webnovel

Part 85. Ambigu

Jawaban yang diberikan oleh Qiana tersebut tentu menimbulkan kebahagiaan tersendiri bagi Davie. Lelaki itu terdiam. Namun kemudian dia memastikan nya kembali.

"Kamu nggak hanya cuma hibur aku aja kan?" tanyanya kemudian.

"Aku menjawab jujur." Qiana membela diri. Karena memang itulah yang terjadi. Sejak dia kembali bersama dengan lelaki itu, dia merasakan kebahagiaan itu terasa.

Sambungan tiba-tiba tertutup. Qiana melihat ponselnya yang sudah tak menyambungkan panggilan antara dirinya dengan Davie. Keningnya mengkerut keheranan.

"Kenapa?" tanyanya pada dirinya sendiri. Namun tak lama panggilan video terlihat di layar. Menerima panggilan dari lelaki itu, Davie muncul di layar ponselnya.

"Aku pengen lihat wajah kamu." Davie memberi alasan. Qiana mengangguk. Menata bantal untuk bisa dijadikan sandaran, setelahnya dia kembali fokus kepada layar ponsel tersebut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter