkan untuk menutup telinga pun ia tak sanggup. Jeritan-jeritan itu hanya membuatnya semakin sulit bernafas. Situasi yang tidak pernah terbayangkan olehnya, kondisi yang sama sekali belum pernah terjadi dalam hidupnya.

Sebelumnya Oscar tidak pernah meninggalkan teman-temannya dalam keadaan sesulit apapun. Tapi saat ia melihat kematian dengan mata kepalanya sendiri, semua perasaan dan pendiriannya itu runtuh begitu saja. Seperti pelepah pohon pinang yang jatuh karena kering termakan usia.

Ia tidak ingin mati, walaupun ia tahu itu hampir mustahil dengan kondisinya saat ini.

Dan ia memutuskan mengambil celah untuk lari sendirian.

"Sepertinya harus aku lakukan, aku tidak boleh terus berada disini, mereka yang telah mati tidak akan hidup kembali dan akupun saat ini tidak dapat menolong mereka yang sekarat. Dengan kondisi ku yang seperti ini, aku tidak punya pilihan lain selain kembali ke Dafons Village". 

Oscar berusaha untuk mengabaikan jeritan-jeritan yang semakin melemah itu. Biarlah ia menjadi sosok pejantan yang pengecut untuk kali ini. Menghindar dari pembantaian yang terus terjadi di depan matanya. Darah yang mengotori sekelilingnya, udara yang bercampur dengan aroma kematian dan ketakutan yang terus berhembus disekitarnya.

Hari ini adalah hari ke 3 pertempuran yang terjadi di perbatasan Hutan Sagu.

Oscar dan anggota pasukan khusus lainnya sudah bertempur habis-habisan untuk mempertahankan perbatasan dan menghalau para raksasa-raksasa yang akan memasuki Wilayah Dafons Village / Wilayah Bangsa Dafons. Perbatasan ini adalah area sakral yang menjadi pintu masuk menuju Dafons Village.

Pasukan khusus yang bertempur selama 3 hari ini adalah serdadu yang saat itu sedang berpatroli di perbatasan. Saat itu sebelum pertempuran di mulai, Oscar dan Heu sedang berlatih di Camp Pelatihan Dafons.

.....................

3 Hari lalu di Dafons Village:

"hahahaaa"

"Haii Heu,,, apakah kau bisa menembus gelombang api ini sebelum tubuhku terbakar??"

"Kita lihat apakah kau mampu menyelamatkan ku, ingat jika kau gagal maka aku akan mati habis terbakar oleh api ini". Oscar meyakini bahwa Heu adalah rekan terbaiknya dari awal bergabung dengan pasukan khusus Dafons. Oscar selalu percaya bahwa mempercayai partner adalah hal terbaik dalam bekerjasama.

Latihan hari ini adalah penyelamatan menggunakan Insting dan kecepatan.

Oscar dalam kondisi terikat pada tiang gantung dan dikelilingi oleh tumpukan jerami yang sudah terbakar. Dengan mata tertutup Heu yang berada di dalam Goa harus berusaha keluar dan meyelamatkan osca sebelum tubuhnya terbakar. Latihan ini adalah bagian dalam ujian peningkatan level Partner. Ya setiap pasukan khusus Dafons akan melalui ujian kenaikan level untuk meningkatkan keahlian mereka. Ujian yang dilakukan setiap tahunnya bagi seluruh pasukan khusus, dan ini adalah tahun ke 3 dimana Oscar dan Heu melewati ujian bersama sebagai partner (Armada dan Warrior). Oscar sendiri pun sudah 5 tahun menjadi anggota pasukan khusus dafons. Sebelumnya ia sama seperti warrior lainnya yang belum mendapatkan partner / rekan.

Ada kualifikasi tertentu yang mengharuskan seorang warrior mengikuti "Pelatihan Tingkat Lanjut Serdadu Khusus Dafons" atau Pasukan Khusus Bangsa Dafons. sebelum akhirnya mendapatkan Armada (Kumbang Warrior) yang akan menjadi partner mereka. Dan itu semua melalui tahapan yang tidak mudah. Oscar pun setelah 2 tahun bergabung menjadi Warrior Dafons baru bisa mengikuti Ujian tersebut dan masuk kedalam "Pasukan Khusus" setelah lulus. Setelah lulus dan menjadi bagian pasukan khusus barulah mereka boleh mentukan pilihan utuk partner Armada yang mereka inginkan. karena setiap Kumbang Warrior yang mereka pilih tidak didapatkan secara Cuma-Cuma, mereka harus menaklukan Kumbang Warrior tersebut dan jika Kumbang tersebut kalah maka mereka berhak menguasainya untuk dijadikan Partner Armada.

Heu adalah Kumbang Warrior yang di taklukan oleh Oscar, dan Heu adalah Kumbang Warrior terbaik yang dimiliki oleh bangsa dafons saat ini.

"Oscarrrr,….. bertahanlah aku datang, kau diamlah disana aku akan segera sampai"

Heu berusaha untuk keluar dari dalam Goa tersebut. Namun dengan mata tertutup dia harus berusaha keluar dengan tidak melakukan satu kesalahan pun, karena disini nyawa Oscar menjadi taruhannya jika dia terlambat.

"Heu,, sedang apa kau,, cepatlah apakah kau mau melihat ku menjadi Sate Ulat Sagu??" Oscar mulai berteriak karena api sudah mulai menjalar dan meluas disekitarnya.

"Hahhhaaa sabarlah,,, mataku tak bisa melihat apapun, dan Goa ini terlalu sempit untuk dilewati, kau kan tahu tubuhku ini tidak sekecil kumbang lainnya"

Wuuussssttttttt...….

Brrraaakkkkkkkk,,,, duaaaaarrrrssssss....!!!!!!!!!

Heu mulai keluar dengan kecepatannya untuk mendobrak beberapa penghalang di dalam Goa tersebut. Dia pun mulai menghancurkan beberapa batang kayu yang sengaja dihalangi untuk menjadi rintangan dalam ujian kali ini.

"Hai Oscar,,, sabar ya,, punggungku tersangkut pada karang ini"

Huh,,, sepertinya aku harus menambah porsi diet ku,, ini susaaaahhhhhh,, aku nyangkut,, ahhhh….

"Aku haruss keluarrrrrr"

Bbbbrrraaakkkkkkkkkk hhuuufffffhhtttt...

Swinggggssss.....

Heu berhasil, dia berhasil keluar, aku merasakan auranya semakin dekat dengan ku.

Oscar mulai bergumam, dia merasakan aura Heu yang sudah mendekat dengannya. Mata mereka berdua tertutup oleh penutup mata yang sangat erat, maka mereka hanya bisa saling merasakan aura satu sama lain untuk mengontrol itu semua dibutuhkan keahlian khusus bagi setiap warrior dan tidak mudah melatih insting tersebut jika para warrior ini bukan partner. 

"Akuuuu dataaannggggggggggg" heu mulai berteriak dan mendekati lokasi tempat Oscar terikat.

Buaaaannnnnnnmmmmgggggssssss...

Fuuuussshhhhhhttt...…

"Sialan api ini semakin membesar"

"uhuuukkkk,,, uhuukkk hoeekkkk…"

"Heu,, cepat sedikit dong,, 2 menit lagii aku akan menjadi Sate,,, ayolaahhhh"

Wussstttt,,,,

Fuuhhhhh…..

Bbbraakkkkk,,,,,

Serentak semua yang ada di lokasi tersebut terdiam…

Gumpalan asap hitam yang pekat terus menutupi jarak pandang setiap yang menyaksikan. Tidak ada satu suarapun yang terdengar. Dan tak Nampak ada gerakan dari lokasi tempat Oscar terikat.

Heu telah masuk kedalam kobaran api tersebut dan sampai saat ini belum ada reaksi dalam kabut asap tersebut.

Para legenda Warrior yang berada disana mulai khawatir dengan kondisi Oscar dan Heu, Karena tidak ada suara apapun yang terdengar hanya gumpalan asap yang tebal dan pekat. Semua warrior yang menyaksikan pun mulai berfikir bahwa mereka berdua tidak akan berhasil.

Bangsa dafons memiliki tenaga medis yang selalu mereka andalkan dari turun temurun kehiduan bangsa dafons selalu mengandalkan keahlian para tenaga medis tersebut. Mereka adalah para Mujarix / para petapa dari klan Medis yang seluruh keturunannya berbakat dalam sains dan pengobatan.

Saat itu beberapa kaum Mujarix pun sudah bersiaga jika terjadi sesuatu, mereka mulai perlahan mendekat selangkah demi langkah ke lokasi tersebut.

"Ketua, apa yang akan kita lakukan?? Jika kita bergerak sekarang maka mereka pasti masih bisa diselamatkan, namun jika kita masuk kesana maka mereka akan di diskualifikasi dari ujian ini dan dinyatakan gagal pada ujian tahun ini'

  

"Ketua, mohon perintah selanjutnya, sebelum mereka benar-benar mati terbakar apakah kami harus bergerak sekarang??". Beberapa anggota Mujarix sudah khawatir dan bertanya pada ketua mereka. Situasi saat ini tidak mudah karena jika mereka ikut campur dan menolong setiap peserta sebelum dinyatakan berakhir maka para peserta tersebut akan dianggap gugur dan tidak lulus dalam ujian tersebut.

Bersambung...…..

"Serdadu Hutan Sagu"

Chapter 1: Maju atau Bertahan

Story by: Gilang Pradhana S