1 Reina Smith

"Papa…Mama…kenapa kau pergi begitu cepat? Apa salahku hingga kalian pergi begitu saja? Bahkan orang-orang tidak dapat menemukan tubuh kalian. Papa … Mama …."

ucap seorang gadis cantik yang matanya sudah sembab karena menangis seharian.

Suasana sore itu mengharukan karena Reina Smith saat ini sudah menjadi yatim piatu. Penyidik menyatakan orang tuanya mengalami kecelakaan yang mengerikan dan jasad mereka tidak dapat ditemukan setelah seminggu mencari. Orang tua Reina Smith dinyatakan meninggal tanpa jasad oleh tim pencari dan penyelidik kecelakaan. Reina menjadi gadis yang kesepian karena tidak memiliki saudara di rumah, jadi semua hal buruk dilalui sendirian.

Sepanjang sore Reina menangisi berita yang dikatakan penyelidik kecelakaan itu padanya. Reina merasa semua yang dikatakan masih mustahil dalam pikirannya. Orang tua yang sangat diakungi Reina pergi begitu saja karena sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa mereka. Herannya jasad orang tua Reyna sama sekali belum ditemukan selama seminggu ini.

Reina merasa semua ini aneh dan membingungkan. Waktu berlalu dengan cepat tetapi gadis itu masih mogok makan. Semuanya terasa hambar dan tidak ada semangat lagi dalam diri Reina.

Dia menangis hingga ketiduran. Tak terasa waktu berjalan cepat dan sinar matahari mulai redup berganti dengan cahaya bulan yang tertutup awan.

Malam itu, hujan turun sangat deras dan membuat Reina ketakutan saat tebangun. Dia tidak menyangka akan sendirian di rumah dalam waktu yang lama, untung saja listrik tidak padam. Beberapa saat kemudian, ada ketukan keras di pintu. Mau tak mau Reina harus membuka pintu karena hanya dia yang ada di rumah. Kepergian orang tuanya dan kesedihan di hati Reina masih membuat suasana suram hingga ia menangis seharian. Reina perlahan membuka pintu rumah karena takut siapa yang berada di balik pintu tersebut.

"Siapa disana?" tanya Reina dengan rasa takut yang memuncak menutupi kesedihan yang dirasakannya sejak tadi siang.

"Ini bibimu, Shelena Carroll. Tolong buka pintunya karena hujan deras, jadi perjalanan terhenti cukup lama. Maaf aku baru sampai sekarang, aku berusaha secepat mungkin ke sini." Ternyata wanita di balik pintu itu adalah bibi dari Reina. Reina kaget karena dia tidak tahu kalau dia punya bibi. Entah itu dari Papa atau Mama Reina, Bibi Shelena Carroll datang dari kota yang cukup jauh dari rumah Reina untuk menjemputnya. Reina membuka pintu perlahan.

"Apakah kamu benar-benar bibiku? Papa dan Mama tidak pernah membicarakanmu. Aku sedang sedih dengan pengumuman dari penyelidik kecelakaan bahwa Papa Mama meninggal tanpa jasad mereka ditemukan." Reina bingung karena orang tuanya tidak pernah memberitahunya tentang Bibi Shelena Carroll.

"Ya, aku bibimu. Buka pintunya. Aku memiliki bukti yang kuat. Ini foto aku dengan orang tuamu ketika kamu belum lahir. Kami sudah lama berpisah karena suatu hal dan tidak pernah bertemu. Maaf, aku datang ke sini terlambat meskipun aku berusaha secepat mungkin ketika polisi menghubungi tadi." Shelena Carroll mencoba menjelaskan kepada gadis cantik di depannya.

Reina pun mempersilakan Shelena Carroll masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu setelah memercayai bukti foto orang tuanya. Reina masih bertanya-tanya apa yang akan dilakukan bibinya dengan datang ke rumahnya larut malam. "Bibi, apakah ada sesuatu hingga datang ke sini hampir tengah malam?" Reina bertanya-tanya pada dirinya sendiri, lalu mengungkapkan daripada penasaran.

"Ya, aku di sini untuk memintamu pergi dari sini dan tinggal bersamaku mulai besok. Sekarang, kemasi semua pakaian dan barang-barangmu. Besok pagi kita akan pergi dari sini dan pergi ke rumahku." Shelena Carroll memberi perintah yang sepertinya tidak bisa ditolak sama sekali. Reina yang bingung jelas langsung membantah perkataan wanita yang menyatakan dirinya sebagai bibi dari Reina.

"Aku tidak mau, Bibi! Aku ingin menunggu Papa dan Mama kembali ke sini. Bukankah yang dikatakan penyidik polisi itu belum tentu benar karena jasad orang tuaku tidak ditemukan sama sekali? Aku tidak mau!" Penolakan Reina sama sekali tidak menggoyahkan Shelena Carroll untuk membawanya pergi dari rumah itu.

"Aku lakukan ini untuk kebaikanmu. Pikirkan lagi karena semua tertulis di surat wasiat."

"Baiklah, Bibi. Aku akan berkemas."

Apa yang diminta orang tua Reina di surat wasiat adalah untuk merawat Reina ketika mereka menghilang atau meninggal. Semua harta kekayaan orang tua Reina akan diberikan kepada Reina ketika dia sudah lulus dari universitas dan dapat mengelola perusahaan dengan baik, sebelum itu semua aset akan dikelola oleh Shelena Carroll sebagai wali Reina.

Hal ini yang membuat Shelena Carroll mau datang jauh-jauh menjemput Reina dan membawa pulang ke rumahnya.

Malam itu, Reina mau tidak mau harus mengikuti perkataan Bibi Shelena dan mengemasi semua barang serta pakaiannya seperti yang dikatakan Shelena Carroll. Reina meninggalkan sekolah dan teman-temannya tanpa pamit karena Shelena meminta untuk pergi sebelum pagi tiba. Entah apa, seolah ada yang mengejar dan mengancam nyawa Reina saat ini. Reina memilih untuk mengikuti kata-kata Shelena Carroll daripada menjadi lebih buruk karena bibi juga memegang surat wasiat yang ditinggalkan oleh orang tua Reina.

Sepanjang malam Reina tidak bisa memejamkan mata untuk tidur karena membayangkan apa yang akan terjadi besok pagi ketika perjalanan pergi ke tempat yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya. Shelena Carroll berjaga-jaga di ruang tamu dan tidak tidur sama sekali mengetahui bahwa sesuatu yang buruk sedang mengincar Reina seperti yang tertulis dalam surat wasiat dari orang tua Reina. Menjelang pagi, Shelena Carroll hendak mengetuk pintu Reina, tetapi gadis cantik berhidung mancung itu sudah membukakan pintu dan sepertinya sudah siap untuk pergi.

"Apakah kamu siap?" tanya Shelena Carroll untuk memastikan dia melihat kembali gadis di depannya dengan saksama.

"Ya, Bibi. Aku sudah membawa semua yang aku butuhkan." Ternyata Reina membawa dua tas besar dan juga satu koper. Terlihat gadis tersebut kesulitan membawa semua barang bawaan sehingga Shelena Carroll membantu membawakan barang bawaan tersebut. Shelena menarik napas dalam-dalam mencoba bersabar karena Reina membawa banyak barang dan sangat berat.

"Selamat tinggal, rumahku yang penuh kenangan indah bersama Papa Mama. Semoga masih ada harapan dan keajaiban agar Papa dan Mama ditemukan dalam keadaan sehat tidak kekurangan suatu apapun. Aku akan menunggu dengan baik di rumah Bibi Shelena Carroll sehingga ketika Papa dan Mama kembali mereka dapat menemukan aku sesuai dengan wasiat." Reina berbicara dalam hatinya sambil tersenyum menatap rumah yang penuh kenangan indah bersama orang tuanya sebelum pergi ke tempat yang jauh. Reina merasa sediht, tetapi semua harus dijalani. Ini adalah awal dari kehidupan baru Reina Smith yang mendebarkan.

avataravatar
Next chapter