webnovel

Pandangan Mata Hati

Selamat Membaca

Siang ini cuaca panas sekali, debu jalanan dan teriknya matahari menyesap separuh semangat. Penat. Entah memang kegerahan yang membuatku gelisah, atau rasa tak sabar menanti kabar yang membuatku kepanasan.

Kuputuskan bersantai sejenak di beranda masjid, selepas mengisi kajian liqo ikhwan angkatan baru kampus ini, sambil menanti jam kuliah berikutnya. Setidaknya dari semua tempat di area kampus, di sinilah yang paling adem dan nyaman menurutku. Berharap Bobby pun segera tiba memenuhi janji temu kami, dan membawa kabar baik.

"Haii, Zal, sudah lama?" tanya Bobby, tiba-tiba dia sudah ada di belakangku.

"Masyaallah, panjang umur kau, Bob. Baru saja aku kepikiran soal kau ini, eh nongol sekarang. Bagaimana ada kabar baik?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com