webnovel

Senyum

SiNegatif · Teen
Not enough ratings
4 Chs

Prolog

Pada dasar nya semua manusia lahir dengan masalah, BUKAN membawa masalah.Kalau Kita perhatikan orang-orang di lingkungan Kita maka semua pasti tengah bertarung dalam senyap dengan masalah masing-masing, entah itu penyakit, keluarga atau masalah internal.Lahir dan ditakdirkan memilik masalah yang bertahun-tahun kurahasiakan tentu sebuah beban tersendiri,kenapa? karena saat masalah itu datang saat Aku di tengah kermaian membuatku harus berbohong pada sekitar ku dan pergi sesaat.

"Permisi mas" ucapku pada kasir kafe,

"Iya, ada apa mbak?" tanya kasir tersebut,

"Kalau mau ngelamar kerja di sini hubungi siapa ya?" tanya ku,

Dia memasang wajah yang kurang enak lalu mengatakan

"Di sini gak terima lowongan lagi mbak" dengan nada yang agak menyebalkan,

tiba-tiba muncul pelayan lain dan bertanya,

"Ada apa mbak?"

"Saya mau ngelamar kerja di sini, bisa gak?" tanya ku,

"Ikut Saya mbak" ucap nya lalu berjalan ke arah belakang,

dari perlakuan yang berbeda dari kasir di depan tadi Aku dapat menyimpulkan bahwa kasir di depan tidak suka dengan orang baru,

"Pak David" ucap pelayan yang mengantarku sambil mengetuk pintu sebuah ruangan,

"Masuk" seru sebuah suara dari dalam ruangan tersebut,

Pelayan tadi membuka pintu dan masuk lalu menjelaskan maksud kedatangan ku,

"Ini pak, mau ngelamar di sini " ucap nya,

"Oh iya, silahkan duduk" ucap orang yang dipanggil Pak David itu,

"Makasih ya, Rek" ucap Pak David,

"Jadi nama kamu siapa?" tanya Pak David,

"Michelle" jawab ku,

"Jadi gini, sebenar nya masuk kafe ini gampang, gak perlu CV dan lain-lain, tapi nggak semua karyawan di sini mau bersaing sehat, Kamu yakin?" tanya Pak David,

"Saya yakin kok..." belum selesai kalimatku, Pak David memotong,

"Sebentar, Saya ke kamar kecil dulu" ucap nya,

"Rek, urus!" ucap Pak David dari luar ke orang yang dari tadi cuma dipanggil dengan kata 'Rek',

orang itu pun masuk lalu duduk di kursi Pak David,

"Lia CV nya" ucap orang itu,

"Kata Pak David ga usah" ucapku,

"Saya kan cuma mau liat" ucap nya,

Aku menyodorkan CV ku ke arah nya,

"Kamu masih mahasiswa ya?" tanya nya sambil membaca CV ku,

"Iya" ucapku,

"Sama dong" ucap nya ramah,

"Ok, Aku mau tanya..." ucap nya,

"Pernah nyontek?" tanya orang itu,

"Pernah" ucapku malu-malu,

"kapan?" lanjut nya,

"Terakhir sih pas SMA" ucapku,

"Owh" ucap nya lalu senyap,

"Rek, sini!" ucap Pak David dari luar,

Aku tak mendengar jelas apa yang mereka obrolkan lalu setelah beberapa saat Pak David kembali masuk,

"Michelle..."ucap Pak David pelan,

"Ya pak" ucapku,

"Sebenar nya Saya mau menerima saja..." ucap Pak David,

"Tapi..." ucapan nya terputus,

"Tapi kenapa pak?" tanyaku,

"orang yang tadi Saya suruh masuk ke sini bilang Kamu jangan di terima" ucap Pak David pelan,

"Lho!? kenapa pak?" ucapku sedikit berseru,

"Ssstt...nanti Dia dengar" ucap Pak David,

"Kenapa pak, kan bapak yang berhak menerima atau tidak nya" ucapku menurunkan volume suara ku,

"Memang, tapi orang yang baru Kamu ajak bicara tadi...." ucapan Pak David kembali terputus,

"Pokok nya kalau Kamu Saya terima ada syarat nya" ucap Pak David,

"Jangan lakukan kesalahan yang berhubungan dengan pertanyaan Dia tadi" ucap Pak David,

"Ok, Setuju"