webnovel

Sepeda Rongsok

Refta seorang anak laki-laki dari keluarga sederhana yang berhasil lolos ke sebuah sekolah elit swasta di kotanya. Dia diumumkan di papan pengumuman sekolah dengan nilai yang terdendah di antara semua murid yang mengikuti tes secara bersamaan. Namun siapa sangka sebenarnya dia menyembunyikan kecerdasan dan kemampuan yang sebenarnya, keinginannya untuk hidup dengan bebas dan menikmati kehidupannya, membuatnya justru terjebak dalam banyak permasalahan yang dia hadapi, di samping itu dia juga di suka banyak wanita dan juga mendapat banyak sahabat. Sebuah perjalanan Refta dengan banyak kisah di dalamnya.

DM_Karim · Fantasy
Not enough ratings
380 Chs

Tiba Di Rumah Olivia

Setelah kami keluar dari supermarket, kami bergegas menuju ke rumah Olivia untuk membuat pesta perayaan bersama-sama, makanan dan minuman yang kami beli, kami titipkan ke pihak supermarket untuk diantarkan menuju ke alamat Olivia, karena barang belanjaan sangat banyak dan kami akan kesulitan bila membawa semuanya sekaligus.

Aku dan teman-temanpun pergi menuju ke rumah Olivia yang jaraknya tidak begitu jauh dari supermarket tempat kami berbelanja, "Akhirnya selesai semua persiapan kita" Sambil meregangkan badannya Sisko keluar pintu dan bersiap-siap untuk berangkat ke rumah Olivia.

"Ya semua sudah menunggu di depan untuk berangkat bersama" Jawabku sambil berjalan ke depan menuju ke teman-teman lainnya.

"Hei, Ayo cepat kami menunggu kalian saja nih" Teriak Lena yang sudah tidak sabar untuk pergi ke rumah Olivia.

"Kalian lama sekali?" Tanya Ramosa kepada kami yang sudah menunggu di depan bersama dengan teman-teman yang lainnya.

"Iya kami harbis dari toilet dan sedikit antri makanya agak lama keluar dari supermarket tadi" Sisko menjawab sambil tersenyum dan bergegas berangkat.

Kami pun sudah siap untuk berangkat dengan semua persiapan yang kami beli dari supermarket, semua barang sudah di antar dengan mobil oleh petugas, dan kami tertinggal di belakang, kami berjalan pelan-pelan sambil menikmati suasana sore hari di pinggiran jalan, dengan dengan pantai kami bermain kemarin.

"Mau mampir bermain lagi?" Tanya Sisko kepada kami yang sedang terburu-buru untuk menuju kerumah Olivia.

"Tidak usah macam-macam" Lena menjewer telinga Sisko yang mengajak untuk bermain lagi, menurut Lena sepertinya akan membuang-buang waktu dengan sesuatu yang tidak begitu diperlukan.

"hehehe aku kan hanya bercanda" Jawab Sisko setelah telinganya dilepaskan, kami pun berjalan lagi ke arah rumah Olivia yang sudah tidak begitu jauh dari jarak yang kami tempuh saat ini, mungkin hanya 15 menit lagi kami akan sampai ke rumah Olivia.

"Di depan sana sudah akan sampai, tidak jauh dari sini, kalian mau istirahat dulu, atau tetap melanjutkan perjalanan?"Tanya Olivia sambil tetap berjalan ke depan dengan sangat cepat.

"Kamu meminta kami untuk beristirahat, tapi kamu sendiri jalan sangat cepat Olivia" Rimosa protes kepada Olivia yang memberikan tawaran tapi seperti harapan palsu.

"Hehehe iya habisnya sudah sedikit lagi kita akan sampai, kurasa kita tidak perlu istirahatkan" Olivia menjawab protes dari Rimosa dan kamipun melanjutkan perjalanan, karena rumah Olivia yang sudah terlihat, setelah berjalan beberapa menit, kami pun akhirnya tiba di depan rumah Olivia, sebuah gerbang yang sangat besar berwarna putih, di depan rumah ada sekitar 3 orang yang menjaga di sebuah pos, lalu saat Olivia berada di depan pintu, 2 orang penjaga segara menuju ke gerbang dan membukakan gerbang untuk kami.

Benar-benar seperti seorang putri bangsawan yang punya semua kemewahan, namun bersikap begitu sederhana, karena memang Olivia sudah di didik untuk rendah hati dan berikap ramah ke siapa saja.

"Selamat datang nona" Sapa salah satu penjaga yang membukakan pintu kami.

"Terima kasih pak" Olivia menjawab sambil tersenyum kepada penjaganya, kami pun bersama-sama mengucapkan terima kasih, sebuah tanda menunjukkan sikap ramah kepada orang lain.

Sampai di depan pintu rumah telihat ibu Olivia dengan wajah yang ramah seperti Olivia dan juga badan yang cukup tinggi untuk seorang wanita, ditambah lagi pakaian yang digunakan begitu rapih dan mewah untuk dilihat.

"Olivia dan lainnya sudah sampai, ayo masuk dulu, tante buatkan minuman" Senyum ibu Olivia sambil menyambut kami dan menawarkan untuk masuk ke rumah Olivia.

"Terima kasih tante, kami di depan saja sekalian bersiap-siap" Jawab Lena sambil tersenyum kepada ibu Olivia.

"Kenapa kalian tidak mau santai dulu di dalam?" Tanya ibu Olivia yang heran karena kami ingin di depan saja dan langsung menyiapkan makanan dan minuman untuk pesta yang akan kami adakan.

"Iya karena tidak enak juga kalau nanti kelamaan dan jadi larut malam tante, hitung-hitung tidak terlalu meropotkan tante juga" Jawab Rimosa sambil tersenyum kepada Olivia.

"Tante justru merasa senang kalau ada yang bertamu, tapi ya sudah kalau begitu, nanti akan di bantu kepala koki rumah untuk membantu kalian memasak, jadi kalian mungkin bisa sambil belajar juga" Ibu Olivia kembali menawarkan kepada kami bantuan, rasanya memang kami masih belum begitu pandai soal memasak dan ada bagusnya juga bila ada yang ahlinya untuk membantu kami memasak masakan, apa lagi panggang memanggang bukan urusan yang mudah.

"Terima kasih banyak tante, kalau bisa tante bergabung makan-makan bersama kami nanti" Ajak Lena kepada ibu Olivia yang sudah menawarkan bantuan dan juga bersedia memberikan kami tempat untuk merayakan perayaan yang kami inginkan.

"Iya mama, papa, kakak ikut juga makan-makan bersama kami" Pinta Oliva kepada ibunya sambil tersenyum dan memegang tangan ibunya.

"Iya nak, mama juga ingin sekali ikut di pesta perayaan kalian, tapi malam ini papamu ada acara, kakak juga sedang ada hal yang harus di urus jadi sepertinya mama akan siap-siap sore nanti" Jawab Ibu Olivia sambil mengelus kepala Olivia, benar-benar ibu yang baik, meningatkan aku kepada ibuku di rumah, sedang apa ibuku saat ini dan biasanya ibuku selalu bersamaku bila aku tidak sekolah.

"Ya sudah kalau begitu kami bersiap-siap dulu ya mama, mama hati-hati nanti perginya" Olivia menjawab pernyataan ibunya dan masuk ke dalam rumah sambil menaruh tasnya.

"Tas kalian mau ku taruh di dalam juga supaya tidak kerepotan, diluar tidak ada tempat, ada sih tempat kosong di rumah pohon, tapi sudah lama tidak terurus" Olivia menawarkan untuk menaruh tas ke dalam rumahnya supaya lebih mudah untuk di awasi.

"Oh boleh Olivia, kalau begitu aku dan Lena temani menaruh tasnya" Rimosa menawarkan diri untuk membantu membawakan tas milik yang lainnya ke dalam rumah Olivia.

"Baiklah, tolong ya, kami akan bersiap-siap, menyiapkan semuanya terlebih dahulu" Jawab Sisko yang memberikan tasnya kepada Lena dan bersiap-siap untuk pergi ke taman rumah Olivia yang sudah di siapkan semua bahan-bahan untuk memasak dan juga ada tenda serta peralatan lainnya.

"Sini tasmu Refta biar aku bawakan" Olivia menawarkan untuk membawakan tasku, aku pun memberikan tasku kepada Olivia dan bersiap-siap untuk ke taman bersama teman-teman lain.

Kami pun duduk sejenak menikmati hembusan angin sambil menyiapkan makanan dan minuman yang akan kami masak nantinya, beberapa bahan sudah di beli rata-rata memang bahan-bahan mentah, karena itu tawaran bantuan dari kepala koki rumah Olivia yang di tawarkan oleh ibunya akan sangat membantu kami nantinya.

Apalagi kami masih belum ada yang berpengalaman untuk memasak, mungkin kalau anak perempuan bisa untuk memasak tapi aku pun belum begitu tahu.