1 Jatuh Cinta Sekali dan Menikah Sekali

Andhika merapikan seragam putihnya di depan kaca. Wajahnya yang tampan tampak semakin bersinar. Kulitnya kuning langsat, hidungnya mancung dan matanya tajam bersinar. Bulu matanya panjang. Tinggi tubuhnya hampir 180 cm dengan berat yang proporsional. Tingkahnya gokil, lucu, pintar dan selengean.

Ibunya berasal dari India dan Ayahnya orang Indonesia asli. Entah karena apa wajah India ibunya malah tumplek semua ke wajah Andhika. Ibunya adalah seorang artis Bolywood yang ternama membuat dia tinggal di India dan hanya sesekali pulang ke Indonesia. Ayahnya sibuk dengan perusahaan garmennya. Jadilah Andhika hanya hidup bergelimangan uang tanpa kasih sayang.

Di sekolah, Ia hanya sekedar hadir dan hobinya malah tawuran dengan yang lain. Hingga ayahnya menjadi kesal dan memindahkan dia ke kota G yang relatif lebih kecil dan sepi. Kebetulan Ayahnya hendak membangun sebuah pabrik pakaian baru di sana. Sehingga Ia akan lebih bisa memantau tingkah laku Andhika. Ibunya juga setuju dengan pendapat ayahnya. Tadinya Ibunya malah ingin membawa Andhika ke India dan mengajaknya jadi artis bolywood. Tapi Ayahnya langsung menolak.

Ayahnya tidak ingin Andhika jadi aktor, Ia harus menjadi pengusaha melanjutkan kepemimpinannya di perusahaan garmen. Andhika sendiri tidak perduli kalau ayahnya meributkan dirinya jadi apa atau jadi siapa. Ia hanya hdiup di dunianya sendiri. Jadi rebutan para gadis dan jadi biang kerok. Cuma untungnya Andhika tidak pernah jadi laki - laki yang suka mempermainkan wanita. Ia tidak ingin merusak anak gadis orang. Andhika hanya akan jatuh cinta sekali, menikah sekali dan hidup bahagia selamanya. Persis seperti cerita para putri Disney. Happy Ending Forever.

Andhika bersiul - siul sambil mengambil kunci mobilnya. Ia melihat ayahnya sudah siap di meja makan dengan rokok kretek kesukaannya. Ih.. tipikal bapak - bapak banget. Rokok kretek, kopi hitam dan untungnya tidak sambil berkemul dengan sarung kesayangannya. Andhika sampai heran kenapa ibunya yang begitu cantik jelita sampai khilap mau menikahi ayahnya yang maaf banget kalau ayahnya tidak memakai jas dan dasi maka Ia lebih mirip si mang tukang cuanki. Makanan kesukaan Andhika.

Ayahnya bertemu ibunya saat kuliah di Boston, Massasuchetts. Cinta bersemi tidak mengenal kasta, bangsa, golongan dan wajah tentunya. Hanya karena mereka sama - sama muslim sehingga mereka jadi sering bersama. Dengan dalih sering bertemu di restoran muslim mereka akhirnya saling mencintai dan menikah. Tetapi kenyataan bahwa Ibunya masih ingin berkarir jadi artis di India menyebabkan jarak menjadi penghalang mereka untuk selalu bersama.

Tetapi ayah dan ibunya tidak perduli, bagi mereka jarak tidak dapat memisahkan cinta suci dari keduanya. Mereka agaknya lupa kalau hidup tidak hanya berdasarkan cinta suci. Ada anak yang harus mereka limpahi kasih sayang juga. Dan itu baru mereka sadari ketika tiba - tiba Andhika di tahan polisi saat terlibat tawuran antar geng sekolah. Dan Ayahnya langsung cepat tanggap. Ditariknya Andhika ke kota kelahiran Ayahnya di Kota G. Dan bagi Andhika itu tidak masalah yang penting Ia masih bisa sekolah dan bermain musik.

"Dhika, Ingat! pulang sekolah langsung pulang, Jangan kelayapan. Ayah akan ada di gedung Aritex, membereskan kantor baru ayah. Syukur - syukur kau akan membantu ayah untuk ikut beres - beres." Kata Ayahnya sambil menghisap rokoknya. Bau tembakau terbakar langsung memenuhi ruangan membuat hidung Andhika yang mancung jadi gatal.

Andhika cemberut mendengar perintah ayahnya.

"Tapi Yah, Hari ini ada Aku harus rekaman lagu buat di Youtube " Kata Andhika sambil mengerling ke arah kumis ayahnya yang lebat. Ia jadi geli melihatnya. Walaupun Ia sendiri dikaruniai bulu lebat di segala tempat tetapi Andhika paling tidak suka dengan kelebatan bulu di atas permukaan wajahnya. Kalau di tempat lain Ia tidak terlalu masalah. Toh ga kelihatan orang. Paling bulu di tangannya yang susah Ia tutupi. Apalagi bulu di tempat yang paling tersembunyi yang udah mirip hutan tropis. Kutu aja bisa tersesat ga tahu jalan pulang kalau sampai mampir ke tempat itu.

"Waah... ngapaian harus rekaman - rekaman di youtube segala, Enggak penting banget " Kata Ayahnya sambil menyimpan koran yang sedang dibacanya.

"Ayah membiarkan ibu jadi artis tapi tidak membolehkan Aku jadi penyanyi. Perasaan ini bertentangan dengan sila ke lima dari pancasila. " Kata Andhika sambil menyambar sebuah roti dan memakannya dengan lahap.

"Apa kamu ? Mau khutbah tentang pancasila di depan Ayah ?" Ayahnya mendelik.

"Tidak usah khutbah tentang pancasila kamu ya.. Ayah hapal sampai ke butir - butir pancasila " Kata Ayahnya lagi dengan sewot.

"Percuma hapal, Yah kalau tidak ada implementasinya " Kata Andhika sambil meminum segelas susu yang disediakan Bi Ijah.

"Kau sendiri bagaimana ? Tahu pancasila tetapi malah tawuran"

"Aku kemarin tawuran karena membela kebenaran. Itu Doni pria yang Aku hajar menghamili Popi, adik teman Aku. Dan dia tidak mau tanggung jawab jadinya kami hajar. Doni itu bawa geng-nya juga. ya udah sekalian tawuran" Kata Andhika dengan tenang.

"Astaghfirulloh.. Dhika. Semoga Kau dijauhkan dari hal - hal demikian " Kata Ayahnya sambil mengusap muka.

"Tenang saja Ayah. Aku hanya akan jatuh cinta sekali, menikah sekali dan hidup bahagia selamanya. Tidak akan bercinta sampai halal dan akan memiliki banyak anak biar anakku tidak kesepian seperti aku" Kata Andhika sambil mengerling ke Ayahnya. Ayahnya sampai batuk - batuk karena merasa tersindir. Ia dan istrinya hanya memiliki anak satu dan walaupun sudah berusaha tetapi mereka tetap hanya memiliki satu anak.

"Perasaan Ayah hapal prinsip hidupmu itu?" Kata Ayahnya sambil mikir keras. Ia kemudian berteriak "eureka" persis seperti Archimedes saat menemukan rumus massa jenis benda.

"Itukan kata - kata si Rahul kepada Tina di film Kuch Kuch Hota Hai " Kata Ayahnya dengan senang. Andhika mendelik kepada ayahnya.

"Kumis baplang.. hobi nonton film India.. parah.. " Kata Andhika menggerutu sambil keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil sport merahnya yang sudah di siapkan oleh sopir ayahnya. Usianya sudah 17 lebih jadi Andhika memang sudah memiliki SIM. Andhika lupa kalau istri ayahnya alias ibunya adalah artis India. Jadi wajar kalau Ayahnya penggemar film India. Padahal Andhika sendiri diam - diam doyan nonton film India juga.

avataravatar