webnovel

Perjanjian Cinta Indah Liam

Selamat Membaca 

Keesokan harinya, Indah tengah melamun saat sedang menjemur cucian anak-anak panti, karena hari ini libur Indah membantu mencuci baju dan menjemur nya. 

Dalam lamunan Indah, Indah berpikir begini :

'Bukan kesalahan hati untuk bersimpuh di hadapan siapa. Begitu juga dengan Indah yang tak bisa menghentikan perasaan sendiri, juga detak cinta dari sang kekasih hatinya terpuja satu nama yaitu LIAM'. 

:Apa yang bisa menghentikan rasa yang terlanjur tercipta. Sudah berusaha Indah menjaga jarak dari tuan mudanya ternama seperti kak Liam, kak Raymond dan Bobby temannya . Tapi takdir seolah membuat mereka selalu dipertemukan oleh sebuah kebetulan yang sama'. 

Langkah Indah tertahan. Didekapnya erat cucian yang dibawanya saat menyadari beberapa langkah di hadapannya Liam sedang berjalan ke arahnya.

"Tunggu! INDAH ...!" Terdengar seruan pemuda itu saat Indah memutar arah akan berlalu.

Bahkan gadis itu merasakan cekalan di lengan kirinya.

"Kenapa selama beberapa minggu ini kau seperti menghindar?" tanya pemuda itu khawatir.

"Maaf ...." Indah menunduk, sambil tangannya berusaha menggeliat melepaskan diri.

"Apa ini karena ibu?" Mata tajam itu menyipit.

Indah menggeleng cepat. Di benaknya seketika terlintas murka sang mama nya Boby jika ia bicara.

"Indah bicaralah lagi ... padaku."

"Tidak."

"Kamu marah?"

"Tidak."

"Jadi kenapa menghindariku?"

"Aku ... cuma gadis yatim piatu ..."

"Apa aku bertanya tentang itu?" potong pemuda itu dengan rahang mengeras. "Bicara saja padaku seperti biasanya ... karena jika kau berhenti ...."

Hening sesaat. Hanya kedua pasang mata yang saling bertautan.

" ... aku rindu."

Entahlah dari sejak kapan Kak Liam ada di belakang panti dan kapan datangnya Indah tidaklah tahu akan hal itu. Indah berpikir mungkin ini kerjaan Arin dan Bobby, haha.. Iya Arin sekarang suka usil juga sama Boby mereka kompak kalo menjodohkannya dengan kak Liam dan mengatur segalanya buat Indah dan Kaki Liam yang sebentar lagi akan menyusul kak Raymond ke Amerika.

Sementara ada dua pasang mata yang sedang mengawasi mereka tidak lain Arin dan Boby yang tertawa cekikikan melihat pasangan itu berpelukan.

"Teletubbies.. Rin"

"Haha iya"

"Jangan Baper.. Ntar ngadu sama kak Raymond" goda Boby mendapatkan pukulan dari Arin.

Sementara itu Indah terdiam dan kka Liam hendak mendekati Indah namun indah menyuruh nya di situ saja.

"Ndah.. Aku mau menyatakan sesuatu" ucap kak Liam.

"Bicara saja ka"

"Minggu ini aku akan berangkat ke Amerika menyusul Raymond"

"Ya terus kenapa ka"

"Kamu tunggu kakak ya"

"Jaga hati dan mata kamu buat kakak"

"Indah gak janji"

"Lho kok kamu gitu sih Ndah"

"Lah kapan aku jadi pacar kakak"

"Kan semalam itu"

"Kakak ga bilang"

"Harus bilang I Love You gitu!!"

"Ya iyalah kakak"

"Oke kalau gitu.. INDAH I LOVE YOU" teriak Liam. 

"Ih Ga romantis" ucap Indah meninggalkan kak Liam begitu saja.

"Indah.. Ish.. Ditinggal"

"Cewek tuh ribet" lirih Liam.

"Sabar kak" ucap Arin dan Bobby.

"Ck. Kalian ngintip kakak dari tadi ya!" bentak Liam.

"Iya kak" ucapnya keduanya sambil berlari masuk ke panti.

Liam pun akhirnya masuk kedalam panti duduk di teras panti menyendiri sedangkan Boby tengah asyik bervideo call bersama Arin dengan kak Raymond nya juga Indah yang tampak cemberut tapi masih berusaha tersenyum saat kak Raymond menyapanya.

"Sabar Ndah, kakak aku memangnya kurang peka soal itu, lagian kita kan masih sekolah masa lo mau romantis kayak orang dewasa Ndah" bujuk Bobby.

"Ya gak kasih aku bunga kek, boneka kek teddy bear yang gede gitu kalo gue kangen dia biar bisa dipeluk" lirih Indah.

"Oh, lo mau dikasih boneka gede sama kakak gua yang ga peka itu, ngomong dong biar gue suruh beli sekarang" ketus Boby sambil beranjak dari tempat duduk dan turun ke bawah menemui kakak nya.

Di bawah Boby melihat kakak nya tampak murung, Boby mendekat dan duduk di samping nya.

"Kak, Indah minta dibelikan boneka teddy bear gede katanya kalo kangen kakak bisa peluk - peluk gitu, sana beliin kak sama bawain bunga biar romantis!" bisik Boby.

"Hah bunga"

"Bunga apa!!"

"Ya, bunga mawar dong kak yang merah yang putih" ketus Boby.

"Udah sana beliin, jangan lupa Bobby minta coklat dua eh tiga sama indah" titahnya.

"Ayo, lo ikut kakak"

"Ck, harus dibantu juga"

"Ya sudah Boby ikut"

Bobby dan Liam pergi menaiki mobilnya meninggalkan panti.

"Ndah.. Aku mau menyatakan sesuatu" ucap kak Liam.

"Bicara saja ka"

"Minggu ini aku akan berangkat ke Amerika menyusul Raymond"

"Ya terus kenapa ka"

"Kamu tunggu kakak ya"

"Jaga hati dan mata kamu buat kakak"

"Indah gak janji"

"Lho kok kamu gitu sih Ndah"

"Lah kapan aku jadi pacar kakak"

"Kan semalam itu"

"Kakak ga bilang"

"Harus bilang I Love You gitu!!"

"Ya iyalah kakak"

"Oke kalau gitu.. INDAH I LOVE YOU" teriak Liam. 

"Ih Ga romantis" ucap Indah meninggalkan kak Liam begitu saja.

"Indah.. Ish.. Ditinggal"

"Cewek tuh ribet" lirih Liam.

"Sabar kak" ucap Arin dan Bobby.

"Ck. Kalian ngintip kakak dari tadi ya!" bentak Liam.

"Iya kak" ucapnya keduanya sambil berlari masuk ke panti.

Liam pun akhirnya masuk kedalam panti duduk di teras panti menyendiri sedangkan Boby tengah asyik bervideo call bersama Arin dengan kak Raymond nya juga Indah yang tampak cemberut tapi masih berusaha tersenyum saat kak Raymond menyapanya.

"Sabar Ndah, kakak aku memangnya kurang peka soal itu, lagian kita kan masih sekolah masa lo mau romantis kayak orang dewasa Ndah" bujuk Bobby.

"Ya gak kasih aku bunga kek, boneka kek teddy bear yang gede gitu kalo gue kangen dia biar bisa dipeluk" lirih Indah.

"Oh, lo mau dikasih boneka gede sama kakak gua yang ga peka itu, ngomong dong biar gue suruh beli sekarang" ketus Boby sambil beranjak dari tempat duduk dan turun ke bawah menemui kakak nya.

Di bawah Boby melihat kakak nya tampak murung, Boby mendekat dan duduk di samping nya.

"Kak, Indah minta dibelikan boneka teddy bear gede katanya kalo kangen kakak bisa peluk - peluk gitu, sana beliin kak sama bawain bunga biar romantis!" bisik Boby.

"Hah bunga"

"Bunga apa!!"

"Ya, bunga mawar dong kak yang merah yang putih" ketus Boby.

"Udah sana beliin, jangan lupa Bobby minta coklat dua eh tiga sama indah" titahnya.

"Ayo, lo ikut kakak"

"Ck, harus dibantu juga"

"Ya sudah Boby ikut"

Bobby dan Liam pergi menaiki mobilnya meninggalkan panti.

Setelah sampai di toko boneka akhirnya Liam dan Bobby mendapatkan boneka Teddy bear yang besar berwarna pink, lalu mereka pergi ke supermarket membeli coklat banyak, dan terakhir memetik mawar di kebun nya sendiri karena letaknya tidak jauh dari panti.

Hati Liam menjadi senang semua yang menurut Boby, Indah sangat suka dan Indah minta maka ia akan mengabulkan sebagai tanda perpisahan dan untuk bisa pengganti dirinya bisa di peluk kata Indah.

'Enak dong jadi s Teddy dipeluk Indah terus tiap malam, tiap saat' batin liam kesal pada boneka itu.

Liam dan Bobby kembali ke panti untuk memberikan semua yang  sudah dibeli bersama adiknya Bobby.

Liam turun dari mobilnya membawa boneka sedangkan Boby membawa coklat dan bunga mawar berwarna putih, menurut Boby, Indah sukanya mawar warna putih.

Indah yang sedang bercanda di teras dengan Arin dan bang Aksan matanya langsung terkaget.

"Astaghfirullah, beneran di beliin.. Ih dasar si Boby comel" ketus Indah.

"Haha.. Indah lagian lo pacaran sama kakaknya Boby jelas aja dia kasih bocoran yang lo omongin kedua!!" goda bang Aksan yang mengerti situasi Indah.

"Tapi suka kan ndah" goda Arin.

"Kalo ga mau boleh coklat buat Arin, bang Aksan juga mau coklat nya ya kan bang!!" seru Indah dan mendapatkan anggukan bang Aksan yang sedang memainkan gitar.

"Hai, Bobby.. Sini!!" panggil Arin dan melihat Indah yang tampak bingung.

Bobby dan kak Liam mendekati Indah.

"Hmm.. NDAH maaf ya kalo kakak ga peka, ini buat kamu anggap aja ini kakak" ucap Liam yang memerah mukanya berbicara seperti itu.

"Hmm.. Iya ka, tadi indah bercanda sama Boby.. Eh.. Malah beneran dikasih.. Indah jadi malu, banyak yang liatin" lirih Indah yang tertunduk sambil mengambil boneka Teddy nya dan menerima bunga mawar dari kak Liam, kemudian Liam duduk.

"Eh, Boby aku mau coklat nya?" pintanya pada Boby.

"Hehe.. Nih buat lo satu aja kan kata kakak lo udah manis tapi kemudian jadi diabetes" goda Bobby.

"Ih, si Boby bisa aja lo" ketus Indah.

"Nech buat Arin cantik, ntat ngadu sama kak Raymond ga di kasih coklat sama aku" goda  Bobby ke Arin.

"Dih kaya dia yang beli, pasti juga kak liam yang beli" ketus Arin.

"Haha.. Ya iyalah uang gue di tabung buat ketemu cewek masa depan gue" celetuk.

"Hah emang siapa?" ucap Arin dan Indah bersamaan.

"Hahaha pasti juga si Rara" ledek Arin dan Indah.

"OMG gak mungkin" jawab Boby. 

"Mungkin saja Bobo, siapa tau 5 tahun dia cantik, seksi apalagi cita-cita Rara jadi super model Bob" ucap Arin. 

"Hah yang bener lo, cita-cita si Rara jadi super model. Hahahaha" tutur Boby ketawa sambil memegang perutnya. 

"Hush Boby, kamu kualat loh kamu Bob, ga usah seperti!!" ucap kak Liam.

Bersambung