20 Lima peserta

Pertarungan antara lima peserta teratas pun akhirnya dimulai.

"Pertandingan dimulai" teriak wasit

"Ahahaha bersiaplah untuk kekalahan kalian semua" ucap pangeran Xian Guo yang langsung mengeluarkan kekuatan penuhnya

"Hahaha lihat lah anakku itu, begitu bersemangat bukan?" ucap ayah dari pangeran Xian Guo yaitu raja Xian Tu

"Anak mu memang sangat kuat namun sepertinya ia begitu tergesa gesa mengeluarkan kekuatan penuhnya" ucap Tetua sekte

"Lagi pula tidak ada yang bisa menahan kekuatan penuh dari anak ku itu" ucap raja Xian Tu

Pangeran Xian Guo langsung mengeluarkan kekuatan penuh nya dan menyebabkan seisi arena bergetar karena gempa yang diciptakan oleh pangeran Xian Guo, Pangeran Xian Guo juga mengeluarkan sebuah Golem tanah yang dimana teknik tersebut merupakan tehnik tingkat menengah yang seharusnya tidak bisa dipelajari oleh kultivator tahap sumsum meski itu tahap sumsum terakhir sekalipun.

"hoho ternyata anakmu kau ajarkan tehnik Golem , meski hanya Golem tingkat rendah namun tehnik tersebut seharusnya tidak bisa dipelajari kultivator tahap sumsum" ucap tetua sekte memuji pangeran Xian Guo

"Haha maka dari itu kemenangan sudah dipastikan untuk anakku itu" ucap Raja Xian Tu yang begitu sombong

"Golem ku ini sangatlah kuat dan cukup untuk meratakan kalian dan ditambah beast milikku, maka kalian sudah pasti akan kalah dengan ku" ucap pangeran Xian Guo dengan begitu sombongnya

"Awan petir, badai petir, Sambaran petir" ucap Pangeran Tang Zao dengan muka datar nya lalu menyerang Golem, beast dan juga pangeran Xian Guo

"Haha tehnik petir konyol mu itu tidak akan berpengaruh terhadap ku" ucap pangeran Xian Guo

"Wahai petir sambar lah orang ini" ucap pangeran Tang Zao

"Boom....!!!" suara petir yang begitu besar menyambar Golem, beast dan juga pangeran Xian Guo

Seisi Stadium dipenuhi asap tebal karena kejadian barusan, lalu saat debu menghilang, terlihat pangeran Xian Guo yang tergeletak di tanah dengan luka luka yang cukup parah

"Anakku....!!!" Teriak raja Xian Tu yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan langsung menghampiri anaknya

"Kau kurang ajar, kau berani melukai anakku" ucap Raja Xian Tu

"Lalu jika anakku melukai anak bodoh mu itu, apakah kau berani membalas perbuatan anak ku dengan tangan kotor mu itu?" ucap Raja Tang Hae yang berdiri dari tempat duduk nya

Seisi stadium langsung gelap dan langit dipenuhi awan hitam yang didalamnya terlihat Sambaran Sambaran petir yang siap menyerang siapa saja dibawahnya. Para penonton berteriak ketakutan karena Awan petir tersebut.

"Apa kau berani melawan ku dengan petir konyol mu itu?" ucap Raja Xian Tu

"Petir ku ini sudah cukup untuk meratakan kerajaan mu" ucap Raja Tang hue dengan santainya

Tiba tiba saja terlihat sebuah meteorit yang melayang di celah celah awan hitam, meteorit tersebut adalah Tehnik yang dimiliki Raja Xian Tu dan siap menghancurkan apa saja yang ada dibawahnya.

"Raja Tang dan raja Xian cukup, ini hanyalah pertandingan anak anak, sebaiknya kalian berdua tidak harus turun tangan" ucap tetua sekte yang langsung mengeluarkan Tekanan besar dan menekan semua orang di stadium

Tetua Sekte pun menghilangkan kedua Tehnik Raja Xian dan Raja Tang dengan jentikan jarinya

"Aku tidak berani melawan mu tetua sekte" ucap Raja Xian Tu sambil menundukkan badannya menghadap Tetua Sekte

"Aku hanya membela anak ku ketua sekte, aku tidak berani melawan mu" ucap Raja Tang hue

"Baiklah Pangeran Xian Guo dinyatakan gugur dan empat peserta lainnya silahkan melanjutkan pertarungan" ucap Tetua sekte

"Sungguh kekuatan yang dahsyat dari kedua raja, namun Tetua sekte bisa menghentikannya hanya dengan jentikan jari. itu sungguh gila bagiku" ucap Nan Chen yang matanya masih menatap langit dan masih tidak percaya dengan kejadian barusan

"Aku harus menjadi kuat, aku yang sekarang hanyalah makhluk lemah yang bisa mati kapan saja dan aku harus segera tumbuh kuat dan melawan para dewa dan iblis" ucap Nan Chen sambil mengepalkan tangannya

"Hey apakah kau masih ingin bertarung?" ucap wasit kepada Nan Chen

"Ahh iya aku ingin bertarung" ucap Nan Chen

"Lihat lah kedua pangeran dan putri disana sedang bertarung sedangkan kau hanya diam disini menatapi tangan mu itu, apakah kau ingin menyerah setelah melihat kekuatan lawanmu?" ucap wasit

"Ahh tidak, aku hanya terpana melihat kekuatan Tetua sekte dan juga para raja" ucap Nan Chen

"Ya sudah cepatlah ikut bertarung jika kau ingin menjadi murid Tetua Sekte" ucap wasit

"Baik" ucap Nan Chen

"Hey Bocah, jangan mengeluarkan setiap elemen yang kau miliki dengan sembarangan" ucap Nulla

"Hah memang kenapa?" ucap Nan Chen

"Kau harus menetapkan setidaknya dua elemen yang akan kau gunakan selama kau berlatih di sekte ini" ucap Nulla

"Memang kenapa jika aku mengeluarkan semua kemampuan elemen yang aku miliki?" ucap Nan Chen penasaran

"Orang yang memiliki lebih dari satu elemen adalah orang orang jenius, dan orang jenius jarang sekali ditemukan , banyak sekte yang akan memperebutkan orang dengan elemen lebih dari satu" ucap Nulla

"Ahh baiklah jika begitu" ucap Nan Chen

"Jadi elemen apa yang akan kau gunakan?" ucap Nulla

"Sepertinya aku akan melatih elemen air ku disini" ucap Nan Chen

"Ya sepertinya itu pilihan yang baik" ucap Nulla

"Baiklah sekarang sepertinya kau harus menyerang mereka" ucap Nulla

"Iya baik akan ku lakukan" ucap Nan Chen

Nan Chen menyerang ketiga peserta yang sedang bertarung dengan Sebuah air yang sangat besar

"Ahh siapa ini yang menyerang tiba tiba" ucap putri Jin Zen

"Hehe akhirnya dia bergerak juga" ucap pangeran Tang Zao

"Selagi air membasahi kalian, aku akan menambahkan kekuatan petir ku" ucap pangeran Tang Zao

"Ahh sial sial, jangan lakukan itu Tang Zao sialan" ucap Putri Jin Zen

"Sambaran petir" ucap Pangeran Tang Zao

"Tidak semudah itu pangeran Tang Zao yang terhormat" ucap Pangeran Feng yu

"Kobaran api" ucap Pangeran Feng yu yang langsung mengeringkan seluruh stadium dengan apinya

"Ah sial padahal hampir saja aku menang karena Sambaran petir ditambah air yang ada di tubuh kalian" ucap pangeran Tang Zao

"Haaa terbakar lah kalian semua" ucap Pangeran Feng yu

"Padamkanlah kobaran api itu" ucap Nulla

"Iya aku tau itu" ucap Nan Chen

Nan Chen langsung memadamkan kobaran api yang sangat besar yang dikeluarkan oleh pangeran Feng yu

"Hah pengguna air sialan, kau merusak rencana ku" ucap pangeran Feng yu

"Hey putri Jin, apakah kau mau bekerjasama dengan ku?" ucap Pangeran Feng yu menawarkan kerjasama dengan putri Jin

"Hah kerjasama seperti apa?" ucap putri Jin Zen yang terkejut

"Kita kalahkan mereka berdua, lalu setelah mereka kalah, kita akan saling bertarung memperebutkan posisi pertama, karena menurutku mereka sangat menggangu" ucap pangeran Feng yu

"Baiklah aku terima kerjasama ini" ucap putri Jin Zen

avataravatar
Next chapter