webnovel

PROLOG

"Sekeras apapun batu, ia bisa menjadi lunak karena tetesan air yang terus menerus menabrakkan diri dengannya. Begitu pula dengan hati manusia, sekeras apapun hati manusia ia akan luluh juga oleh kebaikan hati orang lain."

Demikian sebait kata yang tertulis di bawah sebuah foto gua nan indah di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta. Kata yang menggambarkan bahwa selayaknya ciptaan Tuhan yang lain, alam pun memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan pesan kehidupan kepada manusia. Itulah yang selama ini menjadi motivasi seorang wanita muda berusia 24 tahun ini gemar menjelajahi alam dan tempat-tempat menarik lainnya.

Galuh Cahya Ningrum, seorang wanita muda berusia 24 tahun yang gemar sekali travelling dan memotret. Dari kegemaran inilah dia bisa berbagi kepada orang lain bagaimana cara alam menyampaikan pesannya kepada manusia. Tak jarang jika banyak hasil fotonya yang berseliweran di majalah-majalah wisata di kota pelajar ini.

Lahir sebagai putri tunggal dari seorang pengusaha properti yang ternama di Indonesia, Bima Wijaya Kusuma. Menjadikannya tidak lantas sombong dan manja. Justru ia merupakan wanita yang sangat mandiri, disiplin, bertanggung jawab, dan cekatan. Sudah sejak lama ayahnya ingin mengangkat Galuh menjadi CEO di perusahaan miliknya, namun berulang kali Galuh menolak dan malah memilih sebagai freelancer fotografer.

Seperti pagi ini, sang matahari belum juga menampakkan diri dengan utuhnya namun Galuh sudah bersiap untuk pergi ke suatu tempat. Pagi ini ia akan pergi ke kawasan Malioboro untuk berburu foto pesanan dari klien yang meminta jasanya.

Next chapter