webnovel

Sepeda Rongsok

Refta seorang anak laki-laki dari keluarga sederhana yang berhasil lolos ke sebuah sekolah elit swasta di kotanya. Dia diumumkan di papan pengumuman sekolah dengan nilai yang terdendah di antara semua murid yang mengikuti tes secara bersamaan. Namun siapa sangka sebenarnya dia menyembunyikan kecerdasan dan kemampuan yang sebenarnya, keinginannya untuk hidup dengan bebas dan menikmati kehidupannya, membuatnya justru terjebak dalam banyak permasalahan yang dia hadapi, di samping itu dia juga di suka banyak wanita dan juga mendapat banyak sahabat. Sebuah perjalanan Refta dengan banyak kisah di dalamnya.

DM_Karim · Fantasy
Not enough ratings
380 Chs

Waktunya Ke Pantai

Akhirnya setelah kami mendapatkan karpet untuk alas duduk, kami menikmati waktu sejenak di bawah pohon yang rindang, anginnya benar-benar sejuk dan sangat menyegarkan, sambil menikmati minuman dan makanan ringan yang kami beli dari supermarket di tengah jalan.

Tidak terasa waktu pun semakin berlalu, sudah mulai sore dan waktunya untuk pergi ke pantai yang kami ingin tuju sebelumnya.

"Ayo semuanya ini sudah pukul 4 sore, sudah matahari sudah tidak begitu menyengat" Sisko berdiri sambil megajak yang lainnya untuk segera beranjak pergi.

"Rapihkan bekas makan dan minum kita, buang dulu semua yang tersisa ke tempat sampah, baru kita pergi ke pantai" Lena meminta kepada kami untuk merapihkan bekas makanan dan minuman kami.

"Oke baiklah, ayo segera kita rapihkan" Sisko yang bersemangat langsung membantu membuang sampah-sampah, aku dan yang lainnya pun ikut membersihkan semua makanan dan minuman yang sudah menjadi sampah.

Taman ini memang selalu bersih, begitu indah dan anginnya pun selalu sejuk, membuat orang-orang akan selalu betah ketika berada di taman ini, pohon-pohon yang sangat besar dan daun-daunnya lebat membuat semuanya menjadi terasa sangat nyaman, ditambah lagi di tengah taman ada danau yang cukup luas membuat angin yang menerpa semakin sejuk ketika berhembus.

"Sudah selesai semua, ayo bergegas kita ke pantai" Dengan penuh semangat Sisko langsung merapihkan semua perlengkapan.

"Lalu kita apakan karpet ini, kita juga jarang sekali ke sini" Lanjut Sisko bertanya tentang karpet yang baru saja dibeli tadi.

"Nanti taruh rumah kami saja, sekarang kita bawa saja dulu ke pantai" Rimosa mengajukan untuk menaruh karpetnya ke rumah dia, supaya bisa disimpan, dan bila ingin dipakai mudah saja untuk diambil lagi, lagipula jika disimpan dirumah Rimosa lebih mudah untuk diambil dan tidak perlu untuk membeli karpet itu lagi.

"Ide yang bagus, kalau begitu ayo kita bawa kepantai dan nanti kalau pulang kita tinggal taruh di rumah Rimosa dan Ramosa" Ungkap Olivia sambil berdiri dan yang lain ikut berdiri dan bersiap-siap untuk pergi ke pantai.

"Semuanya sudah siap?" Tanya Lena kepada kami.

"Ayo kita berangkat" Ajakku kepada semua sambil melangkahkan kakiku ke depan.

Kami semua pun berangkat menuju kepantai, penuh ceria dan sangat gembira, semuanya mulai beranjak berangkat dari tempat duduknya, dan melangkahkan kakinya untuk menuju ke pantai.

"Oh iya di pantai harga minuman sangat mahal, bagaimana kalau kita cari supermarket untuk membeli minuman dulu" Lena mengingatkan kami untuk membeli minuman terlebih dahulu supaya nanti ketika haus mudah saja untuk langsung minum.

"Dekat sini setahuku ada sebuah supermarket, coba saja jalan kedepan dahulu, nanti kalau tidak ada supermarket kita beli saja di toko-toko pinggir jalan, biasanya banyak yang berjualan kalau hanya untuk minuman" Ramosa memberitahu kami karena sepertinya dia sering berjalan-jalan di sekitar sini, dan sudah memahami letak-letak beberapa toko daerah sini.

"Kalau tidak ada terpaksa kita beli saja di daerah pantai" Ungkap Lena sedikit lemas karena belum menemukan toko untuk membeli minuman, Lena memang sangt antusias untuk mempersiapkan perbekalan terutama makanan dan minuman, serta peralatan-peralatan yang dibutuhkan ketika berkumpul, contohnya saja waktu kita ke taman, Lena sudah memikirkan untuk membeli makanan dan minuman supaya bisa di nikmati ketika sedang duduk bersantai.

"Tenang saja pasti nanti akan ketemu" Kata Sisko sedikit menghibur dan berjalan dengan santainya di paling belakang.

"Lihat depan sana ada toko" Sahut Olivia kepada Lena yang sedang mencari toko untuk membeli minuman.

"Ayo cepat nanti semakin sore kita sampai ke pantai" Lena berjalan semakin cepat menuju ke arah toko yang sudah dilihatnya.

"Pelan-pelan saja tokonya tidak akan pindah" Ejek Sisko kepada Lena yang sedang terburu-buru

Lena pun berjalan dengan sangat cepat dan meninggalan kami di belakang, kami berjalan dengan cepat juga mengikuti Lena yang sudah semakin jauh di depan, dan akhirnya kami semua sampai di depan toko yang dilihat dari jauh tadi.

"Hah…. Hah…." Lena menghela nafasnya karena dia berlari meninggalkan kami menuju toko dengan sangat cepat.

"Tokonya tutup…." Teriak Lena kepada kami semua.

"Hahahaha…."Sisko menertawakan Lena yang sudah berlari dengan sangat cepat ke toko ini, namun tokonya malah tutup.

"Kamu malah tertawa, kalau begitu kamu carikan toko untuk membeli air mineral" Ungkap Lena yang kesal karena di tertawakan Sisko.

"Iya sudah jalan lagi saja ke depan nanti juga akan ketemu di jalan" Ajak Sisko kepada kami semua.

"Kamu yang bertanggung jawab untuk minumannya bila kami semua kehausan" Pinta Lena yang sedikit masih kesal karena tidak menemukan toko untuk membeli minuman yang dia mau beli.

"Tenang saja, nanti pasti ketemu di depan sana" Ungkap Sisko dengan yakin dan tenangnya untuk masalah minuman yang ingin di beli Lena.

Akhirnya kamipun melanjutkan perjalanan kepantai sambil mencari toko untuk membeli minuman, air mineral supaya tidak kehausan ketika bermain di pantai nanti, rencananya Lena dan Sisko akan mengajak untuk bermain voli pantai, karena itulah Lena mencari-cari minuman supaya tidak kehausan saat selesai main nanti.

"Lihat depan sana ada plang toko minuman, plangnya juga menyala" Olivia memberitahu lagi tentang plang toko minuman yang dia lihat.

"Wah iya, ayo cepat kita kesana" Lena dengan semangat langsung bergegas untuk membeli minuman yang dia mau, berjalan dengan sangat cepat lagi ke depan dan langsung sampai ke toko nya duluan.

"Sore pak, kami ingin membeli air mineral" Tanya Lena kepada penjualnya.

"Oh mau yang ukuran berapa?"Tanya penjualnya kepada Lena.

"Ukuran Besar saja dua" Jawab Lena dengan cepatnya.

"Sepertinya kurang untuk kita ber enam kalau hanya dua" Sahut Rimosa kepada Lena yang sudah membeli duluan.

"Pak, airnya dua lagi" Rimosa melanjutkan kepada penjualnya.

"Oh baiklah ini minumannya" Penjual tersebut memberikan minumannya kepada Rimosa dan Lena.

Lalu setelah mendapatkan minuman yang diinginkan, Lena dan Rimosa mengucapkan terima kasih dan pergi.

"Apa aku bilang, kalau kita berjalan saja pasti nanti juga ketemu" Kata Sisko yang sedikit bangga dengan ucapannya karena dia yakin pasti mudah saja menemukan toko uyang menjual minuman.

"Iya sudah, ayo kita lanjutkan perjalannya"Ajak Ramosa sambil memegang Botol minuman yang dibeli Rimosa.

"Ini kamu pegang juga minumannya" Lena memberikan minuman kepada Sisko yang dengan santainya tidak memegang botol apapun.

"Iya-iya sini aku pegang, dasar pemarah" Sisko meledek Lena, sambil memegang botol yang diberikannya.

Kamipun melanjutkan perjalanan ke tempat yang kami tuju, sambil memegang botol minuman yang dibeli di toko minuman yang ditemui di pinggir jalan, sedikit lagi kamipun akan sampai ke pantai yang kami tuju.