webnovel

Kamu Harus Menjualnya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Rong Chu mengedip pada Rong Yan yang berada di sebelahnya. Ketika Rong Yan memperhatikannya, dia segera berkata, "Tuan, meskipun kamu yang beli ramuan itu, apakah menurutmu aman jika kamu menyimpannya?"

Seseorang tanpa kekuatan atau kemampuan mutlak akan menghadapi masalah besar jika orang lain tahu mereka punya barang yang sangat berharga. Begitu seseorang diketahui punya sesuatu yang berharga, benda itu tidak akan bermanfaat bagi pemiliknya, namun karena kecemburuan orang lain, benda itu justru akan mendatangkan bencana.

Rong Yan jelas mengancam anak muda itu.

Anak muda itu membelalakkan matanya lebar-lebar dan bertanya, "Apakah ini berarti jika saya tidak menjualnya sekarang, saya akan dirampok oleh kalian berdua begitu saya berjalan keluar dari pintu?"

Rong Chu menjawab dengan dingin, "Mengapa aku berbuat begitu? Tapi yang jelas, barang berharga seperti itu akan menarik perhatian orang lain, dan aku yakin akan ada orang yang akan bersekongkol untuk mencelakakanmu…."

Anak muda itu nampaknya telah diyakinkan oleh perkataan Rong Chu. Dia pun menghela napas, "Anda benar, sepertinya saya harus menyerahkannya pada orang lain …. Benar bukan?"

Rong Chu tertawa puas, "Sepertinya lebih baik begitu, Adik. Orang bijak tunduk pada takdir. Sebaiknya kamu jual saja barang ini."

Anak muda itu berdiri perlahan, "Yang Anda katakan ada benarnya, tetapi saya masih merasa Anda sebetulnya mengancam saya. Saya punya watak aneh sejak lahir dan saya benci orang yang mengancam saya." Ucapnya sambil mengeluarkan kotak kristal dari lengan bajunya ….

Raut wajah Rong Chu sedikit berubah saat dia bertanya pada anak muda itu, "Memangnya apa yang kamu rencanakan?"

Anak muda itu tersenyum tipis dan berkata, "Karena barang ini suci, maka barang ini harus dimiliki oleh seseorang yang sudah ditakdirkan untuk menjadi pemilik sahnya …."

Anak muda itu mengamati sekelilingnya, dan tiba-tiba berhenti ketika dia melihat Gu Xi Jiu. Lalu, anak muda itu melambaikan tangan padanya dan bertanya, "Adik, apakah kamu tertarik dengan gulma ini?"

Gu Xi Jiu terperanjat, tetapi gadis itu menatapnya dengan tenang dan berkata, "Kalau iya, memangnya kenapa?"

"Jika kamu tertarik, akan kujual rumput ajaib ini padamu!"

Gu Xi Jiu terdiam sesaat sebelum menyahut dengan dua kata, "Aku bokek!"

Anak muda itu tertawa dan bertanya dengan suara yang tak terduga terdengar begitu lembut, "Apakah kamu punya 50.000 ons perak?"

"Ya …." Kenyataannya, dia memang punya 50.000.

"Bagus! Karena menurutku kamu sangat ramah, akan kujual rumput ini padamu seharga 50.000 ons perak!" Kata-katanya mengejutkan banyak orang lain yang hadir di aula.

Rumput sakral yang harganya jutaan ons perak, dijual hanya dengan 50.000. Bocah ini sudah sinting!

Semua orang menoleh ke arah Gu Xi Jiu, sebab mereka ingin tahu siapa orang yang beruntung ini. Meskipun begitu, mereka hanya bisa melihat bayangannya karena dia tersembunyi di balik tirai mutiara.

Namun Gu Xi Jiu tidak merasa beruntung. Dia memandangi anak muda itu dan bertanya ragu, "Tuan, apakah kamu serius? Kamu berniat menjual ramuan ini padaku hanya seharga 50.000?"

"Ya, aku serius, kok." Pemuda itu punya sepasang mata sejernih sungai di musim gugur. Dia menatap Gu Xi Jiu dengan menyunggingkan senyum tipis, "Kamu lebih enak dipandang ketimbang siapa pun yang pernah kulihat, karena itulah aku bersedia menjualnya padamu dengan harga murah. Tetapi aku punya satu syarat …."

Menyadari dirinya sudah cukup beruntung sehingga anak itu bersedia menjual rumput itu padanya, Gu Xi Jiu bertanya dengan sikap tenang, "Apa syaratnya?"