webnovel

11. Hadiah part 2

Panti Jompo Muara Sayang...

sebuah mobil masuk ke parkiran. terlihat seseorang sedang memperhatikan dari jauh.

"halo, nona Arina sepertinya ada yang sedang memperhatikanmu dari mobil yang baru saja diparkirkan." suara dari seorang penjaga yang bertugas mengamati bila ada hal hal yang berbau aneh berada di sekitar Panti Jompo.

(petugas itu terlihat sangat mahir dalam memata matai. dia menggunakan kostum serba hijau karena dia bertugas di atas pohon untuk mengelabui musuhnya, dan dia menggunakan suatu benda di telinganya itu adalah mikrofon bluetooth).

"sudahlah Rahmat, cepat turun ngga!! cepat kembalikan peralatan itu ke kak Deni." (Arina tampak marah dari nada suaranya).

"iya deh Kaka Riri yang cantik. tapi bagaimana menurut pendapat Kaka, apakah aku sudah bisa menjadi seorang pengawal yang handal untuk menjaga nona tuan mudanya?"(suara Rahmat dari atas pohon)

"Rahmat nanti kalau kamu sampai terjatuh dan cidera, nanti siapa yang akan menjaga ibumu nanti?" (suara lembut arina terlihat khawatir)

"iya iya deh aku akan turun. terus bagaimana dengan mobil itu?" (Rahmat)

"hmmm, Kaka punya tugas untukmu mau ngga?" (Arina)

"mau kak, saya siap menerima tugas dari nona kami(suara berubah menjadi serius), lalu ketawa pelan".(Rahmat itu adalah anak di panti asuhan yang sudah dianggap seperti adik Arina sendiri)

"sambutlah orang itu, dan ada keperluan apa datang kesini."(Arina)

"oke saya akan langsung menjalankan tugas dari nona muda, hahaaaa (ketawa pelan). iya kak, aku akan turun. bye bye" (Rahmat)

seorang wanita cantik pun keluar dari mobil pertama. lalu Rahmat menyapanya.

"halo kakak cantik, kenalin nama saya Rahmat, kalau boleh tau!! kakak cantik ada keperluan apa ya?" (Rahmat menyapanya dengan sopan)

"hai dek Rahmat, nama saya Tamia Sany, saya ada keperluan sedikit dengan nona Arina. apakah sekarang dia berada di sini?" (Tamia)

"ooh, kak Mia cari nona Arina! tunggu sebentar ya, saya akan memanggilnya, silahkan duduk dulu" (Rahmat)

"oke baiklah, terima kasih." (Mia pun duduk)

Rahmat pun pergi mencari kak Arina, dan menyampaikan kalau ada seorang wanita yang mencarinya.

"Rahmat tolong buatkan minuman ya, terima kasih (sambil senyum meminta tolong). saya akan kesana dulu untuk menyapanya."(Arina)

"siap kak." (Rahmat)

Arina pun menghampiri Mia, untuk menanyakan maksud dari kedatangannya kemari.

"halo, nona Mia apa kabar? silahkan teh di cobain. kalau boleh tau, ada perlu apa ya, anda mencari saya?"(dengan sopan Arina bertanya, sambil menawarkan minuman teh.)

"saya kesini untuk menyampaikan ucapan terima kasih dari putranya Bu Cindy, karena waktu itu anda telah menolongnya". (Mia menoleh kebelakang memberikan kode kepada seseorang yang masih berada di mobil)

6 Pria berjalan menghampiri Arina dan Mia dengan membawa masing masing sebuah kotak. Lalu meletakkannya di depan Arina.

"ini maksudnya apa, nona Mia?" (Arina berpura pura tidak tahu)

"eemm ini, adalah ucapan tanda terima kasih dari bos saya!" (Mia)

" hah, cuma segini ? apa ngga kurang banyak!!" (Arina tidak suka bila ada seseorang, mengungkapkan perasaan dengan cara seperti ini. maka dari itu Arina berpura pura jadi cewek matre)

"Menurut nona Arina, semua ini kurang?" (Mia sedikit kaget dengan ucapan Arina)

"eeemm(tersenyum) engga kok, saya akan menerima semua ini dengan senang hati. oh ya nona Mia, bila saya sudah menerimanya, semua hadiah ini sudah jadi milik saya kan" (Arina)

"tentu saja" (Mia mengangguk)

"berarti sudah menjadi hak saya untuk melakukan apapun terhadap semua hadiah ini kan!!(Arina tersenyum usil)

"iyå tentu saja"(Mia merasa bingung dengan karakter Arina yang dalam waktu dekat berubah drastis, dari pertama lihat seperti gadis sopan, terus yang kedua seperti cewek matre, dan yang ketiga seperti gadis berkarakter)

"baiklah kalau begitu sampaikan ucapan terima kasih dariku pada Mas Fariz. dan tanyakan padanya boleh ngga saya berkunjung ke kantor dia dengan memakai hadiah yang diberikan olehnya".(dengan senyum jahil Arina berbicara)

"oke, saya akan menyampaikan pesan dari nona Arina, kalau begitu saya undur diri."(Mia merasa heran dan tidak menyangka kalau Wanita dihadapannya itu seorang yang serakah.)

Setelah Arina mengantar nona Mia sampai keparkiran. setelah itu dia langsung tersenyum senyum sendiri karena melihat ekspresi wajah Nona Mia yang merasa heran terhadap dirinya sendiri.

Arina mengira ngira nanti gimana respons dari Fariz Setelah mendengar ucapannya Mia. apakah Fariz akan merasa ILFIL terhadap dirinya. kalau benar dugaannya, Arina merasa senang.