1 Keanehan David

Xabiru segera berkemas saat jam kerja hampir berakhir kemudian ia ke toilet untuk merapikan riasannya. David lebih suka melihatnya dalam riasannya meski sederhana.

Interkom di ruang kerja Xabiru berdering, Weny segera mengangkatnya.

"Biru, David sudah nunggu kamu di bawah!" kata Weny setengah berteriak.

"Ya, ya. Terimakasih." Xabiru segera menyambar tas dan bergegas menuju lift. Weny hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya. Xabiru memang selalu begitu setiap David menjemputnya.

Saat keluar dari lift Xabiru melihat David tengah berbincang dengan salah satu satpam. Xabiru tidak bisa menyembunyikan keheranannya, baru kali ini dia melihat David mau berbincang dengan satpam, biasanya dia hanya berdiri di tempat ini menunggunya dengan jumawa, dengan ekspresi yang dingin dan wajahnya akan semakin ditekuk bila Xabiru terlambat datang.

Hari ini Xabiru melihat lelaki itu bukan hanya tersenyum tapi juga tertawa lepas. Selain sikapnya yang aneh, pakaian yang dikenakannya juga aneh, biasanya David selalu mengenakan stelan jas yang formal, hari ini dia mengenakan kemeja putih dengan celana jeans dan sepatu sneakers. David terlihat lebih mempesona hari ini, tanpa sadar Xabiru tersenyum melihatnya.

Saat melihat Xabiru berjalan ke arahnya, David segera menoleh dan tersenyum, Xabiru merasa senyum itu sudah lama sekali tak dlihatnya. David segera menggenggam tangannya dan menggandengnya keluar dari lobby sambil tersenyum pada tiap orang membuat orang-orang yang mengenalnya menjadi heran.

"Maaf kalau lama nunggu." kata Xabiru tak enak hati

"Cuma setengah jam, kok." lelaki di depannya tersenyum.

Xabiru kembali terkejut, David bukanlah orang yang sesabar itu biasanya, jangankan setengah jam, lima menit saja dia telat, maka dia akan mendiamkan Xabiru sepanjang perjalanan.

" Kenapa?" David tersenyum, membuat Xabiru gemas.

Dia ingat saat David mengejarnya dulu, laki-laki itu selalu punya waktu untuknya dan selalu melakukan banyak hal untunya.Ttapi semenjak dia menjadi manager penasaran di tempatnya bekerja, dia mulai berubah. Sikapnya menjadi dingin dan tak sabaran.

"Kamu aneh hari ini," jawab ini Xabiru pelan sambil tersenyum kecil. Ia menggamit lengan David hingga dia dapat mencium wangi tubuhnya yang segar, wangi wangi vanila dan kayu-kayuan yang maskulin. "Bahkan parfum yang mau gunakan lebih ringan dari biasanya."

Meski ini bukan kali pertama David menggunakan parfum ini tapi David sangat jarang menggunakannya, David lebih suka dengan parfum yang selam ini dipakainya.

*Ah, benarkah? Sesekali kita perlu tampil beda agar tidak monoton," katanya santai.

Keterkejutan Xabiru masih belum juga berakhir karena dia tidak melihat mobil sport milik David di tempat parkir. David menyeretnya ke tempat parkir sepeda motor dan membawanya ke sebuah Honda CBR warna merah.

"Mobil kamu mana?"

"Aku tinggal di rumah, aku lagi pingin motoran sama kamu, aku harap kamu tak keberatan," David menyunggingkan sebuah senyum d bibirnya.

David segera memakaikan helm di kepala Xabiru dan memakaikan jaketnya pada perempuan itu. Aroma maskulin segera menyergap hidung Xabiru, dia menatap tunangannya cukup lama sebelum berkata, "Kita akan kemana?"

"Terserah tuan Putri..."

"Beneran?"

David mengangguk pasti. Xabiru segera melonjak gembira. Beberapa bulan terakhir ini David terlalu sibuk dengan berbagai proyek di tempatnya bekerja sehingga dia tak punya banyak waktu lagi buat Xabiru. Selama ini David mengantar jemput Xabiru hanya sebagai sebuah rutinitas saja.

"Sudah lama kita tidak ke pantai dan makan bakaran seafood di sana.."

"Oke.."

avataravatar
Next chapter