webnovel

Kepergian Maura

Tio menatap sedih wajah Maura yang kini terbaring di ranjangnya, "Seharusnya tidak seperti ini, Maura. Tidak seperti ini." Bisik Tio disamping jenazah Maura.

"Maaf Tuan, kemana Jenazah nona Maura hendak dibawa? Kami akan mempersiapkan ambulan untuk membawanya." Kata seorang pegawai rumah sakit.

"Ke rumah kami." Tutur Anan.

"Tidak! Tapi kerumahku, selama ini kalian tidak pernah menganggapnya seorang anak selama ini kalian tidak menyayanginya, maka dia akan pulang kemana rumahnya yang sesungguhny." Kata Tio.

"Aku stuju dengannya. Kalian tidak pernah membahagiakannya sedikitpun." Ucap Dito dengan linangan air mata.

"Baiklah." Ucap Anan.

Tio menatap kedua laki-laki yang serupa wajah, kini ia paham ayah Maura mempunyai saudara kembar laki-laki, dan seperti yang di ceritakan Maura, hanya pamannya yang selalu menyayangi Maura dan Dito. Termasuk saat pengambilan rapot dan urusan sekolah hingga kuliah, pamannya ini lah yang selalu menjadi wakil dari kedua orang tuanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com