Itu adalah sebuah pembebasan

"Gideon! Jangan macam-macam! Lepaskan Nafisah!." Ibu sudah berteriak begitu nyaring, aku menelan ludah susah payah. Walaupun aku bisa saja menghindar dari sini, tapi aku tidak yakin akan baik-baik saja. mengingat bagaimana saat ini aku sedang mengandung dan Paman Gideon lebih hebat dari diriku.

Dia itu guruku, yang mengajarkan banyak strategi, Dia akan langsung tau bagaimana pergerakan yang mungkin akan aku lakukan.

"Paman.. Aku sedang hamil." Ujarku pelan, aku berharap ada Rasa kasihan di hati Paman padaku. dan aku Berjanji akan membiarkan dia pergi dari rumah ini. aku berjanji akan membebaskannya, aku sudah cukup menyiksanya selama ini.

"Aku tau. Itu kenapa aku disini, karena kau bukan hamil anakku. kau hamil anak Renand, Kenapa kita tidak Mati bersama saja? Kita mati dan Kita bisa berada di akhirat bersama-sama." Ucapan Paman sudah benar-benar Gila. aku mulai berpikir dengan cepat, apa yang bisa aku lakukan. agar Paman mau membebaskan diriku dari jeratannya.