webnovel

Senja [1]

Acara tahunan setelah mengerjakan ulangan semester. Acara yang diadakan sekolah kami untuk melemaskan otak setelah beberapa minggu lamanya kita harus bersiap dan mengerjakan soal yang bahkan tidak bisa diprediksi sebelumnya. Menatap berlembar-lembar soal yang memusingkan.

Acara class meeting tahun ini sangat ramai dan anak-anak OSIS membuat acara tahun ini menjadi sangat menyenangkan. Banyak lomba dan ditengah lapangan berdiri sebuah panggung yang lumayan besar untuk menampilkan sebuah pentas seni dari setiap kelas.

Hari ini giliranku untuk mewakili kelas , aku dipilih untuk memikirkan dan menampilkan sebuah pensi sebagai hiburan semua warga sekolah.

"Senja" Aku segera menoleh kearah sumber suara. ternyata teman ku caca yang yang memanggil.

Senja namanya, gadis dengan rambut panjang dan  mata hitam pekat sedang berdiri gugup menunggu giliran kelasnya. Ini adalah pertama kali senja harus bernyanyi didepan banyak orang. Biasanya senja hanya berani bernyanyi di kamar mandi.

"Gue gugup sekali ca," senja memainkan tangan caca untuk mengurangi rasa gugup. Melihatku terlihat gugup caca memberikan nasihat petuah-petuah konyol yang sama sekali tidak masuk akal dan aneh. Caca temanku yang satu ini memang tipikal anak cerewet bahkan akan sangat susah untuk membuatnya berhenti berbicara.

Setelah menunggu beberapa saat  sekarang waktu ku untuk menampilkan sebuah lagu. Aku akan menyanyi bersama sam temanku yang lihai memainkan gitar.

  Alunan gitar dipetik sangat indah membuat semua orang fokus pada kita berdua sembari pelan menepuk tangan mengikuti alunan musik.

Aku mengerti

Semua orang mulai bertepuk bangan dan ada beberapa yang membuka mulutnya bahkan berteriak 'wahh''huu'. Aku tak pandai menyanyi,menurutku tapi berbeda dengan pandangan teman-temanku.

 Mungkin otak ku ini memang agak bebal untuk semua mata pelajaran tapi, ternyata aku memiliki sebuah bakat yang tidak pernah aku lihatkan kepada orang-orang.

perjalanan hidup yang kini kau lalui

Ku berharap, meski berat, kau tak merasa sendiri

Kau telah berjuang menaklukkan hari-harimu yang tak mudah

Biar ku menemanimu, membasuh lelahmu

Aku melanjutakan setiap lirik yang sudah aku hafalkan dan beberapa kali berlatih bersama sam. Satu lirik hingga satu lirik aku nyanyikan dengan suara khas yang ku miliki.

Izinkan ku lukis senja, mengukir namamu di sana

Mendengar kamu bercerita, menangis, tertawa

Biar ku lukis malam, bawa kamu bintang-bintang

Tuk temanimu yang terluka hingga kau bahagia

Aku di sini, walau letih coba lagi, jangan berhenti

Ku berharap, meski berat, kau tak merasa sendiri

Kau telah berjuang menaklukkan hari-harimu yang tak indah

Biar ku menemanimu, membasuh lelahmu

Senja terlihat tersenyum lega setelah lagu yang ia bawakan telah selesai. Ditambah tepuk tangan antusias dari semua orang. Semua bebanku selama beberapa hari ini sudah hilang dari pundak.   Segera senja turun panggung agar kelas selanjutnya dapat menampilkan pensi yang sudah mereka siapkan.

***

Sagara, bersama teman-teman nya melihat pensi dari depan kelas. Duduk di kursi yang sebenarnya milik ibu kantin.

Sagara, orang kata dia adalah penguasa SMA Angkasa. Wajahnya tampan ditambah postur tubuh yang terlihat kuat dan kokoh. Tidak hanya itu mata hitam hazelnya mampu menyihir setiap cewek yang melihat kearahnya.

Sangat suka berantem,balapan bahkan bolos hanya untuk kesenangan dirinya. Banyak sekali kaum wanita yang mendambakannya. Tapi jika sudah mengenalnya lebih dalam, sagara adalah sosok yang licik yang mau melakukan apapun untuk mendapatkan keinginannya. 

Dia adalah Ketua geng LAKSA mengantikkan kakak kelas yang sudah di DO beberapa bulan yang lalu karena kedapatan memukul seorang temannya sendiri sampai masuk rumah sakit.

Sagara dapat hidup dengan tenang karena sekolah ini adalah miliknya. Tidak ada satupun guru yang berani mengeluarkannya dari sekolah. Ataupun memberikan sanksi yang kurang mendidik kepada sagara. 

Jika sedang berbicara tentang penampilan dapat dikatakan dia bukan siswa yang harus menggunakan dasi ke sekolah. Seragamnya selalu terlihat keluar dan celana yang dipakai tidak sesuai dengan aturan sekolah.

"wih! bagus tuh suara, baper gua" satria mengomentari senja yang sedang bernyanyi diatas panggung.

"Siapa namanya?" Celetuk indra melihat teman-temannya yang sedang fokus melihat senja bernyanyi.

 "Senja, Anak IPA 5...Sekelas sama gue"Dirga mulai membuka suara sejak tadi dia hanya diam melihat pensi dari berbagai kelas.

Sagara, hanya diam melihat ke arah senja yang sedang bernyanyi. Bibirnya terlihat terangkat menyaksikan hiburan di depannya. suara senja memang bagus lebih bagus dari beberapa orang sudah tampil sebelumnya. 

Senja,kulitnya putih, dengan senyum yang manis dan mata hitam pekat ditambah rambut panjangnya menambah kesan cantik dan manis. 

"Senja milik Gue!" Kata Sagara menghentikan pertikaian antara satria dan indra yang sejak tadi berebut senja milik siapa. Mereka langsung terdiam menatap kearah panggung. Penampilan senja sudah berakhir cewek tersebut kemudian turun dari panggung menuju kelas.

Senja, gumannya

Terimakasih sudah membaca cerita antara senja dan sagara

Ditunggu cerita selanjutnya

Maaf kalimat nya masih banyak yang kacau, 

Tetap jaga kesehatan dan selalu menaati protokol kesehatan

Semoga cerita ku bisa mengisi waktu luang selama pandemi ini

Tetap semangat 

XOXO

jangan lupa vote biar makin semangat <3